Overdose--TIGA BELAS

14.4K 1.4K 120
                                    

Overdose

Warning : Chapter ini berisi sedikit konten kekerasan.
Diharapkan tidak baper,

[R] Mature.

Tidak untuk dicontoh.



MR

Vote dulu sebelum membaca, terimakasih.

------------------------Overdose-------------------





Kedua tangannya terikat, gadis itu memandanginya sayu lengkap dengan wajah sembab dan kedua mata yang semakin membengkak.
Jujur saja, Lalisa tidak tega untuk melakukan ini semua.
Masih bergumul dengan akal sehatnya-terlebih, nyatanya Lalisa tidak pernah melakukan making out dengan cara aneh seperti yang diminta oleh Jennie.

Lalisa tidak memiliki banyak pengalaman untuk melakukan hubungan badan-hanya dengan gadis bernama Kim Jennie, Lalisa menghancurkan seluruh batasan yang selama ini Ia jaga setengah mati.

Lalu? apa yang harus Lalisa lakukan sekarang?
Posisinya diharuskan menjadi si Dominan, sementara Lalisa tidak tahu bagaimana caranya menjadi Dominan.

Yah, lucu saja. Selama ini Jennie yang selalu memulai, menggodanya dengan banyak cara hingga Lalisa pada akhirnya pasrah disaat gadis itu menuntut banyak atas apa yang dia inginkan.

"Aku tidak tahu harus melakukan apa-kau yakin untuk ini? Aku takut menyakitimu." lirih Lalisa pelan, tenggorokannya tercekat hingga tubuhnya bergetar.
Ia malah ketakutan untuk melakukan ini, tidak adakah orang lain yang mau mengajarinya lebih dulu?

Tentu saja itu adalah pilihan yang bodoh Lalisa!
Jika orang lain yang melakukan itu kepada Jennie, apa kau tidak berpikir bagaimana nantinya mental gadis itu setelah ini? batinnya memberontak.

"Ahjussi-" panggil Jennie masih dengan tangisnya yang tidak sedikitpun berhenti sedari tadi.

Wajahnya semakin pucat, Lalisa meringis kala melihat tatapannya yang kosong lengkap dengan mata sayunya.
Seolah gadis itu sedang berada diantara dunia lain hingga Ia melupakan keberadaan Lalisa di kamar ini.

Mengikuti kemauan gadis itu Lalisa berjalan kearah-walk in closet milik gadis itu.
Mencari sesuatu yang mungkin saja bisa menjadi alat untuknya menyiksa seorang Jennie Kim, kedua mata Lalisa bergerak menelusuri segala bagian yang hanya di dominasi gaun-gaun pesta dengan merk mahal serta pakaian santai-beberapa sepatu yang Lalisa yakini harganya melebihi gajinya selama 10 tahun berjejer dengan rapi disana.

Tidak heran, Jennie memang sangat kaya.

Pada akhirnya kedua kaki Lalisa tergerak untuk berjalan kearah lemari kecil yang berisi beberapa aksesoris mahal milik Jennie-jam tangan-anting-kalung berlian serta cincin dengan berbagai bentuk.

Lalisa memutar matanya, tidak ada yang bisa Ia pakai untuk melakukan apapun yang Jennie inginkan dengan benda-benda ini.

"Argh! Apa yang harus Aku gunakan?" erangnya frustasi, menggigit kuku-kuku jarinya sendiri lantas berpikir.

Sekian lama Ia berpikir, Lalisa merasa dirinya tidak akan menemukan apapun.
Tapi bagaimana mungkin Ia membiarkan Jennie berada dalam luapan emosi seperti itu?
Kedua matanya tertuju pada sebuah benda yang terletak diujung sana-menjuntai diantara gantungan lain terlihat sangat murah diantara banyaknya benda mahal di dalam ruangan ini.

•Overdose• JENLISA(GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang