Part 17

1.7K 93 0
                                    

Aku pun hanya bisa diam dan menunduk di hadapan kedua orang tuaku, kedua mertuaku dan di hadapan istriku Lani. Tiba-tiba istriku Lani berkata...

" Cie...cie...yang mantan pacarnya sang foto model dengan tanda kutip."

" Udah, nggak usah membahas masa lalu Satya, kita hidup kan bukan di masa lalu, tapi di masa depan. "

Ucap ibu mertuaku. Aku speecless mendengar semua ucapan mereka. Aku tidak menyangka ternyata kedua orang tuaku, kedua mertuaku dan istriku Lani tahu tentang masa laluku dan Sania. Aku pun kembali berkata...

" Pi, mi, pa, ma, Lani, maafin Satya. Maaf pi, mi, kalau dulu Satya pernah punya pacar tanpa izin dan sepengetahuan papi dan mami. "

" Nggak apa-apa Satya. Wajar kalau kamu sesekali bandel. "
Ucap papi.

" Terima kasih pi. Sebenarnya sejak kapan kalian semua tahu tentang masa lalu Satya?"

" Sejak dari awal. "

Ucap mereka semua bersamaan. Aku yang kaget langsung berkata...

" Apa? Sejak dari awal? Kok bisa? "

" Ya bisa donk Satya, mami kan mata-mata dan stalker kamu. Terus, mami cerita deh sama papi, Lani, papa dan mama mertua kamu. "

Ucap mamiku dengan santainya. Aku pun langsung memegang kedua tangan Lani dan berkata...

" Lani maaf, kalau di hati mas Satya dulu pernah ada wanita lain. "

" Nggak apa-apa mas, semua itu kan masa lalu. Meskipun cinta pertama mas Satya bukan Lani, tapi cinta terakhir mas Satya kan adalah Lani. "

" Siapa bilang cinta mas Satya itu bukan Lani? Sayang, cinta pertama mas Satya itu adalah kamu. "

" Benarkah? "

" Iya sayang, cinta pertama di bawah pohon Mangga. "

Ucapku sambil tersenyum. Lani pun ikut tersenyum. Sedangkan kedua orang tuaku dan kedua mertuaku bingung mendengar semua ucapanku. Aku dan Lani pun menceritakan pada papa, mama, ayah dan ibu tentang pertemuan pertama kami yang membuat kami berdua jatuh cinta.

Kedengarannya memang aneh, aku yang berumur 18 tahun dan baru lulus SMU jatuh cinta sama anak yang baru lulus SD berumur 12 tahun. Tapi itulah cinta tidak memandang umur, kapan pun dan dimana pun.

Flashback...

Saat Lani dan si mbok pergi dari hadapanku, aku selalu memandang Lani dari kejauhan sampai Lani menghilang dari pandangan kedua mataku. Aku pun langsung duduk termenung di bawah pohon Mangga sambil memegang dada kiriku yang perlahan-lahan mulai berdetak dengan normal kembali.

Saat malam hari, di rumah kakek dan nenekku kedatangan tamu dan salah satu tamu tersebut adalah Lani. Saat melihat Lani jantungku kembali berdetak dengan cepat. Aku selalu curi-curi pandang pada Lani. Aku pun berbicara sendiri di dalam hati...

" Ya allah, ada apa dengan jantungku? Apa mungkin aku jatuh cinta sama anak kecil yang baru lulus SD? Kayaknya nggak mungkin deh. Apa mungkin aku sakit jantung ya? Tapi kayaknya nggak deh, jantungku kan berdetak dengan cepat saat aku hanya melihat Lani saja. "

Flashback End.

Papiku kembali berkata...

" Satya ingat, kamu harus tetap bertanggung jawab sama pekerjaan dan jabatan kamu di perusahaan papi..."

" Insya allah pi. "

Aku pun mengucapkan terima kasih pada allah swt karena selama aku berpacaran dengan Sania dulu aku tidak pernah terjerumus ke dalam perbuatan Zina. Aku pun tidak lupa mengucapkan terima kasih sama papi dan mamiku karena telah memberi kan pendidikan agama yang kuat dan selalu mengawasi gerak-gerikku.






Rahasia Mimpi Satya (1-24 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang