Overdose--DUA PULUH TIGA

11.5K 1.5K 195
                                    

Kita berubah, semuanya berubah.

Overdose

MR

Target 500 vote, untuk chapter berikutnya.
Jangan lupa tekan ⭐ sebelum atau sesudah selesai membaca.

Note : -Maaf, baru aku update. Jangan lupa vote BP di CHOEAEDOL dan voting BP di semua aplikasi music show!


Happy Reading.

-----------------------------🌹--------------------------

Note : Tulisan yang di italic bold adalah percakapan Jennie dengan dokter pribadinya.




Pagi itu Jennie menemukan Taeyeon di dalam rumahnya, tengah duduk di atas kursi kayu rotan menikmati secangkir kopi panas. Sejak kapan kiranya wanita itu berada di dalam rumah ini, bagaimana bisa?

“Sudah bangun, Princess?” Senyum manisnya Taeyeon berikan, saat kedua tungkai kaki Jennie berjalan menuju pantry. Wajah terkejut yang diberikan gadis itu sedikit membuat Taeyeon tertawa dalam hati, apakah Jennie tidak menginginkannya berada di dalam rumah ini?

Bayangan tentang wajah Lalisa Manoban menganggu pikiran Taeyeon sejenak, selama ini Taeyeon mungkin terlalu merasa percaya diri jika hanya dirinya yang dapat mengalihkan dunia Jennie. Ternyata Taeyeon salah, terlalu banyak bukti yang Ia lihat sejauh ini, sepertinya Jennie benar-benar menyukai gadis itu.

“Bagaimana kau bisa kemari?” Jennie membuka lemari pendingin, meraih sebotol air lalu menutupnya kembali. Walau dalam hati bertanya-tanya bagaimana Taeyeon pada akhirnya memiliki keberanian untuk mengunjungi Jennie langsung ke rumah.

Dulu mereka selalu menghabiskan waktu bersama, sebelum akhirnya Taeyeon perlahan kembali menjauh dan Jennie tidak perlu mencari tahu ketika dia mendapati bahwa ayahnya yang berada di balik semua itu.
Entah kenapa, ayahnya begitu membenci Taeyeon. Seingat Jennie dulu, ayahnya sangat menyayangi Taeyeon seperti dia menyayangi Jennie. Dan setelah itu, mereka kembali berpisah cukup lama hingga sekarang, saat Jennie kemarin memberanikan diri untuk menemui  Taeyeon kembali di apartemennya.

“Apa kau tidak senang aku disini?” tanya Taeyeon sendu, Jennie menggelengkan kepalanya tidak enak hati. Tidak bermaksud begitu, Jennie senang jika Taeyeon tidak lagi takut dengan ancaman-ancaman sang ayah seperti dulu.

“Bukan begitu, hanya saja terlalu mengejutkan.” ucapnya mencoba untuk mengurai senyum manis, membuka penutup botol air mineral lalu meneguknya hingga setengah.
Jennie masih belum menyadari sesuatu.

“Paman Kim tidak pernah lagi mengunjungi Mansion ini, bukan?” Jennie mengangguk membenarkan, semenjak Taeyeon pergi dan menghindar. Jennie meminta kebebasan atas hidupnya, mansion ini adalah salah satunya.
Mereka tinggal terpisah, Jennie hanya akan mengunjungi kediaman sang ayah sesekali. Itupun jika dia mengingat bahwa dirinya masih memiliki orang tua.

Berjalan mendekati Taeyeon yang masih setia duduk di atas kursi kayu rotan menghadap taman belakang. Udara pagi berembus samar di balik pintu—menenangkan untuk sesaat sebelum Jennie pada akhirnya menyadari sesuatu. Menatap sekitar, Jennie melupakan seseorang lain yang harusnya sudah terbangun pagi ini.

•Overdose• JENLISA(GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang