Overdose--LIMA

18.9K 1.8K 98
                                    

Overdose


MR.


Jangan lupa tekan bintang sebelum atau sesudah selesai membaca.
Terima kasih.



-----------------------------🌹--------------------------


Keputusan yang tepat untuk Lalisa adalah tidak menerima penawaran gadis bernama Kim Jennie.
Lalisa mendengus kesal sendiri, mengingat lagi-lagi Kang Seulgi menjebaknya untuk bertemu gadis kaya yang membuatnya harus setengah mati melupakan kejadian malam itu.

Malam dimana keduanya menghabiskan waktu diatas kasur dengan desahan-desahan erotis yang..

Argh! sial!

Lalisa menggelengkan kepalanya, otaknya mulai tidak waras karena lagi-lagi ia mengingat kejadian itu.
Menghela napas, Lalisa terbaring diatas kasur tipisnya.
mengulang kembali saat-saat ia bertemu Jennie Kim tadi di mansion mewahnya.

Lalisa berani bertaruh, gadis itu memanglah anak orang kaya. Dilihat dari rumahnya saja, Jennie memiliki segalanya.
Jadi, wajar saja jika saat mereka berada didalam hotel waktu itu Jennie—gadis itu dengan lancangnya malah meletakkan uang diatas nakas dalam jumlah yang sangat besar.

Sementara, Lalisa yang terbangun lebih dulu menyadari jika gadis itu sempat membuka mata lalu kembali memilih tidur disampingnya hingga ia terbangun.
Lalisa jelas memilih melarikan diri sebelum gadis itu terbangun lagi, kabur adalah pilihan yang sangat tepat waktu itu.

Gadis bernama Kim Jennie itu cantik, Lalisa mengakuinya.
Lalisa tidak sedikit pun lupa dengan harum aroma tubuh gadis itu, kedua mata kucingnya, bibir ranum sexynya, seringai serta senyuman nakal yang diberikan Jennie, juga tubuhnya yang mungil namun—terlihat sangat pas jika ia mengenakan pakaian apapun.

Lalisa mendesah pelan, bahaya ini jelas berbahaya.
kenapa ia tidak sedikit pun bisa melupakan rupa gadis itu.

Bug!

Bug!

"Yah!! Lalisa buka pintunya.."

Lalisa mendengus, itu suara Kang Seulgi.
Gadis itu mengetuk pintu kamarnya dengan sangat keras—Lalisa sudah siap ingin meneriakinya sebelum akhirnya pintu kamarnya yang rapuh itu terbuka.

Kedua mata Lalisa lantas membulat sempurna.

"Astaga! kau menghancurkan pintu kamarku Kang Seulgi!" pekiknya frustasi,
Sedang Kang Seulgi yang baru menyadari itu hanya memberikan cengiran bodoh meminta maaf karena kecerobohannya barusan.

"Hehe.. Mian, salahmu tidak membuka pintu untukku." balas Seulgi santai, dan ikut merebahkan tubuhnya dikasur kecil milik Lalisa.

Plak!

"Jangan ke kamarku lagi, dan jangan anggap aku ini temanmu lagi. Sudah puas menjebakku dua kali?" Lalisa bisa menjadi menakutkan jika Ia sedang marah, Kang Seulgi meringis seolah pukulan Lalisa barusan sangatlah menyakitkan.

Gemas Lalisa memberikan jitakan pedas pada kepala Kang Seulgi. Gadis bermata monolid itu mengaduh sakit kembali— jelas Lalisa tidak peduli.

"Tunggu!" Sahut Kang Seulgi cepat, sebelum Lalisa akan kembali memberikannya bogeman mentah.
Dia mengangkat kedua tangannya keatas.

"Apalagi? aku tidak ingin mendengarkan apapun darimu. Apa kau pikir menjebakku dan bekerjasama dengan gadis itu lalu mengucapkan kata maaf seperti ini membuatku bisa memaafkanmu Kang Seulgi?!" Lalisa mendengus kesal, Kang Seulgi kembali terkekeh kecil menanggapi kemarahan gadis itu.

•Overdose• JENLISA(GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang