-12 : Menunggu Si Sulung-

1.9K 244 32
                                    

"Kak Arsyi itu pacarnya Kookie ya?" --- El

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak Arsyi itu pacarnya Kookie ya?" --- El.

____

"Eh Bang, ntar kamu yang kunci rumah kan? inget ya yang bener, jangan kayak kemaren nggak ke konci."

"Dek, semua paket makanan udah di pesen kan? Inget lho itu kamu yang ngehandel semua, datangnya jangan sampe telat kayak kemaren kasian entar anak-anak nungguin."

"Yaampun Arsyi, udah siap nak? Cantik banget sih. Duduk dulu yuk, nak."

"Ini mana lagi abangmu, Seok? Kebiasaan lama banget ditungguin, keburu makin panas hari kan nggak enak."

Ya siapa lagi yang nyerocos diatas selain Nyonya besar disini? Bunda Hana.

Sedari tadi wanita 50-an namun berwajah seperti 30-an itu sibuk mondar-mandir di depan sofa sambil menunggu putra sulungnya datang untuk menjemput mereka disini.

"Dek, coba telpon gih abangmu, udah dimana sekarang?" suruhnya pada si bungsu yang baru duduk tenang di sofa.

"Ya Allah, Bun, kan tadi udah di telpon lima menit yang lalu, dan abangnya lagi di jalan katanya."

"Tapi kok lama banget sih? Kan dari sana kesini deket aja. Curiga bunda jangan-jangan dia baru bangun tuh. Hhh---mentang-mentang lagi weekend bangun tidurnya siang. Gimana sih, buntutnya udah dua lho masih aja nggak berubah," gerutu bunda yang sangat panjang sepanjang jalan kenangan bersama doi dengan tatapan yang terus mengarah ke pintu depan.

"Itu cucu bunda juga lo, masa di katain buntut-buntutan sih?" kata Hoseok sambil mengikat tali sepatunya.

"Oiyaya lupa." bunda menepuk jidatnya tersadar dan langsung nyengir tanpa dosa.

Jadi hari ini, mereka semua mau pergi mengunjungi panti asuhan untuk ya sekedar berbagi dan menyambung silaturrahmi dengan para anak yatim disana. Setiap satu bulan sekali keluarga ini rutin mengunjungi panti asuhan. Sekaligus karena ada Arsyi, Jungkook ingin Arsyi mengambil  pelajaran yang dapat di ambil dari sana nanti.

Setiap berkunjung tentu mereka tak semata datang dengan tangan kosong. Selain kebutuhan pokok dan beberapa pakaian, bunda juga sering membawakan mereka makanan enak-enak baik dari masakannya sendiri atau memesan di salah satu rumah makan.

Dan kali ini, Jungkook yang menghandel semua makanan, karena baru kemaren dia mendapat transferan dari Om Arkan di rekeningnya berhubung sudah satu bulan menjaga Arsyi disini. Uang itu ia berikan separu untuk bunda, sebahagian untuk makanan ini, dan sisanya untuk keperluannya sehari-hari.

Tentu Jungkook sangat bersyukur mendapatkan rezeki lebih banyak dari hasil ngegojeknya--yang kini ia sudah istirahat dengan pekerjaan itu-- karena demikian, ia bisa membeli keperluan kuliah atau kesehariannya sendiri, tanpa minta tambah lagi sama bunda. Ya, itu sukanya, sedangkan dukanya ia mungkin harus tetap sabar menghadapi gadis yang tengah duduk di sofa khusus sendiri sambil mengotak-atik hp berkamera tiga layaknya boba yang baru di beli itu.

S W E E T G U A R DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang