#Rara
Hari ini jumat, aku baru saja selesai membersihkan rumput di halaman. Karna kaki dan tangan ku kotor, aku membersihkan tubuh ku di kamar mandi.
Baru saja aku masuk setelah melemparkan jilbab ku ke sofa, pintu kamar mandi di buka tiba-tiba dari luar.
"Aaa.. Tunggu!" Sontak saja aku teriak dan menahan pintu.
"Lo, Ra? Kamu di dalam ternyata, masih lama ra, ngapain?" Tanya mas Dhani yang bergegas ke kamar mandi.
Ih, mas Dhani lucu, masa orang di kamar mandi di tanyain, untung aja aku cuma cuci kaki, batinku.
"Aku cuma bersihin kaki sama tangan ku mas, kok pulang mas?" Jawabku. Biasanya mas Dhani selalu pulang setelah jum'atan.
"Kamu keluar bentar gih Ra, mas mau wudhu. Iya, tadi udah ke masjid langsung dari kantor, tapi kan tadi pagi mas lupa bawa dompet" Mas Dhani masih berdiri di depan pintu setelah menjawab ku.
"Mas wudhu di kamar atas aja mas" Ujarku.
"Lo, kenapa ra, ini mau cepat. Lima belas menit lagi azan lo" Suaranya heran
"Ara nggak pakai jilbab mas" Aku berkata pelan.
"Ra, kita kan udah suami istri. Cepetan Ra" Mas Dhani masih heran.
Ya Allah, kamu sadar kita udah nikah mas, tapi kamu lupa kita belum sempurna, batinku.
"Maaf mas, kita memang udah nikah, tapi... Maaf mas" Jawabku bersikeras.
Salahkan aku, bagaimana aku bisa muncul begitu saja tanpa jilbab di hadapannya. Apa dia lupa, sejak hari pernikahan kami, aku selalu menunggu dialah yang berinisiatif membuka jilbab ku dengan cinta.
Sejak dia tidak meminta, aku sudah memutuskan tidak membukanya sendiri. Sampai nanti dia bersedia menyentuhku. Sudah tiga bulan aku berusaha merayunya, meski mengorbankan gengsi tinggi ku, tapi..
Mas Dhani terdiam, lalu setelah bisikan pelan maaf, dia bergegas ke lantai dua untuk wudhu.
Tak lama kemudian, aku mendengar suara motor. Baru seluruh tubuh ini terasa lega. Aku terduduk lemas di balik pintu, dan di bawah air yang mengguyur, aku melepaskan airmata.
........
Baru saja aku selesai sholat, aku melihat chat yang baru masuk.
[Mas Dhani] "Ra, nanti mau di bawain apa? Mas pulang setelah ashar"
Oh, sepertinya malam ini aku tidak perlu memasak. Toh, biasanya masakan ku juga tidak pernah habis, saking jarang nya dia pulang, batinku.
"Ndak usah mas. Aku udah makan juga, lagian masih ada sisa lauk tadi, mubazir"
Setelah menjawab, aku mematikan paket data. Entahlah, mungkin efek berlama di bawah shower, aku mengantuk.
Tanpa mengeringkan rambutku, aku mengunci pintu kamar, dan tertidur.
.....
KAMU SEDANG MEMBACA
The Real Of Love
SpiritualPutra Ramadhani Syawwal "Aku menjadikanmu istri atas permintaan Ibuku.. Aku tau kamu teman yang sempurna, bahkan waktu kita kecil.. Tapi, untuk lebih dari itu.. Mungkin belum bisa.. Karena aku masih memiliki seseorang yang aku sayangi di hatiku.. Ta...