Jam sudah menunjukkan pukul 4 sore hari ini fely sudah berjanji dengan fendi untuk belajar bersama sekaligus menjelaskan kejadian tadi siang di sekolah, ia tidak ingin ada kesalahpahaman yang dipikirkan sahabatnya tersebut. Fely turun untuk menyiapkan camilan dan minuman karena fendi sebeentar lagi datang.
Tokk...tokk...tokk...
"Bentarrr" fely berlari untuk membuka pintu, tumben sekali sahabatnya datang tepat waktu
"tumben lo-" fely kaget saat membuka pintu bukan fendi melainkan ardo yang datang
"eh, lo ngapain kak kesini?" ucap fely bingung
"nemuin pacar gue gak boleh ya" ucap ardo sambil menaikkan sebelah alisnya
"plisss ya kak gua bukan pacar lo" ucap fely kesal
"gak ada penolakan" ucap ardo lalu ia masuk begitu saja
"ehh-ehh gue kan gak nyuruh lo masuk kak" ucap fely menyusul ardo yang sudah duduk dengan santainya di ruang tamu
"lo gak nyiapin gue minum nih sebagai tamu" ucap ardo sinis
Dengan terpaksa ia mengambilkan minum untuk ardo. Saat fely sedang sibuk membuatkan ardo minum ia tidak sengaja melihat sebuah foto yang terselip di atas tumpukan buku fely.
"ternyata lo bisa sebahagia ini sama orang lain disaat rena lagi terpuruk" ucap ardo lirih
"nih kak minum" tiba-tiba fely datang dengan cepat ia menyembunyikan foto tesebut di saku celananya.
"hm iya" ucap ardo singkat
"ada maksud dan tujuan apa lo dateng kesini kak?" ucap fely sambil memainkan ponselnya untuk menghubungi fendi agar cepat datang suapaya ia tidak berlama-lama bersama ketos nyebelin satu ini.
"gak ada, Cuma kebetulan lewat aja" ucap ardo
"das-"
"kok lo lama amat sih buka pintu fel udah berlumut gua nunggu lo, untung aja tadi bibi ada coba nggak" ucap fendi yang tiba-tiba datang
"eh maaf gua nggk denger, duduk dulu deh gua ambilin minum" ucap fely
"gua Cuma mau bilang jangan deketin sahabat gua lagi" ucap fendi singkat
"urusan lo apa" balas ardo dengan sinis
"cukup saka yang lo habisin jangan sampe lo libatin fely yang nggak tau apa-apa soal kejadian ini" ucap fendi dengan tatapan tajam ke ardo
"bukan salah gua kalo saka meninggal itu salah dia karena jadi pengkhianat asal lo tahu itu dan satu lagi kalo lo nggak tahu permasalahnnya jangan ikut campur" ucap ardo geram
Lalu ardo pergi meninggalkan rumah fely begitu saja tanpa pamit pad sang empunya.
"loh kak ardo manaa?" tanya fely pada fendi
"gak tau dia bilang ada urusan jadi harus buru-buru pergi" bohong fendi
"ohh,"
"fel, katanya lo maau jelasin sesuatu ke gue" ucap fendi mengingatkan fely
"oh iya, gini-gini soal kejadian tadi siang di sekolah gua beneran gak tau soal itu gua juga kaget waktu ntuh ketos ngumumin udah pacaran ama gua, padahal gua belom moveon dari saka. Andai saka masih disini mungkin dia gak bakal biarin gua kek gini." Ucap fely sendu
"udahh jangan sedih ada gue disini" ucap fendi
" hmm iya, makasih yaa"
*********
"hai cantik gua dateng lagi kesini" ucap ardo sambil meletakkan bucket bunga yang ia bawa tadi, sambil tersenyum ia mengelus nama yang tertera di baatu nisan tersebut
"gue kangen sama lo, kangen bisa bercanda bareng, kangen lo jailin gue , kangen lo masakin gue omlet sama nasi goreng. Andai waktu bisa diputr kembali gua gak bakal biarin semua ini terjadi" ucap ardo dengan raut wajah sedih.
"lo tahu gak, gue udah nemuin orang yang ngebuat lo kayak gini na tinggal tunggu mainnya supaya dia ngakuin semuanya dan lo bakal tenang disana"
"kalo gitu gue pulang dulu yaa peri cantik" ucap ardo lalu pergi meninggalkan makam renaa
Semilir angin malam yang kini menemaninya dengan sebatang rokok dan segelas kopi ia menatap taburan bintang di dalam gelapnya malam.
"woyyy" sentak seseorang dari belakang
"bengong aja bos mikir apaan loo" ucap alfa
"yaaelah masa lo nggk tau bos mikir apaan, ya pasti mikirin cewknya laah" ucap ahza
"lo berdua bisa diem kagak" ucap andra jengkel
"sensi amat lo ndra berantem ama neng dena yaa" tebak ahza sambil tertawa
"berisik luu" ucap andra sambil melemparkan botol padaa ahza
"gue kangen dia" lirih ardo namun masih terdengar oleh teman-temannya
"ikhlasin dia do biarin dia tenang kalo lo kayak gini terus gimana dia bisa tenang disana" ucap alfa
" iya bos bener tuhh" ucap ahza
"ooo iya bos soal kejadian tadi siang ceritain lahhh" ucaap andra penasaran
"kalian udah tau kan rencanaa gue? Ini awal dari semuanya buat ngebongkar siapa dalang dibalik kejadian yang nimpa rena" ucap ardo
"tapi apa hubungannya sama fely bos bukannya dia bukan target lo ya" ucap alfa bingung
"tapi dia ada di deket orang yang gua maksdud" ucap ardo dengan senyum devil
"yaa lo jangan sampe libation orang yang nggak tau apa-apa soal semua ini" ucap andra
"ya" ucap ardo singkat, lalu pergi begitu saja meninggalkan ketiga sahabatnya.
*******
uhuyy ardo balikk lgi guysssss
gimana nihhh sama babang ardo yang dingin aoa dia bakal suka beneran sama neng fely? tunggu yaa kelanjutannyaaa
Jangan lupa vote, comment, like, dan follow yaaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
ARFEL
Teen FictionAdelardo Orlando Prasaja Ardo seorang ketua osis, most wanted di sekolah, kapten basket dan juga anak dari donatur tertinggi di SMA Harapan Mulya. Felysia Inez Giona Fely seorang gadis pintar, cantik, ramah, dan sedikit ceroboh . Tidak hanya it...