19. When?

473 54 3
                                    

Sebelumnya

"Taehyung ah" panggil Minyoung dengan lembut membuat Taehyung langsung menatapnya

"Apapun yang terjadi nanti kau tidak boleh membenci Jungkook dan kau harus selalu menyayanginya ya nak" ucap Minyoung tersenyum menatap Taehyung

Taehyung hanya mengangguk mendengar permintaan eommanya tanpa tau arti permintaan eommanya tersebut akan menyakiti dirinya sendiri nantinya. Minyoung tau apa yang akan terjadi jika dia tidak mengatakan hal ini pada Taehyung

Chapter 18

Sekarang sudah hampir tiga bulan Jungkook menunggu pendonor mata untuknya. Seojun sudah banyak mendapatkan pendonor mata untuk Jungkook tapi semua pendonor yang dia dapat selalu saja hanya menjadi harapan semata karena keluarga pendonor yang tidak setuju

"Kookie ah Appa mianhae" ucap Seojun menggenggam tangan Jungkook

"Gwenchanna Appa" ucap Jungkook

"Seojun Oppa" panggil Minyoung yang sudah berada didalam kamar Jungkook

"Ada apa Minyoung ah ?" tanya Seojun menatap Minyoung dengan lembut

"Oppa aku akan mendo - MINYOUNG !" ucapan Minyoung dengan cepat dipotong oleh teriakan Seojun

Seojun segera menarik tangan Minyoung membawa nya keluar dari ruang rawat Jungkook. Setelah berada jauh dari ruangan Jungkook mereka hanya diam menatap satu sama lain. Seojun memalingkan wajahnya dan menghela nafas berat

"Oppa aku hanya ingin - BERHENTI MENGATAKAN HAL YANG BODOH MINYOUNG !!!"

"Sudah berapa kali aku katakan kalau kau tidak boleh mendonorkan matamu pada siapapun !" teriak Seojun murka yang terlihat sangat jelas karena mukanya sampai merah menahan amarah

Minyoung hanya menatap sendu Seojun karena pria tersebut tidak pernah semurka ini sebelumnya. Seojun mengepalkan tangannya dan menetralkan emosinya agar tidak menghancurkan barang apa saja yang dilihatnya

"Apapun yang terjadi aku sudah memutuskan nya Oppa" ucap Minyoung melangkahkan kakinya hendak meninggalkan Seojun tapi Seojun dengan cepat menahan tangannya membuat langkahnya terhenti

"Minyoung-ah tidak bisakah kau mendengarkanku sekali saja ? Kenapa kau selalu melakukan hal yang sia-sia ? Aku tau kau berusaha keras mendonorkan matamu untuk Jungkook karena Ara mengancammu bukan ? Tapi apapun yang kau lakukan Ara tetap tidak akan berhenti untuk menyakiti Taehyng" ucap Seojun lembut bahkan dia sudah tidak sadar setetes air mata sudah menetes di pipi nya

"Mianhae Oppa aku hanya ingin membuat Jungkook melihat dunia ini karena dia sangat membutuhkan mata ini daripada aku dan juga masa depannya masih panjang jadi biarkan aku mendonorkan mataku untuknya" ucap Minyoung tersenyum menggenggam tangan Seojun

.
.
.

Seminggu telah berlalu sejak pertengkaran tersebut dan tepat hari ini Jungkook akan melakukan operasi mata tapi dia tidak diberitahu siapa yang akan mendonorkan mata tersebut. Dan dari tadi dia tidak mendengar suara Taehyung yang biasanya selalu ada menemaninya.

"Appa dimana Tae hyung ?" tanya Jungkook pada Seojun yang kini kebingungan ingin memberikan jawaban apa pada Jungkook

"Dia dirumah bersembunyi didalam kamar seorang diri" ucap Ara menjawab pertanyaan Jungkook yang tak kunjung dijawab oleh Seojun

"Wae ?" tanya Jungkook dengan nada khawatir yang terdengar sangat jelas

"Dia--- Jungkook sekarang sudah saatnya masuk keruang operasi" ucapan Seojun terhenti karena dokter yang tiba-tiba masuk kekamar Jungkook

"Baiklah sekarang jangan pikirkan apapun lakukan saja operasi mu dengan tenang oke" ucap Seojun mengusap kepala Jungkook sayang

"Arraseo Appa" jawab Jungkook tersenyum kepada Seojun

Setelah kepergian Jungkook kini Seojun hanya bisa menunduk menahan tangisnya melihat keadaan keluarganya yang bahkan tidak bisa dia tangani. Seojun merasa tidak berguna sebagai kepala keluarga. Kini Seojun hanya bisa berdoa agar kedua orang yang dia sayang akan baik-baik saja setelah operasi selesai

"Mianhae Taehyung ah Appa tidak bisa menjaga Eomma mu, aku tidak berguna Tae" lirih Seojun memikirkan anak nya yang kini hanya murung didepan ruang operasi

"Tae" panggil Seojun tapi bukannya menjawab panggilan Seojun Taehyung malah beranjak meninggalkan Seojun yang menatap kepergiannya dengan sendu

"Jangan mengikuti ku" ucap Taehyung dingin membuat Seojun kaget karena perubahan sikap Taehyung yang berubah drastis

Taehyung berjalan dengan tergesa-gesa menuju taman dan menangis disana sendirian. Taehyung rasanya ingin memarahi Jungkook tapi dia tau ini semua keinginan Eomma nya jadi dia hanya bisa menyembunyikan perasaan kesalnya

"Tae" panggil Yoongi membuat Taehyung mengangkat kepalanya dan Yoongi melihat dengan jelas air mata yang menetes dipipi Taehyung

"Uljima" ucap Yoongi lembut memeluk Taehyung dan mengusap punggung anak tersebut

"Hyung aku membenci Jungkook tapi aku sudah janji pada Eomma bahwa apapun ]ang terjadi aku tidak boleh membenci nya Hiks" ucap Taehyung dan diakhiri dengan tangisan

Yoongi hanya diam mendengarkan apa yang sudah Taehyung pendam selama seminggu ini saat mendengar keputusan Eomma nya yang akan mendonorkan matanya pada Jungkook. Setelah lama menunggu tangisan Taehyung akhirnya berhenti juga

"Tae ah mulai sekarang kalau kau ingin mengatakan sesuatu langsung katakan saja jangan dipendam karena kalau kau diam saja kau sendiri lah yang akan tersakiti" ucap Yoongi memberi nasihat pada Taehyung

"Arraseo Hyung" ucap Taehyung tersenyum pada Yoongi yang juga tersenyum kearahnya

"Hei bocah sekarang sudah saatnya tidur bukankah besok kau akan pergi sekolah" ucap Yoongi memukul pelan kepala Taehyung membuat Taehyung meringis

"Hyung umurku sudah 10 tahun jadi jangan memanggilku bocah" sungut Taehyung mempoutkan bibirnya membuat semua yang melihat akan gemas tapi itu tidak akan mempan pada Yoongi

"Tidak ada alasan Tae sekarang saatnya tidur oke" ucap Yoongi menarik tangan Taehyung membawanya masuk kerumah sakit dan memasuki ruangan ibunya yang kini kosong

"Hyung jangan tinggalkan aku sendiri" ucap Taehyung menahan tangan Yoongi yang ingin beranjak pergi meninggalkan Taehyung sendiri

"Arraseo sekarang tidurlah" ucap Yoongi ikut berbaring di samping Taehyung dengan Taehyung yang langsung memeluk Yoongi erat membuat sudut bibir Yoongi terangkat karena tingkah Taehyung yang memperlakukannya seperti saudara bukan anak dari seorang supir

"Selamat tidur Yoongi Hyung" ucap Taehyung mencium pipi Yoongi yang segera menutup matanya agar segera tidur

"Selamat tidur juga Tae" ucap Yoongi mengusap tangan Taehyung yang melingkar di pinggangnya

Mereka terlelap dengan posisi yang sangat nyaman bahkan kini mereka tidak sadar bahwa daritadi Seojun memperhatikan interaksi antara mereka berdua dengan bibir yang tersenyum tapi sorot mata yang memancarkan kesedihan

"Tae mianhae" ucap Seojun dan meninggalkan ruangan tersebut dengan perasaan yang bercampur aduk

TBC

Setelah Hiatus lama akhirnya aku dapat pencerahan dan masih harus nunggu tiap Minggu baru bisa baca kelanjutannya ya hehe

Terima kasih buat yang masih nunggu cerita membosankan ini 💜

Jangan lupa Vomentnya ya

~26 Oktober 2019~

[REVISI] Geojismal Jaeng-iTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang