Part 15

1K 70 0
                                    

Saat keluar dari perusahaan tersebut, Isella langsung masuk ke dalam mobil Vito dan menangis tersedu-sedu. Vito langsung memeluk tubuh Isella dan menenangkannya. Vito pun langsung berkata...

" Loe kenapa, Sel? Loe kok nangis? Apa di dalam perusahaan tadi, mereka bertiga menindas loe? Apa mereka bertiga nyuruh security menyeret-nyeret loe secara paksa? Seharusnya tadi loe izinin gue buat menemani loe masuk. Jadi kan gue bisa bantuin loe, Isel. "

Isella melepaskan pelukannya dari tubuh Vito, menghapus air matanya, membuang ingusnya di tisu dan berkata...

" Buruan jalan Vito, ceritanya nanti aja. Gue nggak mau lama-lama di tempat ini. Gue benci tempat ini. "

" Iya. "

Vito pun menjalankan mobilnya. Saat mereka berdua tiba di depan rumah dan perusahaan papinya Vito, Isella baru menceritakan semua kejadian tadi mulai dari awal sampai akhir pada Vito. Selesai bercerita, Vito berkata...

" Isel, kalau loe kesulitan cari kerja, loe kan bisa kerja di perusahaan bokap gue. Dari awal lulus kuliah dulu kan, gue udah ngajakin loe buat kerja bareng membangun perusahaan bokap gue sedikit demi sedikit. Nggak apa-apa kok meskipun basic loe bukan di jurusan bisnis. Tapi gue yakin kok, loe bisa cepat belajar. Otak loe kan tokcer. Siapa tahu di tangan kita berdua, perusahaan bokap gue itu bisa berkembang dengan sangat pesat dan kembali berjaya seperti dulu. Rezeki anak sholeh dan sholeha. Iya kan, Isel? "

" Aamiin, bisa aja loe dodol...!!! "

Ucap Isella sambil tersenyum. Vito sangat senang sekali melihat senyum di wajah Isella kembali. Vito pun langsung berkata...

" Gitu donk senyum, jadinya kan loe tambah cantik. "

" Dari orok gue udah cantik kali. "

" Iya, jadi gimana nih, di terima nggak lamaran pekerjaan dari bapak CEO Arvito Jayadininggrat? "

" Kayanya nggak deh Vit, jiwa gue lebih ke hukum dari pada bisnis. Lagian gue pengen banget bisa menegakkan kebenaran dan keadilan di muka bumi ini. Hidup Justice Bao...!!! "

" Hidup...!!! "

Ucap Vito. Mereka berdua pun tersenyum dan tertawa bahagia.

" Isel, seandainya perusahaan bokap gue itu perusahaan yang besar banget seperti dulu, gue mau kok loe bekerja di perusahaan bokap gue sebagai tim hukum perusahaan bokap gue. "

" Terima kasih banyak Vito tawarannya. Tapi gue lebih senang kalau gue bekerja di suatu tempat itu karena gue benar-benar lulus test di perusahaan tersebut dan tanpa adanya unsur KKN sedikit pun. "

" Iya deh Mrs. Justice Bao. Loe itu teguh banget sih dalam hal prinsif yang positif. Tapi kalau udah mentok, loe mau ya kerja di perusahaan bokap gue? "

" Insya allah, Vit. Ya udah, kita berdua turun yuk? Loe udah kelamaan izin keluar kantor sama bokap loe. Gue jadi nggak enak nih, udah menyita banyak waktu loe. "

" Nggak apa-apa kali, Sel. Lagian bokap gue pasti ngerti kok. Bokap gue kan selalu nyuruh gue buat selalu jagain loe. "

" Iya sih, Vit. Tapi loe harus memberikan contoh yang baik bagi semua pegawai di kantor. Loe nggak boleh lebih mementingkan kepentingan pribadi loe dari pada kepentingan perusahaan. "

" Siap ibu CEO. "

" Ibu CEO? Apaan sih loe? "



Takut Patah Hati (1-28 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang