Part 20

1.7K 87 0
                                    

Beberapa bulan kemudian...

Usia kandungan istriku Lani kini berusia 7 bulan lebih. Aku sangat kaget saat aku terbangun dari tidur di tengah malam aku tidak menemukan istriku Lani ada di sampingku. Aku pun langsung bangun dan mencari-cari Lani di dalam kamar dan kamar mandi kami tapi aku tidak menemukan Lani.

Aku pun pergi keluar kamar untuk mencari Lani dan aku menemukan Lani sedang menonton bola di layar televisi. Aku pun langsung menghampiri istriku Lani, meletakkan bantal di atas kedua paha Lani dan langsung tidur-tiduran di atas kedua paha Lani sambil menghadap perut Lani yang besar dan mengusap-usap perut Lani dan mencium-ciumi perut Lani. Aku pun berkata pada istriku Lani...

" Sayang, kamu lagi ngidam nonton bola ya? "

" Nggak kok mas, Lani kan memang suka banget nonton bola. "

" What? "

Ucapku sangat kaget. Aku pun kembali berkata...

" Ya allah ternyata istriku benar-benar tomboy. Selain suka manjat pohon mangga, istriku juga suka banget nonton bola. Sayang, sebelum kita berdua menikah, aku kira kamu itu pendiam dan feminim, eh ternyata kamu cerewet banget dan tomboy banget. "

" Itu kan karena mas Satya belum mengenal Lani dengan baik. Seperti pepatah lama mas, tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta. "

" Iya juga sih, eh tapi nggak juga sih. "

" Ih...ih...mas Satya gimana sih, ngomongnya kok plin plan gitu? Tadi bilang iya, kemudian bilang nggak. "

" Tapi kan beneran sayang, kita berdua pertama kali saling jatuh cinta karena pohon Mangga, bukan karena saling kenal dan sayang. "

" Iya juga ya mas, cinta kita berdua kan bersemi di bawah pohon Mangga. "

Aku dan Lani pun tertawa bersama. Aku pun kembali berkata...

" Sayang, aku laper..."
" Sayang, aku pengen makan mie goreng, ayo cepatan masakin sekarang juga. "

" Makan lagi mas? Ini udah malam banget mas, lagi pula pipi mas Satya itu udah bulat banget seperti bakpao. Makan mie gorengnya besok pagi aja ya mas? Sekarang kita tidur lagi aja ya? "

" Nggak mau, pokoknya aku mau makan mie goreng sekarang juga...!!!"

" Iya mas, tunggu bentar ya biar Lani masakin mie goreng dulu untuk mas Satya. Tapi nggak boleh ngambek. "

" Iya sayang, ayo kita berdua ke dapur. "

Aku dan Lani pun pergi ke dapur. Lani pun mulai masak mie goreng untukku
dan aku duduk di kursi meja makan. Tidak lama kemudian aku berdiri dan langsung memeluk belakang punggung istriku. Istriku Lani menoleh ke belakang dan aku langsung mencium bibirnya sekilas. Istriku Lani berkata...

" Mas, mas duduk aja, sebentar lagi mie gorengnya masak kok. Terus satu lagi, nggak boleh cium-cium seperti tadi. Kita nggak tinggal cuma berdua loe mas, ada papi dan mami. Kan gawat kalau kita berdua sedang kepergok ciuman di dapur. "

" Ih biarin aja kepergok sama papi dan mami, anggap aja dunia milik berdua, yang lain pada ngontrak. "

He...he...he...ucapku sambil tertawa cengengesan sambil tetap memeluk tubuh Lani dari belakang. Saat Lani ke kiri, aku ke kiri saat Lani ke kanan, aku juga ikut ke kanan. Akhirnya mie goreng buatan Lani selesai di masak.



 

Rahasia Mimpi Satya (1-24 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang