-15 : Makan di pinggir jalan-

1.9K 237 66
                                    

"Kamu itu lemah yang berusaha tegar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu itu lemah yang berusaha tegar. Kamu bahagia untuk membungkus rasa sedih. Jika berkenan, izinin aku menjaga kamu, dengan cara aku sendiri." --Jungkook.

___

"Pulang sekarang atau gue kunciin pintu!" 

Terdengar suara penuh penekanan di seberang sana yang sangat geram. Yang membuat Arsyi tersentak antara kaget dan takut.

Arsyi bisa membayangkan, pasti muka Jungkook lagi menyala-nyala kayak monster kerasukan iblis.

"Tapi kan--"

Tut tut tut

Secara sepihak, sambungan itu di putuskan Jungkook tanpa memberi waktu barang sepersekon detik untuk Arsyi bicara.

"Dasar orang gila sinting edan nyebelin lo!" maki Arsyi mengeluarkan segala unegnya sambil menatap sengit ponsel yang ia pegang.

Makian itu tentu saja tertuju pada Jungkook yang tanpa sepengatahuan Arsyi cowok itu tengah memarkirkan motornya untuk menjemput Arsyi di mall. Ralat. Mungkin memaksa Arsyi untuk pulang.

Iya, Jungkook nyusul Arsyi ke mall.

"Eh eh coy! Nyebut nyebut. Mau lo nggak dibeliin hp lagi? Hah?!" dengan cepat Lucas menahan lengan Arsyi yang hampir saja membanting Iphone 11 itu ke lantai marmer nan bening mall ini. "Ahelah dodol banget si lo anying!" omelnya sambil mengusap-ngusap benda pipih yang berhasil ia selamatkan yang hampir saja jadi korban kekesalan Arsyi--lagi.

"Gue kesel buanget anju ngerti nggak lo nyet?!" balas Arsyi mendelik tajam ke Lucas. Bahunya nik tarun karena emosinya yang tidak stabil.

"Sabar sabar, huh huh." ini Shireen mengibaskan tangannya seperti kipas di depan muka Arsyi seraya meniup-niup gadis itu untuk mengenyahkan emosinya.

"Gausah tiupin gue nafas lo tuh bau azab tau nggak!" Arsyi mengomeli Shireen, mungkin Shireen jadi korban pelampiasan Arsyi saat ini.

Arsyi bertolak pinggang sembari mendumal kesal.

"Baru jam setengah tujuh masa--"

"Udah ngedumelnya?" tiba-tiba Jungkook berdiri di antara mereka dan memotong dumalan Arsyi barusan.

Ketiganya terkejut.

"Lo? Kok bisa disini juga sih?" tanya Arsyi dengan alis yang menyatu dan ekspresi yang tidak suka.

"Buat jemput lo, ayo balik, udah malem juga," ajak Jungkook datar.

"Mana ada malem, ini masih jam tujuh."

"Terserah. Yang penting matahari udah tenggelam, berarti itu malam. Anak gadis gak baik pulang malem-malem, ayo buruan."

"Enggak--"

S W E E T G U A R DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang