Part 26

1.1K 59 0
                                    

1 tahun kemudian...

Isella memohon-mohon atasannya untuk izin kerja beberapa jam untuk menghadiri wisuda Vito. Berkat kegigihan Isella, akhirnya Isella bisa menghadiri wisuda S2 Vito. Isella berlari-lari dengan seragam polisinya di depan kampus sambil berteriak...

" Vito...!!! "

Semua orang di tempat tersebut langsung melihat ke arah Isella dan Vito. Bunda Isella dan papi Vito hanya menggeleng-gelengkan kepala melihatnya sedangkan Vito panik melihatnya. Vito pun langsung mendekat ke arah Isella dan merangkul Isella sambil berbisik...

" Loe ngapain teriak-teriak sih, Sel? Ini kampus...!!! Apa loe nggak lihat semua orang melihat ke arah kita berdua? Orang-orang pasti mengira bahwa loe sedang ngejar maling dan gue adalah malingnya. "

" He...he...he...sorry my best friend. Soalnya tadi gue panik banget saat gue datangnya terlambat. Habisnya gue baru dapat izin. "  

" Nggak apa-apa. "

" Selamat lulus S2 ya Arvito Jayadininggrat anaknya papi Fandy Jayadininggrat. "

" Terima kasih Isella anaknya bunda Lasri Zainal. "

Mereka berdua pun langsung menuju ke arah bunda Isella dan papi Vito. Setelah itu mereka berempat berfoto bersama di kampus dan di studio foto. Tidak lama kemudian Isella langsung kembali ke kantor polisi untuk bekerja.
________________

1 bulan kemudian...

Vito sedang marah-marah di hp dengan seseorang. Isella speecless melihatnya. Selesai Vito telepon-teleponan, Isella langsung mendekat dan berkata...

" Vit, nyokap loe ya yang telepon? "

" Iya Sel. Bukannya tanya kabar gue dulu, tapi langsung minta uang 500 juta rupiah. Apa dia pikir gue ini bank? Padahal selama bertahun-tahun dia sama sekali nggak pernah nelepon gue, cari gue dan bertemu dengan gue. "

" Memangnya uang itu buat apaan Vit? "

" Nggak tahu gue, bukan urusan gue. Lagi pula mana ada lah gue uang sebesar 500 juta rupiah. Perusahaan bokap gue aja hampir gulung tikar lagi. "

" Sabar Vit. "
______________

1 Minggu kemudian...

Vito mendapat kabar bahwa maminya telah meninggal dunia dan telah selesai di makamkan. Vito langsung cepat-cepat memberitahu kabar duka tersebut pada papinya dan Isella. Isella dan bundanya yang baru pulang kerja langsung ke rumah Vito dan bersama-sama pergi ke pemakaman. Di depan gundukan tanah Merah yang masih basah, mereka berempat langsung bersimpuh di pemakaman tersebut. Vito menangis tersedu-sedu dan berkata...

" Mami ini Vito, maafin semua kesalahan Vito ya mi? Maaf kalau selama ini Vito sangat membenci mami. Maaf kalau 1 Minggu yang lalu Vito marah-marah sama mami. Maaf kalau Vito nggak tahu kalau sebenarnya uang 500 juta rupiah itu buat operasi ginjal mami. Mi, Vito sudah memaafkan semua kesalahan mami dulu. Semoga mami tenang di alam sana ya mi? Vito selamanya akan selalu menyayangi dan mencintai mami. "

" Ini mas Fandy, Desi. Mas sudah memaafkan semua kesalahan yang pernah kamu lakukan dulu sama mas. Semoga kamu tenang di alam sana ya. "

" Ini saya Lasri. Mbak masih ingat kan dengan saya? Dulu kita berenam sering menghabiskan weekend bersama baik di rumah saya maupun di rumah mbak. Maafkan saya ya mbak, kalau saya punya salah sama mbak. Isya allah saya akan menjaga Vito karena saya menyayangi dan mencintai Vito seperti anak kandung saya sendiri. Istirahat yang tenang ya mbak. "

" Ini Isel tante, anaknya bunda Lasri. Isel adalah sahabat kecilnya Vito dulu. Isel juga minta maaf ya sama tante. Isel juga insya allah akan menjaga Vito dan om Fandy baik-baik. Berisirahat dengan tenang di alam sana ya tante. "
 
Mereka berempat pun langsung berdoa bersama-sama dan menghamburkan kelopak bunga di atas kuburan tersebut. Setelah itu mereka berempat langsung pulang.

Takut Patah Hati (1-28 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang