Sudah dua hari berlalu semenjak acara liburan ke pantai. Taehyung masih menetap dirumah sakit, karena ia akan segera melakukan kemoterapi pertamanya. Saat ini ia berada diruang rawatnya dan ditemani oleh Yoongi. Mereka sedang mengobrol.
"Aku tidak tau bagaimana jadinya jika tidak ada hyung," Ucap Taehyung, yang tengah duduk bersandar di brankarnya.
"Sudah, kau tenang saja. Persiapan konsermu aku yang mengurus. Aku juga sudah mengatakan pada pihak kampusmu. Jadi kau cukup persiapkan suaramu saja, Tae." Jelas Yoongi.
Taehyung tersenyum senang, "Terimakasih, hyung! Kau sangat baik."
"Aku tau rasanya. Ambisi untuk bermusik dan mewujudkan impian. Akupun pernah merasakannya." Ucap Yoongi.
"Hyung sudah mewujudkannya?"
Yoongi tersenyum kecil, "Kau lihat sekarang?"
"Ya!" Taehyung menganggukkan kepalanya semangat
"Aku tidak sabar melihat bocah ini menyanyi nantinya." Ucap Yoongi.
Taehyung cemberut mendengar ucapan Yoongi, "Bocah? Hyung aku bukan anak lima tahun yang bisa kau sebut bocah."
"Terserahku. Bagiku kau tampak seperti bocah." Yoongi tersenyum santai, yang membuat Taehyung semakin cemberut.
"Lihat, kau cemberut begitu semakin membuatmu tampak seperti bocah." Ucap Yoongi yang semakin gencar menjahili Taehyung.
Mendengar itu, Taehyung langsung mengubah wajahnya menjadi datar agar terlihat cool. Namun dimata Yoongi, itu tidak merubah apapun.
"Sudahlah, Tae. Mau merubah wajahmu seperti apapun, kau tetap bocah bagiku."
Taehyungpun menghela nafas pasrah, "Haah.. terserah padamu, hyung."
Yoongipun tersenyum penuh kemenangan.
Lalu mereka terdiam sejenak. Larut dalam pikiran masing-masing. Sampai tiba-tiba Taehyung memegang erat tangan Yoongi disebelahnya. Mendadak ia merasakan pusing yang hebat dikepalanya. Taehyung menundukkan kepalanya, menyembunyikan wajah kesakitannya dari Yoongi. Ia tampak memejamkan matanya rapat.
"Ta..Taehyung! Kau kenapa?" Ucap Yoongi yang seketika panik. Ia tampak berusaha melihat wajah Taehyung yang tertunduk.
Taehyung menggeleng pelan, masih menundukan kepalanya. Mulutnya bergumam pelan 'tidak apa-apa' walau nyatanya ekpresinya tampak menahan sakit. Yoongi meraih wajah Taehyung agar bersitatap dengannya.
"Apanya yang tidak apa-apa?! Kau mimisan, Tae!" Ucap Yoongi yang emosinya menjadi sedikit naik, karena bercampur rasa khawatirnya. Untuk kali kedua, ia melihat cairan merah itu mengalir dari hidung Taehyung.
Dengan tergesa, ia meraih pack tissu yang ada dinakas. Mengambil beberapa lembar dan membersihkan darah yang masih terus mengalir itu.
"Hyung--" Taehyung hendak meraih tissu itu namun tangannya ditepis pelan oleh Yoongi.
"Jangan melawan."
Akhirnya, Taehyung pasrah saja apapun yang dilakukan Yoongi padanya. Ia membiarkan pria itu membersihkan darah mimisannya yang tidak sedikit.
Yoongi berulangkali mengganti tissu, karena darah dari hidungnya tak kunjung berhenti. Yoongi panik, namun ia berusaha bersikap tenang.
"Astaga, kenapa banyak sekali." Ucapnya.
Akhirnya setelah menghabiskan cukup banyak tissu, mimisan Taehyung berhenti juga. Yoongi menatap nanar pada berlembar-lembar tissu yang penuh darah itu. Ia lalu mengambilnya dan membuangnya kedalam tempat sampah disudut ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
something i can't get || kth
Fiksi PenggemarTaehyung terlihat telah memiliki segala hal untuk bahagia: hyung yang selalu menjaganya, sahabat yang selalu membuatnya tertawa, dan musik yang mewarnai hidupnya. Namun tentu tak ada kehidupan yang sempurna, bukan? Ada satu hal yang tidak bisa Taehy...