14. Struggle

772 76 2
                                    

SEBELUMNYA

Taehyung-ah" ucap yoongi saat melihat taehyung melamun menghadap keluar jendela


CHAPTER 13

Jimin dan yoongi terkejut melihat keadaan taehyung saat mereka sudah sampai diruangan taehyung

"Tae" lirih jimin berjalan kearah taehyung

Taehyung menoleh kearah Jimin dengan tatapan kosong dan itu membuat yoongi dan Jimin terkejut dengan yoongi yang tidak mengeluarkan sepatah katapun

"Taehyung-ah" ucap yoongi berjalan mendekati taehyung dan ingin memeluk taehyung

"J-jangan mendekat" ucap taehyung lirih dan memeluk kakinya

"Tae" lirih yoongi saat taehyung mengeluarkan air matanya

"Jangan mendekatiku" ucap taehyung lirih menatap Jimin

"Mereka mengawasi ku" racau taehyung dan menatap yoongi dengan mata yang berair

"Pergi tinggalkan aku jangan mendekatiku" racau taehyung

Yoongi yang sudah tidak bisa menahan air matanya pun langsung keluar dari kamar tersebut dan menangis sendirian didepan kamar taehyung

***

"Bagaimana keadaannya?" Tanya namjoon pada Baekhyun

"Mentalnya terganggu" ucap Baekhyun santai

"Bagaimana bisa?" Tanya nya lagi

"Aku tidak menyuntikkan racun melainkan cairan yang bisa membuat seseorang gila" jawab Baekhyun dan langsung membuang muka dari namjoon karena namjoon memandang nya dengan pandangan merendahkan

"Bagaimana aku bisa percaya padamu" ucap namjoon

"Kalau begitu biarkan aku menyuntikkan cairan itu padamu" ucap Baekhyun dengan mengeluarkan seringainya

"Jangan macam-macam padaku karena adikmu masih jadi tahanan ku" ucap namjoon dengan memandang Baekhyun datar

"Bisakah kau lepaskan saja adikku?" Pinta Baekhyun memohon pada namjoon

"Aku berjanji akan membuat dia menderita kalau kau mau melepaskan adikku" tambah Baekhyun

"Baiklah tapi kau harus berjanji padaku akan membuat dia menderita kalau kau menghianatiku kau akan merasakan akibatnya" ucap namjoon

***

Jimin yang masih berada didalam kamar taehyung memandang kepergian yoongi dengan sendu karena dia juga merasakan perubahan pada diri taehyung dan itu juga membuat hatinya sakit

"Taehyung-ah" panggil Jimin

"Jimin-ah mereka mengawasiku" ucap taehyung ketakutan

"Siapa Tae?" Tanya Jimin memegang pundak taehyung tetapi taehyung langsung menghindari sentuhan Jimin

Jimin menatap sendu perubahan taehyung sekarang karena taehyung yang ada dihadapannya sekarang bukanlah taehyung yang dia kenal

"Ada apa denganmu Tae" lirih jimin meninggalkan taehyung sendirian dikamar

"Jin Hyung bogoshipoyo" lirih taehyung membuat langkah Jimin terhenti menoleh kearah taehyung

***

Jimin menemukan yoongi yang sudah tergeletak di lantai depan kamar taehyung pun dengan cepat memanggil suster yang berada disekitar mereka

"Tolong periksa hyungku" ucap Jimin menggendong yoongi menuju ruang pemeriksaan

Setelah meletakkan yoongi diatas kasur Jimin memilih duduk didepan meja dokter tersebut dan setelah selesai memeriksa yoongi dokter tersebut kembali duduk dikursinya

"Bagaimana keadaannya" ucap Jimin memandang dokter tersebut

"Dia hanya kelelahan biasa tidak perlu khawatir" ucap dokter tersebut tersenyum memandang Jimin

"Apakah dia bisa istirahat disini sebentar karena aku ingin mengurus sesuatu?" Tanya jimin

"Baiklah" ucap dokter tersebut

"Terima kasih" ucap Jimin meninggalkan ruangan dokter tersebut

***

Jimin mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi menyelip setiap kendaraan yang menghalangi jalannya bahkan tidak jarang dia mendapat makian maupun suara klakson yang mampu memekakkan telinga dari pengguna jalan lainnya

//TIIIIIIIIIIINNNNNNNNNNN

Suara klakson panjang mobil truk yang melaju dari arah samping tidak membuat Jimin menghentikan mobilnya ataupun menurunkan kecepatan mobilnya

//BRAKK

Kecelakaan pun tak dapat dihindari dan karena jalanan sepi mobil truk tersebut melaju meninggalkan Jimin yang kini tengah berusaha membuka matanya

"Aish" ucap Jimin saat merasakan nyeri dikepalanya

"Ahhh appo" ucap jimin mengangkat kakinya

"Aish aku harus cepat menemuinya tapi kenapa malah ada truk gila itu yang membuat waktuku terbuang sia-sia" gerutu Jimin

Jimin mengambil kotak P3K yang ada didalam mobilnya dan membersihkan lukanya dengan asal. Setelah selesai Jimin kembali mengendarai mobilnya tapi kini dengan kecepatan normal karena kepalanya masih berdenyut

***

//HUH

Jimin membuang nafasnya kasar dan menatap namja yang lebih tua darinya dengan sengit

"Kenapa kau sangat membencinya bukankah dia tidak pernah membuatmu menderita" ucap Jimin sarkastik dan dibalas kekehan mengejek dari namja tersebut

"Bukankah sudah jelas" ucap namja tersebut menatap Jimin

"Karena dia sudah merebut kasih sayang ayahku dan dia juga merebut hakku" tambah namja tersebut menatap Jimin sinis

"Itu bukan keinginannya bukan jadi kenapa kau terus menyakitinya?" Geram Jimin

"Aku tidak pernah menyakitinya" jawab namja tersebut acuh membuat Jimin geram

"Jangan salahkan aku kalau kau tidak akan pernah bisa melihatnya lagi karena mulai detik ini aku tidak akan membiarkanmu melihatnya barang sedetikpun ingat itu!" Ucap Jimin dan berlalu meninggalkan namja tersebut yang masih memandang kepergian Jimin dengan acuh



TBC

Oke chapter tiga belas selesai
Jangan lupa Vomentnya ya
Ini aku lagi gabut jadi ngarang nya lancar
Thanks
Paipai


~06 Agustus 2019~

[REVISI] Geojismal Jaeng-iTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang