Part 12

6.6K 291 1
                                    

Saat tiba di sebuah rumah, Anggun langsung berkata...

" Ini rumah tempat tinggal kita berdua ya, Gas? "

" Iya. Anggun suka nggak sama rumahnya? "

" Suka, rumahnya bagus. Pasti harga sewanya mahal. "

" Rumah ini nggak sewa sayang, rumahnya di belikan sama papi. "

" Benarkah? "

" Iya. "

" Papi baik banget sama kita berdua."

" Ya iyalah, orang Bagas minta dibelikan sama papi pakai acara ngancam segala. "

" Apa? "

Ucap Anggun sangat kaget. Bagas pun teringat kembali kejadian 1 Minggu yang lalu dan menceritakannya pada Anggun.

Flashback...

Bagas mondar-mandir di dalam kamar kost-kostannya sambil memegang hp nya. Tiba-tiba Bagas langsung menelpon papinya. Saat papi Bagas mengangkat hp nya, Bagas pun langsung berkata...

" Pi, buruan belikan Bagas rumah di Jakarta sekarang juga lengkap beserta isi-isinya. "

" Apa? Rumah di Jakarta? "

" Iya, dalam waktu 1 Minggu rumah tersebut harus sudah ada. "

" Dasar anak gila, seenaknya aja kamu ngomong. "

" Apa papi mau, pernikahan Bagas dan mantu kesayangan papi mami itu berakhir? "

" Apa? Berakhir? Iya iya, papi belikan kamu rumah di Jakarta. Dalam 1 Minggu rumah tersebut pasti sudah ada buat kamu lengkap beserta isi-isinya. Sekarang juga papi akan menyuruh orang-orang papi untuk mengurusnya. "

" Gitu donk. "

Flashback End.

Anggun yang mendengar cerita Bagas langsung berkata...

" Ih...ih...Bagas, Bagas kok jahat banget sama papi. "

" Biarin, yang penting sekarang kita berdua punya rumah sendiri di Jakarta. Iyakan sayang? "

" Iya sih, tapi Bagas nggak boleh gitu lagi sama papi. "

" Kalau itu sih tergantung kebutuhan.
_______________

Malam harinya...

Bagas dan Anggun sedang berciuman mesra saling melumat bibir satu sama lain. Mereka saling melepaskan ciuman mereka berdua saat mereka berdua hampir kehabisan nafas. Bagas membelai-belai pipi Anggun dengan lembut dan berkata...

" Sayang, malam ini kita ML ya? "

" ML? "

" Iya sayang. Mau ya? "

Anggun tidak menjawab pertanyaan Bagas dan hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. Bagas tersenyum bahagia melihatnya dan berkata...

" Terima kasih ya sayang... "

" Sama-sama. "

" I love you istriku..."

" I love you too suamiku. "

Bagas pun langsung menggendong tubuh Anggun, membawanya masuk ke dalam kamar mereka berdua dan langsung membaringkan tubuh Anggun di atas kasur.

Perlahan-lahan Bagas menciumi kening Anggun, menciumi kedua mata Anggun, mencium kedua pipi Anggun, mencium hidung Anggun dan mencium bibir Anggun dengan lembut dan mesra.

Perlahan-lahan Bagas membuka kancing baju Anggun dan mulai melepaskan pakaian yang melekat di tubuh Anggun satu persatu begitu pun pakaian yang melekat di tubuhnya sendiri.

Bagas pun langsung menutup bagian tubuh mereka berdua. Malam itu untuk pertama kalinya mereka berdua melakukan hubungan suami istri.

Selesai melakukan hubungan suami istri, mereka berdua berbaring saling berhadap-hadapan dan tersenyum bahagia. Bagas kemudian mencium kening Anggun dan berkata...

" Sayang, benar kan yang Bagas bilang dulu, suatu saat nanti Bagas akan lihat tubuhnya Anggun. "

" Ih...ih...Bagas apaan sih, Anggun kan jadi malu. "

Ucap Anggun langsung membenam kan wajah cantiknya yang bersemu Merah di dalam dada Bagas. Bagas tersenyum bahagia melihatnya, langsung memeluk tubuh Anggun, membelai-belai rambut Anggun dan berkata...

" Anggun kenapa malu sih sama Bagas? Bagas kan suaminya Anggun."

" Habisnya Bagas genit. "

" Tapi suka nggak di genitin sama suami sendiri? "

" Suka, tapi Bagas nggak boleh genit-genit sama wanita lain. Anggun nggak suka. "

" Iya sayang. Anggun juga nggak boleh genit-genit sama pria lain ya? "

" Iya. "

Tidak lama kemudian mereka berdua tidur pulas sambil berpelukkan mesra.



Dia Istriku (1-15 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang