Part 11

1.8K 99 0
                                    

Setiap hari di rumah sakit aku selalu belajar berjalan kembali dengan selalu di temani oleh istri tercintaku, Lani. Terkadang aku kelelahan dan rasanya ingin menyerah tapi istriku Lani selalu menyemangatiku. Akhirnya aku pun benar-benar sembuh dan bisa berbicara dan berjalan dengan normal kembali.

Aku dan Lani pun duduk di sofa yang ada di dalam ruang rawat inapku sambil makan buah-buahan dan mengobrol-ngobrol. Aku pun berkata...

" Sayang, besok akhirnya mas boleh pulang. Mas senang banget akhirnya kita berdua bisa kembali pulang ke apartemen. "

" Bukan ke apartemen mas, tapi ke rumah mami dan papi. "

" Ke rumah mami dan papi? Kok gitu? "

Ucapku bingung. Lani pun berkata dengan takut-takut...

" Maafin Lani ya mas, udah nggak izin dulu sama mas. Sebenarnya, apartemen mas Satya udah Lani jual hampir 1 1/2 tahun yang lalu. "

" Apa? Kok di jual? Kenapa? "

" Lani kan butuh biaya buat bayar pengobatan dan perawatan mas Satya selama di rumah sakit ini. Lani kan nggak punya uang. Lulus kuliah Lani kan belum pernah bekerja, langsung nikah sama mas Satya dan jadi ibu rumah tangga. Sebenarnya mami dan papi mau ngebiayai semua pengobatan dan perawatan mas Satya, tapi Lani nggak mau. Lani malu sama mami dan papi. Lani juga nggak mau ngebebani dan merepotin mami dan papi. Kita berdua kan pengangguran kelas Teri. "

Ucap Lani sambil tersenyum padaku. Lani pun kembali berkata padaku...

" Mas Satya, nggak apa-apa ya apartemen mas Satya, Lani jual? Sisa uangnya masih ada kok, tapi dikit. "

" Nggak apa-apa sayang, tapi kamu harus bayar loh semua uang hasil penjualan apartemen kita. "

" Bayar mas? Bayarnya pakai apa? Pakai daun Mangga? Nanti Lani bayar deh sama pohon-pohonnya. Kalau sama uang benaran, Lani kan nggak punya uang, Lani kan pengangguran kelas Teri. "

" Sayang, kenapa harus kelas Teri terus sih? Sekali-kali jadi kelas Kakap gitu. Lagian kenapa harus pakai daun Mangga dan pohon-pohonnya? Kenapa nggak pakai daun-daun dan pohon-pohon yang lain? "

" Soalnya Lani jatuh cinta pertama kali dengan mas Satya waktu pertama kali kita berdua bertemu di bawah pohon Mangga. "

Ucap Lani tersipu malu-malu. Aku pun sangat bingung sekali mendengarnya dan bertanya...

" Memangnya kita pertama kali bertemu di bawah pohon Mangga? Dimana? Kapan? Bukannya kita berdua pertama kali bertemu di Yogya, di rumah papa mama saat 1 bulan sebelum kita berdua menikah dulu? "

" Mas Satya pasti udah lupa. Kita berdua bertemu bukan 1 bulan sebelum kita berdua menikah di rumah papa mama di Yogya mas. Kita berdua pertama kali bertemu di Yogya, di bawah pohon Mangga, saat Lani baru lulus SD dan pakai seragam SD. Waktu itu mas Satya baru lulus SMU. "

" Benarkah? "

" Iya mas, mas Satya ingat nggak saat terakhir kali mas Satya pulang ke Yogya sebelum acara perkenalan dan lamaran? "

Ucap Lani. Aku pun mulai mengingat-ingat kejadian di masa lalu. Tiba-tiba aku teringat dan berkata...

" Kamu yang jatuh dari pohon Mangga dulu? "



Rahasia Mimpi Satya (1-24 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang