Part 28

2K 85 0
                                    

Isella hanya diam mendengar pertanyaan Vito. Vito yang melihatnya kembali berkata...

" Isel, loe kok diam aja sih dan nggak menjawab pertanyaan gue tadi. "

" Gue bingung Vit mau jawab apaan."

" Loe suka nggak Sel sama gue. "

" Ya sukalah. Kalau nggak, ngapain gue sahabat sama loe dari awal kelas 2 SMU sampai umur gue 1/4 abad gini. Kalau loe sendiri gimana, suka nggak sama gue? "

" Ya iyalah. Sel, loe sayang nggak sama gue. "

" Ya iyalah. Loe sendiri sayang nggak sama gue? "

" Pastinya donk, Sel. Kalau cinta, loe cinta nggak Sel sama gue? "

" Ya cintalah. Kalau loe? "

" Sama lah. Tapi cinta loe sebagai lawan jenis bukan? "

" Kalau itu gue nggak tahu, Vit. Perasaan cinta loe sama gue gimana, sebagai lawan jenis bukan? "

" Entahlah Sel, gue juga nggak tahu. Tapi satu hal yang pasti, gue sangat-sangat nggak suka kalau loe dekat-dekat, jalan bareng, nonton bareng dan menghabiskan banyak waktu loe buat pria lain. Apalagi pria itu mencintai loe sebagai lawan jenis. Contohnya rekan kerja loe si Roni. Roni cinta sama loe sebagai lawan jenis kan, Sel? Pasti Roni pernah nembak loe kan, Sel? "

" Iya Vit, tapi langsung gue tolak. Vit, gue juga sangat-sangat nggak suka banget lihat loe dekat-dekat, jalan bareng, nonton bareng dan menghabiskan banyak waktu loe buat wanita lain. Apalagi wanita itu mencintai loe sebagai lawan jenis. Contohnya teman kampus S2 loe si Tasya. Tasya cinta sama loe sebagai lawan jenis kan, Vit? Pasti dia juga pernah nembak loe kan? "

" Iya Sel. "

" Vit, loe terima nggak pernyataan cinta dari Tasya? "

" Ya nggaklah, Sel. Isel, apa sebenarnya perasaan nggak suka kita tadi itu adalah cemburu? Apa sebenarnya cinta yang kita rasakan selama ini adalah cinta sebagai lawan jenis? "

" Sepertinya iya Vit. "

" Terus gimana Sel, apakah kita berdua harus menikah seperti jawaban dari sholat istiqharah kita selama ini? Lagi pula kan nggak baik seorang pria maupun seorang wanita hidup melajang. "

" Tapi gue takut nikah Vit, gue takut pernikahan kita berdua gagal seperti nyokap bokap kita. "

" Sama Sel, gue juga. Tapi pernikahan kita berdua nggak akan gagal Sel, jika kita berdua bisa menjaga komitmen pernikahan, saling setia satu sama lain, tidak selingkuh dan selalu memikirkan perasaan anak-anak kita nanti. "

" Benar juga sih Vit. "

" Papi gue dan bunda loe pasti senang banget deh Sel, jika mendengar persahabatan kita berdua selama bertahun-tahun ini akan berakhir di pelaminan. "

" Benar banget, Vit. "

" Jadi gimana Sel, mau nggak loe menikah sama gue? "

" Hm...gimana ya Vit? Gue bingung. "

" Isel, gimana kalau mulai besok, kita berdua pergi ke piskiater? "

" Piskiater? buat apaan Vit? "

" Buat menghilangkan semua rasa trauma di dalam hati kita berdua di masa lalu dan menghilangkan rasa ketakutan kita berdua akan jatuh cinta dan patah hati. Saat rasa trauma dan ketakutan kita berdua berhasil menghilang dalam diri kita berdua, baru deh kita berdua menikah. Loe setuju nggak Sel, dengan ide gue tadi? "

" Setuju banget, Vit. Ya udah deh, sekarang lebih baik kita berdua pulang ke rumah yuk. Kasihan nyokap gue dan bokap loe sendirian di rumah. "

" Iya, Sel. "
_______________

6 bulan kemudian...

Berkat konsultasi yang rutin dengan piskiater, Isella dan Vito akhirnya berhasil menghilangkan semua rasa trauma di dalam hati mereka berdua di masa lalu dan menghilangkan rasa ketakutan mereka berdua akan jatuh cinta dan patah hati.

Mereka berdua pun akhirnya menikah. Bunda Isella dan papi Vito sangat senang, bahagia dan terharu sekali melihat Isella dan Vito duduk berdampingan di pelaminan. Apalagi di hari pernikahannya, Isella sudah mengenakan hijab.

Setelah menikah, Isella dan Vito tinggal bersama dengan bunda Isella dan papi Vito di rumah yang sama, di rumah papi Vito.

Berkat kerja keras Vito, perusahaan papi Vito pun akhirnya perlahan-lahan mulai menjadi perusahaan besar. Mereka semua pun pindah rumah dan pindah perusahaan yang jauh lebih besar.

Karier Isella di kepolisian pun sangat bagus dan menanjak. Isella kini telah menjabat jabatan yang tinggi dan penting di kepolisian. Isella pun juga bekerja sebagai tim hukum di perusahaan Vito dan papinya.

Isella dan Vito hidup berbahagia sampai tua bersama bunda Isella, papi Vito dan ke enam anak-anak mereka berdua. Saat bunda Isella dan papi Vito meninggal dunia, Isella dan Vito memakamkannya di pemakaman keluarga secara berdampingan.

THE END.

Takut Patah Hati (1-28 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang