Long chapter, awas bosan :")
Ini lebih dari apa yang ia bayangkan.
Panggung besar dengan desain yang begitu artistik. Nuansa hitam putih ungu yang menjadi warna dasar panggung. Berbagai setting lighting yang nantinya siap memancarkan warna warna indah dalam panggung. Backdrop yang membuat suasana panggung tampak mewah dan elegan. Tak dibayangkan nantinya ia akan berdiri disana, membawakan lagu-lagu ciptaannya.
Apakah ia bisa menaklukan panggung besar itu?
Puk,
Taehyung menoleh pada Jimin yang barusan merangkulnya. Pemuda itu tersenyum sambil menganggukkan kepalanya, seolah mengerti kekhawatiran yang menerpa sahabatnya ini. Jimin menunjuk panggung besar dihadapannya,
"Lihat, nanti malam akan ada seorang bintang disana. Bintang yang akan bersinar terang, memancarkan cahayanya." Ucap Jimin.
Taehyung tersenyum mendengarnya. Bintang yang dimaksud Jimin, berkali-kali hampir padam sebelumnya. Tapi malam nanti, ia akan mengerahkan seluruh cahayanya. Bersinar menerangi malam, yang mungkin akan menjadi malam paling indah sepanjang hidupnya.
.
.
.
.
.Taehyung duduk dengan tenang didepan meja rias, membiarkan dirinya dipoles oleh coordi noona. Namun, matanya sibuk memandang staff yang berlalu lalang mempersiapkan segala keperluan konser. Di sofa dibelakangnya, sudah ada orang-orang terdekatnya yang menungguinya.
"Taehyung-ah, kesini dulu." Panggil Namjoon.
Taehyung pun datang mendekati pria itu. Omong-omong, sudah banyak peralatan medis yang disediakan dibelakang panggung. Dua orang suster juga sudah disiapkan. Untuk berjaga-jaga jika kondisi Taehyung sewaktu-waktu drop.
Namjoon melakukan pemeriksaan kilat terhadap Taehyung. Mulai dari tekanan darahnya, pernafasan, detak jantung, hingga suhu tubuhnya. Kelima orang lainnya memperhatikan dengan seksama.
"Apa kakimu lemas, Tae?" Tanya Namjoon. Taehyung menggelengkan kepalanya.
"Punggungmu nyeri?" Lagi, Taehyung menggelengkan kepalanya.
Lalu, Namjoon menyentuh bagian dibawah dadanya, "Apakah dibagian ini sakit?" Kali ini Taehyung terdiam.
"Jujur saja, Tae."
Akhirnya pemuda itu menganggukkan kepalanya perlahan, "Ya, sebenarnya agak nyeri dan sedikit sesak, hyung."
Namjoon mengangguk perlahan dan mengusap-usap pundak Taehyung, "Kondisimu 70%. Hyung yakin kau bisa melakukannya."
Namjoon menarik Taehyung kedalam pelukannya, memberi semangat pada pasien yang sudah seperti adiknya sendiri ini. Taehyung mengucapkan 'terimakasih' berkali-kali dalam pelukan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
something i can't get || kth
FanfictionTaehyung terlihat telah memiliki segala hal untuk bahagia: hyung yang selalu menjaganya, sahabat yang selalu membuatnya tertawa, dan musik yang mewarnai hidupnya. Namun tentu tak ada kehidupan yang sempurna, bukan? Ada satu hal yang tidak bisa Taehy...