7. Telat

180 114 85
                                        

Di pagi yang cerah ini, kamar yang bernuansa hitam putih tersebut tampak gelap karena sang empunya masih berada di alam bawah sadar. Terlihatlah Arga yang masi tertidur pulas di balik selimut tebalnya, sampai alaram di jam weker berbunyi.

Kring ... kring ...

Karena merasa sangat terganggu. Arga menutup kedua kupingnya dengan bantal, akan tetapi tidak bertahan lama karena alaram tersebut terus saja berbunyi nyaring.

"Argh!" erangnya mengusap wajah frustasi. "Berisik banget sih!"

Arga mengubah posisinya menjadi duduk lalu beralih mematikan jam weker yang berada di atas nakas, alaram yang sangat memekakkan telinga.

Arga beranjak dari kasurnya lalu berjalan malas menuju kamar mandi. Hanya memerlukan waktu 10 menit untuk Arga menyelesaikan ritual mandi,
Setelah itu ia segera menggunakan seragamnya. Setelah siap, Arga berjalan menuruni tangga menuju ruang makan.

Pemandangan yang pertama di lihatnya adalah Anita dan bik sarah (asisten rumah tangga) yang sedang menyiapkan sarapan di atas meja.

"Pagi mah," ucap Arga lalu duduk di salah satu kursi.

"Pagi sayang. Kamu mau makan apa?"

"Nasi goreng buatan mama!" ucap Arga antusias.

Anita terkekeh melihat anaknya yang begitu menggemaskan. Seperti orang tidak makan setahun saja. Memang kalau sudah menyangkut nasi goreng buatan mamanya, Arga sangat antusias karena itu merupakan salah satu makanan favorit nya.

Anita segera menyendok nasi goreng ke piring lalu menyodorkannya kepada Arga.

"Makasih ma." Arga langsung menyantap nasi gorengnya dengan lahap.

Anita duduk di kursi sebrang Arga.
"Papa di mana mah?" tanya Arga di sela-sela makannya.

"Papa tadi udah pergi ke kantor duluan."

Arga hanya ber 'oh' ria mendengarkan penjelasan dari mamanya. Tidak membutuhkan waktu lama, Arga menghabiskan nasi gorengnya lalu meminum susu yang telah Anita siapkan.

Sekarang telah menunjukan pukul 06:50 pagi, Arga mengingat akan menjemput Lauren akan tetapi ia sengaja untuk berlama-lama agar dirinya dan Lauren terlambat.

Arga beranjak dari duduknya lalu berjalan mendekati Anita.

"Arga berangkat dulu ma," pamitnya seraya mencium punggung tangan sang ibu.

"Iya kamu hati-hati jangan ngebut. Jangan lupa motornya di gas supaya jalan."

"Ya iyalah mah di gas, masa di diemin aja. Emang motor Arga robot apa bisa jalan sendiri."

Anita terkekeh mendengarkan ucapan putranya. "yaudah sana cepet berangkat nanti telat."

"Iya, Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Setelah berpamitan, Arga berjalan keluar rumah menuju motor sport merahnya yang terparkir di halaman rumah.
Setelah sampai, Arga langsung naik di atas motor sambil memakai helem. Setelah siap Arga menjalankan motornya meninggalkan pekarangan rumah menuju rumah Lauren.

.......

Lauren telah lama siap dengan seragam SMA nya, ia tengah menunggu Arga di teras rumah akan tetapi yang di tunggu belum terlihat batang hidungnya padahal ini sudah menunjukan pukul 06:53 AM. Sedari tadi Lauren mengucapkan sumpah-serapah untuk Arga, sudah di katakan  jangan telat tetapi nyatanya ia telat bahkan sangat telat. Lauren yakin pasti saat dirinya dan Arga sampai ke sekolah, pintu gerbang telah ditutup.

Thief Heart (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang