Pagi harinya...
Anggun duduk lama di depan meja rias sambil berpikir. Bagas yang melihatnya langsung mendekat, memeluk tubuh Anggun dari belakang dan mencium pipi kanan Anggun dengan lembut dan mesra sambil berkata...
" Anggun kenapa lama banget sih ngacanya? Apa Anggun pengen pakai make up ya ke kampus? Boleh kok tapi minimalis aja ya? "
" Nggak kok, Anggun ke kampus cukup pakai bedak dan lips gloss aja kok. "
" Terus tadi ngapain Anggun melamun terus di depan kaca? Anggun mikirin apaan sih sayang? "
" Ini. "
Ucap Anggun sambil memperlihatkan bekas-bekas kissmark di lehernya. Bagas yang melihatnya tersenyum dan berkata dengan lembut...
" Anggun nggak suka ya Bagas tinggalin banyak jejak-jejak cinta Bagas di lehernya Anggun? "
" Suka, tapi Anggun malu kalau di lihat oleh orang lain. "
" Ya udah, Anggun tenang aja. Bagas punya solusinya kok. "
" Memangnya apaan? "
" Tunggu sebentar ya sayang... "
Ucap Bagas sambil menuju ke suatu tempat. Tidak beberapa lama kemudian Bagas membawa 1 kotak kado berukuran sedang dan memberikannya pada Anggun sambil berkata...
" Sayang, ini kado Anniversary pernikahan kita berdua yang ke 1 tahun buat kamu. Kamu buka dan di pakai ya kado dari Bagas. "
" Benarkah? Anggun juga punya kado
Anniversary pernikahan kita berdua yang ke 1 tahun buat Bagas. Ini kadonya. Bagas buka juga ya kadonya dan jangan lupa di pakai. "Mereka berdua pun sama-sama membuka kado dan berkata...
" Hijab? "
" Jam tangan? "
" Bagas suka nggak jam tangannya? "
" Suka, suka banget. Jam tangannya bagus banget, cocok buat Bagas. Terima kasih banyak ya sayang. "
" Sama-sama, Anggun senang dengarnya. Sini biar Anggun bantu pakai kan jam tangannya di tangan Bagas. "
Anggun pun membantu memakaikan jam tangan tersebut di tangan Bagas. Bagas kemudian berkata...
" Anggun suka nggak hijab yang Bagas belikan untuk Anggun. "
" Suka. Bagas pengen Anggun pakai hijab ya? "
" Iya sayang. Selain hijab itu wajib di pakai oleh semua perempuan Islam juga bisa menutupi bekas kissmark nya Bagas. Jadi, Bagas kan bisa sering-sering meninggalkan banyak jejak-jejak cintanya Bagas di leher Anggun. "
" Bagas apaan sih? "
Ucap Anggun tersipu malu. Anggun pun langsung memakai hijab tersebut dan pergi kuliah bersama Bagas sambil berpelukkan mesra di atas motor. Sesampainya di kampus, Anggun dan Bagas bertemu dengan Ari. Ari yang melihat penampilan baru Anggun langsung berkata...
" Gas, pinjam Anggun sebentar... "
" Loe mau ngomong apaan sih sama Anggun? Memangnya penting banget ya? "
" Iya, udah sana loe masuk kelas. "
" Iya. "
Saat Bagas sudah pergi menjauh dari Anggun dan Ari, Ari pun langsung berbisik...
" Loe pakai hijab buat nutupin bekas kissmark dari Bagas kan? "
" A...apa? "
Ucap Anggun kaget dan gugup. Ari tersenyum melihat dan mendengarnya dan kembali berkata...
" Loe benaran nggak nih pakai hijab nya? "
" Iya. "
" Syukur deh. Gun..."
" Apa? "
" Semalam loe berdua pasti ML kan? Ayo ngaku? "
" Ih...ih...Ari. Kamu kok tanyanya gitu sama aku? Hubungan intim suami istri itu nggak boleh di umbar sama orang lain, dosa. "
" Iya, sorry, becanda gue. Lagian nggak apa-apa juga kalau loe ML sama Bagas, dia kan suami loe. Oh ya Gun, berarti sebentar lagi akan ada Anggun junior dan Bagas junior donk. "
" A...apa? Anggun junior dan Bagas junior? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Istriku (1-15 End).
RomanceKisah cinta pertama seorang mahasiswi sederhana, pendiam dan pemalu yang jatuh cinta pada seorang mahasiswa yang populer, anak pengusaha dan tidak peduli pada orang lain.