Bonus : Special Chapter❣️

2.6K 274 459
                                    

Haloo, Assalamu'alaikum (waalaikumsalam)

Apa kabar kamu?

Masih nyimpen book ini di library?

Prnh gk buka buku ini lagi habis epilogue kmrn? Wkwk

Msh inget sm scene2 mrk? Apa aja yg pling nyentuh?

Ini ada sedikit spesial kapter bonus buat kamu. Iya, kamu, my adorable readers yg terasik dan tergokil sebumi🤘🏻❣️ cuma mau ngucapin makasih bgt udah mmbri semangat ke aku, kamu bilang bkl nunggu cerita baru ku, dan itu... Waw, make my hearteu tersentuh :''''') sayang banget sama kamu kamu hehe❣️

Hmm brp hri kita gk interaksi di book ini ya? ±sebulan? aku nulis kapter ini smcm mendadak, krn ada bbrp dr kalian yg mau bonus, yaudah, stlh aku pikirin alurnya, bismillah, nulis..

Semoga suka ya, aku halu bgt di bagian awal2 ini, tp di pertenghn smpe akhir... Hmm semoga feelny dapet😆 apalagi klo pake lagu SURRENDER- NATALIE TAYLOR pasti tau kan lagunya? Nah, aku nyaranin bgt pake itu

Jgn lupa kasih aku kritik dn saranya ya, typho bertebaran harap maklum~~

Intronya segini aja, ini jg agak pnjg😅 langsung baca kuyyss🏃‍♂️🏃‍♂️🏃‍♂️🏃‍♀️

_______

Banyak hal baru yang di rasakan seorang perempuan ketika tengah berbadan dua. Dari mood yang sangat tidak bersahabat, suka naik turun seperti wahana histeria, perubahan berat bedan sampai yang paling lumrah adalah munculnya sesuatu yang di inginkan si bayi melewat sang ibu atau biasa kita sebut; Ngidam.

Selama 7 bulan berstatus hamil, Jungkook tidak pernah di repotkan oleh Arsyi tentang dunia per-ngidaman. Jika tentang mood yang tidak menentu, Jungkook sudah biasa menghadapi Arsyi yang memang moodnya random, hanya saja akhir-akhir ini memang lebih random lagi. Mantan cewe bar-bar ini tentu juga merasakan masa ngidam, namun mengidam dalam hal-hal yang wajar.

Jungkook bersyukur, bayinya yang masih berada di perut Arsyi itu mengerti dirinya. Mungkin ia tidak ingin menambah beban sang ayah yang sudah setiap hari bekerja, belum lagi bersabar mengatasi sifat asli bundanya.

Namun, kali ini tidak berlaku, baru bangun tidur Jungkook merasa serangan jantung ringan karena permintaan Arsyi yang pertama kalinya tidak di terima oleh akalnya.

"Aku mau telur gulung deh," celetuk Arsyi sambil mencepol rambutnya dengan asal.

Kalo seperti ini, Jungkook masih bisa dengan mudah membelikan. Tapi Taunya masih ada kelanjutannya.

"Entar aku beliin abis ngajar lesnya Caca ya." Jungkook mengambil handuk dan bersiap ke kamar mandi. Hari ini memang jadwalnya (Setelah mengajar di rumah singgah) ia mengajar les private di rumah anak muridnya yang bernama Caca.

"Nggak mau di beli dari abang-abang."

Jungkook menghentikan langkahnya di depan pintu kamar mandi, kemudian berbalik untuk menatap wajah Arsyi yang pipinya sedikit tambah tembem itu. But she realy so pretty, i swear--Jungkook.

"Ooh, aku yang bikinin? Oke nyai. Abis kelar mandi ya."

"Mau Jimin yang bikinin."

"H-hah?"

"Kamu becandakan? Ini pasti efek ngigo kan?" tebak Jungkook, memang selama hamil Arsyi sering mengigo.

Arsyi mendengus kemudian berdiri dan  menghampiri Jungkook.

"Ada gitu orang gigo dengan mata melek?" tanya Arsyi yang mulai berubah raut wajahnya menjadi dingih.

Jungkook mengedip kikuk, Ia merasa Arsyi menjelang badmood, maka Jungkook segera menyela. "Eummm enggak gitu, Syi, maksudnya--A! gimana kalo Taehyung aja yang bikinin?"

S W E E T G U A R DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang