Fely tengah berjalan di koridor sambil sedikit tertatih karena kakinya yang terkilir kemarin belum sembuh sepenuhnya. Namun, saat ia berjalan tiba-tiba ada yang menabrak bahunya dengan keras sehingga ia terjatuh. Saat fely mendongak ia melihat seorang perempuan yang dengan sengaja menabraknya tadi tersenyum miring.
"Sakit yaa, uuuu kasian makanya jadi cewek tuh jangan kecentilan deh " ucap perempuan yang menabrak fely
"Hah kecentilan ?" ucap fely dengan bingung sambil mencoba berdiri
"Iya Lo KECENTILAN sama cowok gue " ucap perempuan tersebut
"Maaf ya kak tapi aku aja gak tau cowok yang kakak maksud itu siapa" ucap fely masih dengan raut wajah bingung
"Gak usah sok polos deh lo " ucap perempuan tadi dengan muka songong nya
"Aku emang bener-bener gak tau siapa cowok yang kakak maksud" ucap fely
"Lo kemarin pulang bareng ardo kan , lo kira gue gak liat hah" ucap perempuan tersebut sambil mendorong bahu fely dengan keras, namun ada tangan yang menahan badannya sehingga ia tidak merasakan dinginnya lantai koridor untuk yang kedua kali.
"Eh" ucap fely kaget saat badannya ditarik kebelakang punggung kokoh seseorang
"Ar-do" ucap perempuan tadi dengan terbata
"Cowok lo?" ucap ardo dengan tatapan mata tajam
"Bukan gitu mak-" ucap gadis tersebut
"Gue ingetin sekali lagi sama lo ANDIN gue bukan cowok lo " ucap ardo dingin dan tatapan mata tajam , lalu ia menarik tangan fely dan menuntunnya dengan pelan untuk berjalan dan meninggalkan andin dengan wajah yang menahan amarah.
Andin perempuan yang sudah dari dulu menyukai ardo tapi tidak pernah direspon apapun bahkan dilirik saja tidak tapi hari ini ia melihat seorang ardo membela gadis yang bahkan jika dilihat saja jauh dari dirinya. Andin tidak akan membiarkan junior tersebut mendekati ardo ia akan melakukan apapun untuk menjauhkan gadis tersebut dari ardo.
*********
Ardo sudah sampai di depan kelas fely dan berniat mengantarnya masuk tapi fely tidak mau.
"Emm, makasih ya kak" ucap fely
"Hmmm" hanya gumaman yang dijawab ardo
"Jawab iya atau apa kek" ucap fely dengan sedikt kesal
"Iya" ucap ardo singkat lalu ia mulai berjalan untuk ke kelasnya yang berada di lantai tiga, namun belum dua langkah ia berjalan fely memanggilnya. Ardo berbalik dan menaikkan alisnya.
Lalu fely mengeluarkan sebuah kotak makan dari tasnya dan menyodorkannya pada ardo
"Ooo iya ini kak, aku buatin kakak nasi goreng soalnya aku gak bisa ke kantin nanti soalnya ni kaki masih susah di ajak kompromi" ucap fely, lalu ardo mengambil kotak makan tersebut dan berjalan menuju tangga lantai 3.
Fely segera masuk ke kelas karena bu indah guru matematika sudah terlihat sedang menuju kelas nya. Saat ia sampai di tempat duduknya ketiga temannya langsung menatapnya dengan tatapan penuh tanya.
Sebelum teman-temannya bertanya ia langsung mengatakan "Nanti gue jelasin" , yang dibalas anggukan dari ketiga temannya. lalu bu indah memasuki ruang kelas dan acara belajar pun berlangsung.
Kring...Kring...Kring
bel tanda istirahat berbunyi dan para siswa langsung berhamburan keluar kelas termasuk kelas X-Ipa2.
"Fel kantin yuk" ucap nirmala
"Duh, gue boleh nitip gak? kaki gue masih sakit ni" ucap fely
"Ohh, boleh-boleh" ucap dena
"Mau nitip apa fel?" ucap shinta
"gue titip air putih sama roti 2 ya" ucap fely sambil menyodorkan uang 20 ribuan kepada shinta
"Oke kalo gitu kita ke kantin dulu" ucap dena
"sip" ucap fely
Sambil menunggu ketiga temannya ia mengeluarkan headset dari saku rok nya dan menghidupkan musik favoritnya, lalu menelungkupkan wajahnya ke kedua tangannya yang ada di atas meja.
"ekhem" seseorang berdehem di depannya dan ia langsung saja mendongakkan kepalanya
"eh, kok kak ardo ada disini" ucap fely kaget karena ardo tiba-tiba saja berada di depannya
"Nih, makan" ucap ardo sambil menyodorkan satu bungkus kresek yang berisi makanan titipan fely
"Loh kok bisa ad-" belum selesai ia berkata ardo sudah menyuapkan sepotong roti ke mulutnya
"Kalo di suruh makan ya makan" ucap ardo datar
"Iya" dengan susah payah ia menelan roti tersebut, memang keterlaluan kakak kelasnya yang satu ini asal menyuapkan ia roti jika ia tersedak lalu tiba-tiba meninggal kan bahaya.
"Habisin" ucap ardo lalu ia beranjak pergi meninggalkan kelas fely
Fely masih tidak bisa mencerna ini semua , bukannya ia menitipkan makanan pada teman-temannya tapi kenapa bisa ardo yang mengantarnya. Aneh. Oh astaga jangan bilang bahwa teman-temannya yang menyuruh ardo untuk mengantarkan makanan padanya, jika benar lihat saja nanti ketiga temannya tersebut .
*********
Jangan lupa vote,comment , dan share cerita ini ke teman-teman kalian ya , karena vote, comment , dan share dari kalian sangat membantu buat author :)
Maaf kan masih banyak typo yang bertebaran
KAMU SEDANG MEMBACA
ARFEL
Teen FictionAdelardo Orlando Prasaja Ardo seorang ketua osis, most wanted di sekolah, kapten basket dan juga anak dari donatur tertinggi di SMA Harapan Mulya. Felysia Inez Giona Fely seorang gadis pintar, cantik, ramah, dan sedikit ceroboh . Tidak hanya it...