Part 14

1K 73 0
                                    

Isella langsung bertepuk tangan saat mendengar dan melihat semua ucapan dan tingkah laku ibu tirinya. Isella pun langsung berkata...

" Wow, sok bossy banget loe pelacur...!!! Bapak Asrul Winata yang terhormat, jadi seperti ini tingkah laku wanita yang menggantikan posisi ibu kandung saya? Wanita tidak punya otak, rendahan, tidak berpendidikan dan tidak berkelas. Pantesan saja dengan sangat teganya dia selalu memblockir jalan saya menuju kesuksesan dalam hal pekerjaan. "

" Benarkah? "

" Tentu saja, kalau anda tidak percaya dengan semua ucapan saya, saya punya semua bukti-buktinya. Saya tidak main asal tuduh karena saya mengerti tentang hukum. "

Ibu tiri Isella menatap tajam ke arah Isella. Isella yang melihatnya langsung berkata...

" Kenapa wanita pelacur, pasti anda sama sekali tidak menyangka kan kalau ibu saya yang terhormat Lasri Zainal, seorang single parent bisa menyekolahkan saya sampai saya menjadi seorang Sarjana Hukum dengan predikat cumlaude? "

Ibu tiri Isella hanya diam mendengarkannya, sedangkan papi Isella sangat kaget mendengarnya. Isella pun kembali berkata...

" Kenapa anda sangat kaget mendengarnya bapak Asrul Winata? Apa anda sekarang menyesal telah menyia-nyiakan saya? Apa sekarang anda bangga dengan saya? Apa anda baru menyadari bahwa saya bisa diandalkan meskipun saya hanya seorang anak perempuan dan bukan anak laki-laki? "

Papi Isella terus diam, Isella pun kembali berkata dengan suara lantang.

" Wanita pelacur, anda pasti iri kan dengan saya karena saya jauh lebih baik dari anak haram anda itu? Jelas saja, karena kita berdua beda kelas. Pasti anda juga takut kan kalau prestasi kerja saya menanjak, maka saya akan mengambil ahli perusahan ini dan menjadi sang pewaris tahta? Makanya anda selalu menghalang-halangi karier saya. Anda jangan takut pelacur, saya dan ibu saya tidak gila harta, gila uang, maupun status sosial seperti anda. Kita berdua sudah terbiasa hidup dengan kerja keras dan penuh perjuangan demi mencari sesuap nasi dari rezeki yang halal. Tidak seperti anda dan anak haram anda itu. Jadi, anda bertiga jangan lagi menghalang-halangi karier saya. "

Isella pun langsung berbalik dan pergi menuju pintu luar ruangan tersebut. Tiba-tiba Isella berbalik dan berkata...

" Buat loe anak haram, gue sumpahin loe OD dan masuk penjara. Buat anda bapak Asrul Winata, saya sumpahin perusahaan anda ini bangkrut sebangkrut-bangkrutnya. Dan terakhir buat loe pelacur, gue sumpahin loe menjadi gila saat si brengsek Asrul Winata jatuh miskin."

" Sudah loe keluar sana, loe ngapain nyumpahin kita bertiga? Sumpah loe itu nggak akan terkabul. Mana mungkinlah gue masuk penjara, bokap gue bangkrut dan jatuh miskin, apalagi nyokap gue jadi gila. Loe lihat baik-baik, nyokap gue baik-baik aja. Lagi pula loe itu bukan tuhan. Dasar bego' loe...!!! "

" Loe tuh bego'...!!! Gue itu memang bukan tuhan, anak haram...!!! Tapi tuhan selalu mengabulkan doa-doa orang yang tertindas. Lagi pula kalau gue bego', mana mungkin gue selalu dapat medali emas di setiap pertandingan karate sejak gue SD sampai sekarang. Mana mungkin gue bisa lulus S1 dengan predikat cumlaude. Asal loe tahu ya, sejak SD sampai lulus SMU, peringkat gue selalu peringkat pertama. Nggak kayak loe, setiap kenaikkan kelas, nyokap pelacur loe itu selalu menyogok uang yang banyak sama guru-guru loe di sekolah, sejak dari SD sampai sekarang. Mau jadi apa loe? Mana mungkin anak bego' kayak loe bisa jadi seorang pemimpin di sebuah perusahaan. Kalau bandar narkoba sih, cocok banget. "




Takut Patah Hati (1-28 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang