Part 17

1K 72 0
                                    

Saat Isella membaca koran, Isella langsung berkata...

" Astafirullahalazim... "

" Kenapa Sel? "

" Vit, hari ini adalah hari terakhir pendaftaran polwannya. Ayo buruan anterin gue pulang ke rumah gue sekarang juga, terus anterin gue ke salon, gue mau potong rambut dan loe juga harus anterin gue ke tempat pendaftaran. "

" Iya Sel. "

" Kalau gitu gue telepon bokap loe dulu ya, gue mau minta izin sama bokap loe buat menemani gue hari ini buat jadi tukang ojek gue. "

" Tukang ojek? Sialan loe...!!! "

" Becanda gue, mana ada tukang ojek yang ganteng banget kayak loe gini. "

" Tumben loe puji-puji gue. "

" Anggap aja bayaran loe untuk jadi tukang ojek gue. "

" Terserah apa kata loe deh. "

" Tapi hari ini loe nggak sibuk dengan pekerjaan loe di kantor kan?"

" Nggak kok. "

" Ya udah, kalau gitu gue telepon bokap loe dulu ya buat pinjam loe? Sekalian gue mau telepon nyokap gue buat minta izin jadi polwan dan minta doa restunya.  "

" Iya. "

Isella pun langsung menelpon papi Vito dan bundanya. Selesai menelpon, mereka berdua langsung pulang ke rumah Isella. Membawa semua berkas-berkas yang di perlukan. Isella dan Vito pun langsung ke salon terdekat memotong rambut panjang Isella menjadi rambut pendek. Setelah itu Vito langsung mengantar Isella mendaftar jadi polwan.
__________________

Beberapa bulan kemudian...

Vito bersama papinya datang bersama bundanya Isella ke acara pelantikan polwan Isella. Saat melihat Isella dengan seragamnya, kedua mata bundanya Isella menangis terharu. Isella langsung menghapus air mata bundanya dan berkata...

" Bunda jangan nangis lagi ya..."

" Iya sayang. Selamat ya nak, akhirnya kamu berhasil menjadi polwan. Terima kasih sudah jadi anak terbaik buat bunda dan selalu membanggakan bunda. "

" Sama-sama bunda. Bunda juga bunda terbaik buat Isel dan selalu membanggakan Isel. "

Isella dan bundanya pun berpelukan.

" Selamat ya Isel, selamat ya Lasri. "

" Terima kasih banyak om. "

" Terima kasih banyak mas. "

" Hormat buat bu polwan. "

Ucap Vito langsung memberi hormat pada Isella sambil tersenyum. Isella jadi salah tingkah dan berkata...

" Apaan sih loe...?!?! "

" Loe kok nggak bales hormat gue sih? "

" Iya. "
Isella pun membalas hormat Vito.

" Isel, selamat ya udah jadi polwan. Gue bangga banget sama loe. "

" Terima kasih banyak, Vito. Semua ini berkat bantuan loe, alhamdullilah sekarang gue udah berhasil jadi polwan dan seorang PNS. "

" Sama-sama. "
___________________

Beberapa bulan kemudian...

Saat Isella baru tiba di depan kantor polisi tempat dia bekerja, Isella melihat banyak wartawan. Isella pun langsung masuk ke dalam kantor polisi dan bertanya pada rekan-rekan kerjanya.

" Di depan ada apaan sih? Kok ramai banget. "

" Tadi Shubuh anak pengusaha kaya raya Asrul Winata di tangkap polisi karena kasus narkoba. Selain sebagai pemakai dia juga seorang bandar narkoba. "

" Serius loe? "

" Iya, Isella. Loe lihat aja di ruang tahanan. "

" Alhamdullilah ya allah, akhirnya doa gue dikabulkan juga. "

" Maksud loe apaan sih Sel? "

" Iya, aneh banget loe. "

" Loe kenal ya Sel sama anaknya Asrul Winata? "

" Gue, kenal sama anaknya si brengsek Asrul Winata? Ogah...!!! Ngapain gue harus kenal sama anak haram dari seorang pelacur pemandu karaoke penghancur rumah tangga orang lain. Udah dulu ya rekan-rekan kerjaku yang cantik-cantik dan ganteng-ganteng, gue mau lihat si anak haram dulu di dalam penjara. "


Takut Patah Hati (1-28 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang