[11] It's Your Day!

3.9K 376 169
                                    

23:30 WIB


"Kau yakin masih belum mau bangun?"



Hari ke-14 Taehyung masih terlelap dalam tidurnya. Diluar, awan gelap menyelimuti dan angin berhembus sepoi-sepoi. Bintang kerlap-kerlip bertaburan menghiasi langit yang gelap temaram.

Jin masih setia menggenggam tangan adiknya, seakan melindunginya dari udara dingin yang menyelimuti. Hampir tengah malam dan dia sangat berharap sang pangeran tidur akan membuka matanya.

"Aku berjanji, aku akan memberikan hadiah apapun yang kau inginkan besok. Jadi bangunlah," Jin berbisik sambil tersenyum.

Ya, tersenyum. Jin tidak ingin bersedih lagi dihadapan adiknya. Karena Namjoon bilang, respon bawah sadar adiknya semakin baik. Ia bisa mendengar sesuatu yang dikatakan orang lain, meskipun tingkat kesadarannya belum sempurna.

Itu artinya Taehyung akan segera sadar bukan?

Detik demi detik berlalu. Tapi tidak mengikis harapan Jin agar sang adik terbangun.













00:01 WIB

Des, 30.

Jin mengulas senyum tipis, air matanya jatuh begitu saja,




"Selamat ulang tahun, Taehyungie."

"Hyung sayang padamu."

.
.
.
.
.
.
.

Yoongi menatap orang-orang yang sibuk mondar-mandir itu. Ada yang sibuk meniup balon, ada yang sibuk mengikat pita, dan ada yang sibuk menata hiasan. Yang pasti mereka hendak menyulap ruangan putih ini menjadi penuh warna.

Omong-omong, Taehyung sudah dipindahkan dari ruang ICU ke ruang rawat VVIP.

"Apa kalian yakin dengan ini?" Ucapan Yoongi membuat ketiga orang itu menoleh padanya.

"Ya, tentu!" Jin menyahut, "Ini hari ulang tahun adikku. Kita harus merayakannya."

"Emm, maksudku, apa kalian yakin Taehyung akan segera bangun?"

"Tentu, hyung!" Kali ini Jimin yang menyahut, "Namjoon hyung bilang, kemungkinan Taehyung akan sadar sudah 70%. Dia pasti akan bangun."

Yoongi tersenyum tipis, menatap pemuda yang tengah terbaring dibrankar itu. Jika boleh jujur, Yoongi juga merindukan pemuda yang sering ia sebut 'bocah' itu.

"Hyung, daripada kau diam seperti itu. Lebih baik kau membantu kami." Ucap Jungkook yang sedang menaiki kursi untuk mengikat pita didinding.

Yoongi menaikan sebelah alisnya, menggaruk kepalanya kikuk, "Aku tidak bisa meniup balon. Nafasku bau, kalau balonnya pecah nanti kalian semua pingsan."

Jungkook memutar bola matanya malas, "Alasan saja. Bilang saja hyung malas bergerak."

Yoongi tersenyum miring, "Nah, itu kau tau." Kemudian pemuda berambut coklat itu duduk santai disofa.

"Jangan menyuruh Yoongi melakukan apapun. Dia bisa tertidur ditengah pekerjaannya. Seperti saat SMA dulu, dia selalu tertidur ditengah pelajaran." Ledek Jin sambil terkekeh.

"Ya! Kenapa bawa-bawa SMA, sih?" Ucap Yoongi kesal.

"Hahaha, tidak heran sih. Bahkan Yoongi hyung saja malas berolahraga," Jimin ikut-ikutan.

"Jimin hyung! Jangan salah, Yoongi hyung juga punya olahraga favoritnya."

"Apa itu, Kook?"

"Bernafas dan berkedip!"

something i can't get || kthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang