Part 8

6.8K 308 0
                                    

Anggun yang sangat kaget dengan ciuman Bagas hanya diam dan sama sekali tidak membalas ciuman Bagas sedikit pun.

Tidak berapa lama kemudian Bagas melepaskan ciumannya dan Anggun langsung berjongkok, menutup wajahnya dengan kedua tangannya dan menangis.

Bagas yang melihatnya langsung ikut berjongkok dan berkata dengan lembut...

" Anggun kenapa nangis? "

Anggun mengangkat kepalanya dan berkata...

" Bagas jahat sama Anggun. Bagas kenapa nggak izin dulu sama Anggun saat akan mencium bibir Anggun. Bagas kenapa mencuri ciuman pertamanya Anggun? "

" Ciuman pertama? Benarkah? "

" Iya. "

" Ya udah, Bagas balikin ciuman pertama Anggun tadi. "

" Ya nggak bisa lah. "

" Bi...sa. "

" Bo'ong. "

" Bagas nggak bo'ong kok sama Anggun. "

" Caranya gimana? "

Tiba-tiba Bagas langsung kembali mencium bibir Anggun dengan lembut. Anggun speecless dan hanya mengedip-ngedipkan kedua matanya tanpa membalas ciuman dari Bagas.

Tidak berapa lama kemudian Bagas melepaskan ciuman bibirnya. Tersenyum manis pada Anggun dan berkata...

" Bagas udah kan balikin ciuman pertamanya Anggun. "

" I...i...Bagas jahat. Itu bukan balikin ciuman pertama Anggun. Itu namanya Bagas cium bibir Anggun lagi tanpa izin. "

" Memangnya Bagas kalau cium bibir Anggun harus izin dulu ya? "

" Iya. "

" Kenapa? "

" Soalnya Bagas nggak suka sama Anggun. Bagas nggak sayang sama Anggun. Bagas juga nggak cinta sama Anggun. "

" Kata siapa? Bagas suka kok sama Anggun. Bagas sayang sama Anggun. Bagas juga cinta sama Anggun. "

" Bo'ong...!!! "

" Bagas nggak bo'ong kok. "

" Benaran? "

" Iya. "

" Terus wanita yang pelukan sama Bagas di kost-kostannya Bagas kemarin itu siapa? "

" Pelukan? Di kost-kostan Bagas kemarin? "

" Iya. "

" Jadi Anggun marah sama Bagas, nggak mau bicara sama Bagas, bilang Bagas playboy itu karena Anggun cemburu sama Bagas. "

" Iya. "

Ucap Anggun sambil mengangguk-anggukkan kepalanya. Bagas  tersenyum pada Anggun dan berkata...

" Dia teman baik Bagas, Anggun. Namanya Vito, dia seorang pria bukan seorang wanita. "

" Benarkah? Bagas bo'ong kan sama Anggun? Anggun jelas-jelas lihat wanita itu rambutnya panjang. "

" Rambutnya memang panjang seperti rambut wanita. Sama seperti teman baik kamu, Ari. Rambutnya pendek banget kan seperti rambut seorang pria. "

" Iya, benar. "

" Nanti Bagas kenalin kamu deh sama Vito. Tapi ingat, nggak boleh jatuh cinta sama teman baik Bagas karena Anggun cuma milik Bagas satu-satunya dan untuk selamanya. "

Anggun tersenyum bahagia mendengar semua ucapan Bagas. Bagas lalu menghapus air mata Anggun, menatap kedua mata Anggun dan kembali berkata...

" Jangan nangis lagi ya putri keraton..."

Anggun tersipu malu mendengar ucapan Bagas dan langsung berkata...

" Bagas kenapa selalu bilang Anggun putri keraton terus sih? "

" Kamu kan mirip putri keraton. Ya udah, Bagas gendong Anggun pulang ke kost-kostan Anggun ya? "

" Gendong? Nggak mau...!!! "

" Harus mau, kaki Anggun kan masih sakit. "

" Nggak mau...!!! Anggun nggak mau pulang di gendong sama Bagas...!!! Anggun jalan kaki aja sendiri. "

Tiba-tiba Bagas langsung menggendong tubuh Anggun. Anggun yang sangat kaget langsung berkata...

" Bagas turunin Anggun. "

" Nggak mau. "

" Bagas turunin Anggun. Kalau ada yang lihat kita berdua gimana? "

" Udah diam, jangan ngomong lagi. Kalau Anggun ngomong terus nanti bibir Anggun akan Bagas cium lagi seperti tadi. Mau? "

Anggun langsung cepat-cepat menutup mulutnya dengan kedua tangannya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata...

" Bagas please, turunin Anggun. Nanti kalau kita berdua dapat surat peringatan dari kampus gimana? "

" Ya udah, Bagas akan turunin Anggun, tapi Anggun harus mau Bagas papah tubuh Anggun sampai di kost-kostannya Anggun. "

Ucap Bagas sambil perlahan-lahan menurunkan Anggun dan memapah tubuh Anggun.




Dia Istriku (1-15 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang