07. Desire

995 80 7
                                    

SEBELUMNYA

"Terserah mau orang berkata apa tentangku aku tidak peduli tapi jika ada yang mengatai ibuku aku tidak akan pernah terima" ucap taehyung melepaskan pelukan jungkook karena sedari taehyung belum melepaskan pelukan jungkook dan ternyata jungkook sudah tertidur

"Baiklah aku minta maaf merusak acara makan malam kalian... Aku permisi" ucap taehyung membungkukkan badannya dan berjalan kearah pintu


CHAPTER 7

Taehyung berjalan menuju pintu diikuti oleh jimin yang sedari tadi hanya diam menunduk dan saat taehyung sudah berada didepan pintu sebuah suara menghentikan gerakannya yang ingin memutar knop pintu

"Hyung bolehkah aku tinggal denganmu saja" ucap jungkook dengan suara seraknya entah serak karena habis menangis atau karena bangun tidur

"Tidak" jawab taehyung dingin tanpa membalikkan tubuhnya

"Kalau begitu untuk satu hari ini saja apakah boleh hyung?" tanya jungkook lirih takut taehyung akan marah padanya

"Baiklah... Tapi hanya satu hari tidak lebih" ucap taehyung berlalu meninggalkan ruangan tersebut diikuti oleh jimin dan jungkook

***

Taehyung dan kedua namja yang sedari tadi mengikutinya sudah berada di parkiran Army Caffe. Taehyung berhenti didepan mobilnya melihat jimin dan jungkook yang juga ikut berhenti

"Jim... Kau antarkan dia kealamat yang akan aku kirimkan... Aku ingin pergi kesuatu tempat dan ingat jangan menggangguku ataupun mengikutiku" ucap taehyung

"Tapi hyung kau mau kemana jam segini? Ini sudah hampir jam sepuluh hyung" tanya jungkook

"Itu bukan urusanmu" jawab taehyung sarkastik

"Baiklah tae tapi kau ingat jangan pulang terlalu larut malam dan juga hati-hati dijalan" ucap jimin

"Terima kasih jim" ucap taehyung dan masuk kedalam mobilnya berlalu meninggalkan jimin dan jungkook yang memandang mobil nya dengan pandangan sendu

***

Saat ini taehyung sedang menangis disebuah pemakaman yang bertuliskan Park Minyoung. Taehyung lebih memilih menangis dipemakaman ini daripada dia harus menunjukkan air matanya didepan orang yang tidak pernah menganggapnya keluarga

"Eomma" lirih taehyung mengusap foto yang terletak dipemakaman tersebut

"Apakah eomma bisa melihat apa yang terjadi padaku hari ini?... Apakah tidak ada kesempatan untukku bahagia bersama mereka eomma?... Eomma bisakah kau menjemputku sekarang juga?... Aku sudah tidak kuat eomma... Aku hanya ingin mereka menerimaku sebagai bagian dari keluarga mereka... Apakah itu sulit? Bahkan aku tidak dendam pada mereka yang telah membuat eomma seperti ini" monolog taehyung pada foto eommanya

"Eomma hari ini kookie akan menginap diapartmentku... Aku sangat bahagia eomma tapi aku takut dia akan sedih setelah tau kebenaranmya eomma" lirih taehyung diakhir kalimatnya

"Eomma aku akan pulang takutnya kookie akan kesepian kalau aku tinggalkan sendirian lama-lama... Aku akan kembali lagi eomma" ucap taehyung berdiri dan berlalu meninggalkan pemakaman tersebut

***

Taehyung memasukkan beberapa digit password apartmentnya setelah terdengar bahwa pintu telah terbuka taehyung langsung saja masuk kedalam melepaskan sepatu dan memakai sandal rumah

"Tae kau sudah pulang? Darimana saja kau? Ini sudah tengah malam asal kau tau? Masuklah aku sudah menunggumu dari tadi?" ucap jimin mempersilahkan taehyung masuk

"Mian Jim tadi aku ketempat eomma" jawab taehyung lirih

"Sudahlah tae... Apa kau sudah makan?" Tanya jimin lagi dan dibalas gelengan oleh taehyung

"Baiklah ayo kita makan" ajak jimin

***

Sesampainya dimeja makan jimin langsung mempersilahkan taehyung duduk

"Nah ini makanlah... Aku dan Jungkook tadi sudah makan" ucap jimin setelah menghidangkan makan malam untuk taehyung

"Gomawo Jim" balas taehyung memakan makanannya

"Hei tae makanlah pelan-pelan tidak akan ada yang mengambil makananmu" ucap jimin terkekeh karena taehyung makan belepotan dan terburu-buru

"Jim hari ini kau tidur bersamaku ya" pinta taehyung setelah menghabiskan makanannya

"Arraseo.. Sekarang bersihkan badanmu baru setelah itu kita tidur" perintah jimin

"Yak bantet kau tidak perlu memerintahku" ucap taehyung dengan nada kesal

"Yak bisakah kau sehari saja tidak memanggilku bantet... Dasar ice prince menyebalkan" ucap jimin tidak terima

"Makanya tumbuh itu keatas bukan kesamping... Sudahlah aku mau mandi dulu" ucap taehyung berlalu menuju kamar mandi

"Apa-apaan dia itu selalu saja membawa-bawa tinggi badanku coba saja dia didekatku sudah kupastikan panci ini sudah mencium kepalanya" gerutu jimin sambil terus mencuci piring

***

Setelah mandi taehyung berjalan kearah kamar jungkook yang sudah diberitahu jimin membuka pintu kamar tersebut dengan hati-hati takut membangunkan jungkook dan langsung menghampiri jungkook yang tengah tertidur menghadap pintu. Setelah merapikan selimut jungkook taehyung merapikan surai jungkook yang menutupi mata dan terlihatlah mata jungkook yang sedikit membengkak karena menangis. Taehyung mencium kening jungkook lama setrlah itu kembali berjalan keluar meninggalkan jungkook yang tidak benar-benar tidur

"Hyung mianhae... Ceongmal mianhaeyo... Aku sungguh minta maaf hyung... Aku ingin kau kembali menjadi taehyung yang dulu hyung... Taehyung yang aku kenal... Taetae yang ceria dan selalu berekspresi bukan taehyung yang tidak memiliki ekspresi dan selalu tertutup" lirih jungkook dan kembali menangis dalam diam



TBC

Akhirnya chapter 7 selesai 📖
Maaf chapter ini pendek dan juga publishnya juga lama🙏
Soalnya otak lagi buntu habis UKK 😩
Thanks bagi yang masih mau nunggu 😆
Jangan lupa Voment nya redears 😍
Sekali lagi Terima Kasih 😘

~11 April 2019~

[REVISI] Geojismal Jaeng-iTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang