next chapter soon.

18.3K 1.4K 30
                                    
















Mr.author.

















"kumohon.. lepaskan aku ahjussi."









"kau punya tubuh yang indah, bagaimana bisa kau mewarisi seluruh kecantikan ibumu eh?"








gadis itu mencoba meronta dengan kedua tangannya yang terikat sembari menangis terisak.
kekehan pria paruh baya yang selalu ia puja sebagai sosok terdekat di keluarganya itu membuatnya bergidik ngeri, takut, lantas ingin berteriak sekeras yang ia bisa namun lagi-lagi gagal.









PLAK!




PLAK!





pria itu kembali menampar kedua belah pipi gadis yang hanya bisa meringis sembari terisak.
wajahnya memerah, dan bekas tamparan itu memberikan tanda seakan penyiksaan ini belum berakhir.









PLAK!






"ampun ahjussi! " teriaknya menangis sesenggukan, tubuhnya sudah tidak berdaya.
entah apa yang diinginkan oleh pria dihadapannya itu.
wajahnya menjadi sasaran empuk tangan lebar pria itu untuk terus menamparnya.








menjambak rambutnya hingga gadis itu merasakan sakit yang teramat saat pria paruh baya itu mendorong kepala nya ke dinding.
kepalanya berdenging, tubuhnya lebam dengan cubitan cubitan yang sudah membiru.



pria itu merobek pakaian yang ia gunakan, lantas gadis itu berteriak memohon ampunan.




namun, lagi-lagi suaranya yang serak parau akibat menangis dan habis karna berteriak tak mampu menembus dinding kamar.






ia memohon dalam hati, meminta untuk ayah dan ibunya segera kembali.







"oh. tak mendapatkan ibumu, sepertinya mendapatkanmu juga imbalan terbaik untuk semua ini." ucap pria itu.





"kumohon jangan paman!"





teriaknya, sebelum satu tamparan kembali melayang.
kepalanya pening, dan ia mendengar pria itu terkekeh puas dengan seringai diwajahnya yang menakutkan.








matanya kian meredup.
namun, sebelum ia benar benar hilang kesadaran.
ia mendengar suara gemuruh diluar sana,
suara appanya, suara eommanya.







~~~





"ghah~"







mimpi itu lagi, peluh keringat bercucuran di wajah cantiknya.
sekian lama ia tak ingin mengingat sesuatu yang membuatnya menjadi trauma, namun memori pahit itu kembali menyerang.




ia bergelung diantara selimut, mengucapkan berbagai mantra dan doa agar ia melupakan mimpi buruk sialan itu lagi.










ia menelan ludah gusar, dipandanginya jam diatas nakas.







pukul 3 pagi.









selalu dan selalu ia akan mengingat kejadian pahit itu dipukul 3 pagi.
















••



ni spoiler untuk chapter berikutnya=> ihii...🙈

•Overdose• JENLISA(GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang