Part 21

1.1K 74 0
                                    

Isella sangat kesal sekali mendengar ucapan papinya. Saat Isella akan keluar dari tempat persembunyian nya, Vito langsung menahan tubuh Isella dengan cara membekap mulut Isella dari belakang sambil berbisik di telinga Isella...

" Sabar, belum waktunya loe bertindak. Lebih baik kita dengerin dulu apa yang akan di lakukan oleh nyokap loe. "

Isella langsung melepaskan tangan kanan Vito dari mulutnya secara paksa dan berbisik...

" Nggak bisa nafas gue, dodol...!!! "

" Sorry. "

Isella dan Vito pun kembali mendengar pembicaraan bundanya dan papinya.

" Apa tadi saya tidak salah dengar?Seorang pengusaha kaya raya Asrul Winata mau pinjam uang dengan janda miskin seperti saya? Untuk siapa tadi? Anak si pelacur itu? "

" Lasri please, tolong pinjamkan mas surat rumah kamu ini. Nanti kalau mas punya uang, mas akan membayarnya 10X lipat plus bunganya. "

" Apa anda pikir saya ini seorang rentenir? Saya tidak butuh uang 10X lipat plus bunganya dari anda. Itu karena saya tidak ada niat sedikit pun membantu anda. Apa anda pikir saya adalah wanita bodoh yang merelakan rumah yang susah payah saya cicil selama 15 tahun ini untuk anda, pelacur itu dan anak haram anda? Kesulitan yang terjadi pada keluarga anda itu bukan urusan saya.

" Kalau kamu tidak mau meminjam kan surat rumah kamu ini sama mas, mas akan cari dan ambil secara
paksa. "

" Wow, hebat ya anda mau mengambil surat rumah saya secara paksa. Apa anda mau putri saya menangkap, memborgol kedua tangan anda dan menjebloskan anda ke dalam penjara? Apa anda lupa bahwa putri saya yang sangat berharga adalah seorang polisi wanita? Cepat anda pergi dari depan rumah saya ini sekarang juga sebelum saya teriak ada perampok di rumah ini...!!! "

" Mas tidak akan pergi dari rumah kamu sebelum mas mendapatkan surat rumah ini. "

" Luar biasa, anda benar-benar sangat keterlaluan. Seharusnya anda datang kemari itu berlutut di depan saya dan putri saya untuk memohon maaf atas kesalahan besar yang pernah anda lakukan pada hidup kami berdua sejak dulu sampai sekarang. Tega-teganya anda menginginkan surat rumah saya ini hanya untuk kepentingan keluarga anda. "

" Itu karena keluarga mas sangat membutuhkannya Lasri...!!! "

" Apa anda tidak berpikir bahwa saya dan putri saya juga sangat membutuhkan rumah ini? Apa anda tidak pernah berpikir setelah rumah ini tidak ada lagi, dimana saya dan putri saya akan tinggal? Apa gara-gara kepentingan anda dan keluarga anda maka saya dan putri saya akan tinggal di kolong jembatan? Jawab Asrul...?!?! "

Ucap bunda Isella dengan penuh emosi dan kemarahan yang meledak-ledak dalam dirinya. Bunda Isella pun kembali berkata...

" Dasar manusia tidak punya hati...!!! Saya sangat menyesal pernah jatuh cinta sama anda selama 16 tahun dan menghabiskan masa muda saya bersama anda. Masih untung allah SWT membuka kedua mata dan hati saya, sehingga saya tidak menghabiskan masa tua saya bersama anda. "

Papi Isella hanya diam mendengarnya.
Bunda Isella pun kembali marah-marah.

"Apa anda tahu Asrul Winata, luka yang kalian bertiga berikan pada saya dan putri saya masih membekas di dalam hati kami berdua? Sampai sekarang kami berdua tidak bisa menghilangkan kebencian di dalam hati kami dan memaafkan semua kesalahan kalian bertiga. Bahkan sampai sekarang kami berdua takut jatuh cinta karena kami berdua takut patah hati. Lebih baik anda pergi dari rumah ini sekarang juga dan jangan pernah kembali lagi...!!! "


Takut Patah Hati (1-28 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang