CHAPTER 3
"Taehyung!" teriak Jimin karena Taehyung tidak mendengarnya dan hanya mengaduk-aduk makanannya. Teriakan Jimin membuat Taehyung tersadar dari lamunannya dan melihat Jimin yang tengah bersedekap dada didepannya siap memberikan omelan nya.
"Apa yang kau pikirkan sampai kau tidak mendengar aku yang memanggilmu daritadi eoh... Kalau kau tidak mau menceritakan masalah mu padaku setidaknya jangan melamun dihadapan ku... Itu membuatku menjadi sahabat yang tidak berguna... Apa kau mengerti?" ucap jimin kepada taehyung
"Mian... Aku hanya belum bisa menceritakannya pada siapapun masalahku dan aku..." taehyung sengaja menjeda ucapannya untuk melihat wajah jimin dan dia melihat jimin memintanya meneruskan kalimatnya
"Dan aku belum bisa mempercayai siapapun" lirihnya tetapi masih bisa didengar oleh jimin
Jimin merasakan dadanya berdenyut sakit saat Taehyung berkata seperti itu. Jimin memandang taehyung dengan pandangan tidak percaya. Apakah persahabatan mereka selama 3 tahun ini belum bisa membuat taehyung percaya padanya? Apakah persahabatan mereka selama ini hanya jimin yang menganggap itu sebagai persahabatan? Apakah dirinya yang tidak pantas menjadi sahabat Taehyung? Jimin yang sedang melamun dikejutkan oleh suara Taehyung
"Mian jimin-ah~" sesal taehyung karena jimin memandangnya dengan mata yang berkaca-kaca
"Bukannya aku tidak percaya padamu jimin-ah~ hanya saja aku tidak mau kau terlibat dengan masalah ku" lirih taehyung dalam hati"Gwenchanna aku mengerti kenapa kau belum bisa mempercayaiku" jawab jimin dengan senyum walau hatinya terluka
"Bukan begitu maksudku jimin-ah~" ucap taehyung merasa bersalah
"Tae bukankah Nayeon cantik? Haruskah aku mendekatinya?" tanya jimin berusaha mengalihkan topik mereka karena tidak ingin mendengar penyesalan Taehyung dan itu berhasil
"Hm neomu yeuppo... Coba saja tapi jangan dekati dia kalau kau tidak mencintainya karena itu akan menyakiti kalian berdua" jawab taehyung memberi nasehat
"Arraseo... Geunde Tae sejak kapan kau jadi bijak begini? Biasanya kan kau selalu meneriaki para Yeoja yang menghambat jalan mu" ucap Jimin
"Molla, aku hanya memberi tahu mu karena kau adalah sahabat lu" jawab taehyung
"Tae ayo kembali kekelas sebentar lagi bel akan berbunyi" ajak Jimin saat melihat jam istirahat sudah mulai habis
"Hm kajja" jawab taehyung
***
Pulang sekolah taehyung pergi kesungai han dan duduk dikursi yang menghadap sungai han sendirian hingga malam hari entah apa yang dia pikirkan hingga tidak menyadari ada seseorang dibelakangnya yang berjalan dengan mengendap-ngendap menyembunyikan sesuatu dibalik kantong celananya ingin menghampiri taehyung
//KREKK
Suara ranting kayu yang patah karena dipijak mengembalikan taehyung kedunia nyata dan melihat kebelakang. Taehyung tidak melihat siapapun dibelakangnya tapi dia merasa ada sesuatu dibalik pohon yang tidak jauh dari kursi yang dia duduki. Taehyung yang penasaran pun berjalan kearah pohon tersebut, tapi belum sampai taehyung dipohon tersebut dia sudah dikejutkan oleh seseorang namja yang memakai pakaian serba hitam dan masker tiba-tiba saja muncul dari balik pohon dan menyerangnya. Perkelahian tak terhindarkan lagi dan disaat Taehyung lengah namja tersebut segera mengambil sesuatu dibalik kantong celananya dan bersiap menghujam Taehyung dengan benda tersebut untung nya Taehyung dengan sigap menghindar dari serangan tersebut
"Apa kau akan membunuhku dengan pisau kecil ini?" tanya Taehyung dengan nada remeh
"Baiklah aku biarkan kau pergi hari ini karena aku berbaik hati tapi harus ada gantinya" tambah taehyung dengan smirknya dan mematahkan tangan namja yang menyerangnya tadi sehingga pisau yang dipegangnya terjatuh dan dia merintih kesakitan memohon belas kasihan pada taehyung
"Oh apakah kau masih berani meminta belas kasihan padaku setelah kau berencana ingin membunuhku? Katakan pada orang yang menyuruh mu bahwa aku tidak selemah dulu yang bahkan tidak bisa membunuh seekor semut pun" ucap taehyung sarkastik dan berlalu meninggalkan namja tersebut
"Mulai sekarang berjuanglah lebih keras jika kau ingin membunuh ku 'Hyung" lirih Taehyung melihat tangannya yang berdarah karena tergores pisau
***
Taehyung masuk kedalam rumah mewahnya dan melihat keluarga nya sedang menikmati makan malam tanpa dirinya. Taehyung berlalu melewati meja makan untuk mengambil minum karena dia merasa haus. Setelah selesai taehyung kembali lagi dengan membawa segelas susu dan semangkuk ramyeon dan menaiki tangga menuju kamarnya
Taehyung masuk kekamar dan mengambil ponselnya bergegas menelvon seseorang dan saat panggilan tersambung tanpa basa-basi taehyung langsung menyampaikan tujuannya
"Shamcon tolong carikan apartment untukku" pinta taehyung tanpa basa-basi
"Apa kau membutuhkan apartment tae? Tapi untuk apa?" tanya shamcon taehyung
"Bisakah shamcon membantuku tanpa bertanya" jawab taehyung
"Arraseo... Dasar keponakan es" jawab shamconnya dengan gumaman diakhir kalimat dan langsung memutuskan sambungan telvon mereka
Tanpa taehyung sadari ternyata seorang namja manis tidak sengaja mendengar pembicaraan singkat taehyung tadi dan hanya bisa memandang sendu pintu kamar taehyung
"Apa kau sangat membenciku hyung? Apa kau sebegitu tersiksanya satu rumah denganku hyung? Aku hanya ingin memperbaiki kesalahanku hyung tapi kenapa sekarang kau ingin menjauhiku?" lirihnya dalam hati
//CEKLEK
Suara pintu terbuka membuat kesadaran namja manis tersebut kembali dan memandang taehyung yang juga tengah memandangnya datar
"Apa yang kau lakukan didepan kamarku" tanya taehyung datar
"Itu.. Hyung... Aku hanya ingin mengantarkan makananmu... Tapi hyung... Kau ingin kemana dengan pakaian formal seperti itu?" tanya namja manis tersebut hati-hati
"Sudah kukatakan bukan jangan pedulikan aku dan jangan memanggilku hyung kapanpun dan dimanapun... Ingat itu!" ucap taehyung datar dan berlalu meninggalkan namja manis tersebut
***
Taehyung yang baru saja turun dibuat heran oleh namja tinggi didepannya. Baru saja ia ingin berlalu melewati namja tinggi tersebut sebuah suara menghentikan langkahnya dan menoleh kebelakang
"Mau kemana kau!" tanya namja tinggi tersebut dengan datar
"Bukan urusanmu Kim Seokjin-ssi" jawab taehyung tak kalah datar dan berlalu meniggalkan seokjin
"Kalau kau pergi usahakan jangan pernah kembali lagi kerumah ini dan kalau kau kembali kerumah ini usahakan jangan pernah menampakkan wajahmu didepanku lagi" ucap seokjin
"Baiklah" jawab taehyung tanpa memandang seokjin
"Kau akan menyesal karena berkata seperti itu kepada tae-hyung , jin-hyung" ucap namja manis yang mendengarkan percakapan mereka
TBC
Akhirnya chapter 3 selesai juga 😍
Terima kasih untuk para pembaca yang masih mau menunggu dan membaca cerita ini 😄
Saya usahakan supaya bisa publish cepat supaya cerita ini cepat selesai👌~15 Maret 2019~
KAMU SEDANG MEMBACA
[REVISI] Geojismal Jaeng-i
RandomTaehyung berbohong dengan kesedihan yang dialaminya dan kebohongan itu pulalah yang membuat keluarganya menyesal pernah membuat taehyung bersedih. Taehyung tidak pernah mengungkapkan kesedihannya dia hanya akan menutupi kesedihan itu dengan berbohon...