PART 4

3.3K 145 0
                                    

Author POV
Hari mos kedua bagi Olin. Dan kali ini peserta mos harus panas panasan ditengah lapangan menunggu pengumuman dari kakak kakak osis.

"Mana sih osisnya,,dikira nggak panas apa",omel Loli sambil memakan lolipopnya.

"Iya tau nih", Nita ikut nimbrung. Olin mengibas kibaskan tangannya didepan muka.

"Adeeek adeeek,, kakak ada game kali ini,,kalian harus kumpulin tanda tangan kakak kakak osis,,kalo udah ditumpuk,,kalo nggak dapet tanda tangan sama sekali ntar ada hukumannya",kata Samuel.

"Ih game katrok", gumam Olin. Dia memandang kesal ke abangnya. Kenapa harus pakai game game kayak gini.

"Sttt,,ntar suruh maju lagi lho,,mau?",Olin bergidik ngeri. Apalagi kalau disuruh duet lagi sama Bang Rey.

"Nggak deh,,ikut game aja",kata Olin. Nita tersenyum puas.

"Waktu dimulai dari........sekarang", para peserta mos berlarian kesana kemari dan tertawa. 😂. Berlarian kesana kemari nyari osis osis yg pada ngumpet.

Olin menemukan kakak kakak osis yang lagi ngumpet dikantin. Jajan tepatnya. Dimintain tanda tangan.

Olin sama csnya lanjut jalan,ketemu sama mbak mbak yang nyurakin dia kemaren waktu didepan. Dimintain tanda tangan juga.

Sampai akhirnya dia berjalan naik keatas terus keatas setelah berpencar dengan temannya. Sampai tiba lah dia disebuah roftoop sma nya.

Disana ada Kevin,Rey dan Sam. Olin dengan semangat berjalan ke arah mereka.

"Abang abang yang cakep minta tanda tangan dong", para abang yg lagi duduk terlonjak kaget.

"Astopir bidadari kok jatuhnya ke roftoop sih bukan ke hati abang aja",goda Sam.

"Ih bang Sam bisa aja", kata Olin sambil menggebuk lengan Sam. Yang digebuk meringis kesakitan.

"Jangan panggil bang,,panggil kak aja dong neng", kata Sam lagi.

"Iya kaka", Olin kembali memukul tangan Sam. Namun kali ini ia pukul dua kali.

"Haduh bidadarinya galak", ringis Sam sambil memegangi lengannya yang dipukul oleh Olin.

"Minta ttd",kata Olin sambil memberikan bukunya ke Kevin.

"Gue nggak bawa", kata Kevin santai. Yang ada disitu pada bingung.

"Iya ttd,, tablet tambah darah", semua memukuli Kevin satu persatu.

"Susahnya punya kakak bloon",kata Olin sambil nepuk jidat.

"Bloon bloon ganteng", Kevin merapikan jambulnya.

"Hoeeek", Sam berpura pura muntah.

"Lo kenapa Sam?", tanya Kevin panik.

"Kayaknya eneng hamil deh bang", kata Sam sambil menirukan logat perempuan alay.

"Hidih", Kevin jijik dan segera menjauh dari Sam. Sementara Rey merebut buku milik Olin dan menandatanganinya.

"Kakak yg paling ganteng juga tanda tangan dong", rayu Olin kepada Sam. Sam mengambil buku Olin dan menandatanganinya.

"Kakak gue yang paling bloon,,tanda tangan juga dong", Kevin menatap Olin sinis.

"Enak aja langsung minta minta,, kasih cepe dulu dong,, pusing gue nggak dikasih duit sangu sama mamah nih", Kevin memelas. Olin mengeluarkan dompetnya. Kevin tampak sumringah.

"Nih", Olin memberikannya sambil cekikikan.

"Nah biru biru nih", kata Kevin sambil senyam senyum.

"Lah!?", kaget Kevin saat dilihat ternyata bukan uang melainkan paramex.

"Kok paramex sih dek", protes Kevin. Kan emang bener paramex mirip uang 50 ribu.

"Lah?,,katanya pusing,,gue kasih paramex biar nggak pusing lagi abaang!!", Rey dan Sam menahan tawa mereka melihat ekspresi wajah Kevin.

"Nih gue dah nggak pusing", tolak Kevin mentah mentah.

"Yah kualat lo,, gue doain pusing sampek mati!", ketus Olin. Sam dan Rey langsung meledakkan tawanya. Lagi lagi Olin tersepona dengan tawa milik Rey.

"Wagelaseh mati gue", gumam Olin pelan namun masih terdengar oleh Sam.

"Jangan mati dulu eneng,, ntar abang sama siapa?", Olin memukul lengan Sam. Sam meringis kesakitan.

"Adek lo suka mukulin ya,, ntar gue laporin atas kasus KDRT lho", ancam Sam. Yang lain menatap cengo kecuali Rey. Dia hanya tersenyum tipis sambil melihat wajah Olin yg bergitu imut saat cengo.

"Imut", gumam Rey dengan senyum.

"Siapa yang imut?", tanya Kevin pelan. Sam dan Olin sedang asik cekcok.

"Ol__", kata kata Rey terputus.

"Onta", kata Rey cepat cepat. Kevin tersenyum bijak.

"Gue tau,, Olin kan?", Rey hanya diam masih memandang Olin.

"Kalo lo beneran suka,, gue bakalan jagain buat lo", senyum Rey merekah.

"Trus Sam?", tanya Rey datar. Kevin memandang Rey malas.

"Mana mungkin gue restuin,, orang bloon gitu,, kasian adek gue dong", protes Kevin. Rey kembali tersenyum.

"Nah sering sering senyum dong,, kan enak diliat", senyum Rey pudar tergantikan oleh wajah datarnya.

"Ampon deh salah ngomong gua", Kevin menepok jidatnya malas.

"Yaudah kak Sam gue pergi dulu,,sama bang Kev dedek duluan ya", teriak Olin.

"Sama kak R_Rey ehmm gue duluan ya", kata Olin sedikit gugup.

"Hmm,, tiati", ucap Rey yang dihadiahi sorot mata tak percaya dari Sam dan Kevin. Sedangkan Olin dah lari sambil senyam senyum.

"Tumben!", sindir tajam Sam. Rey hanya menatap Sam malas.

"Gue harus rahasiain nih tentang perasaan Rey ke Olin,, kalo nggak bakalan perang", batin Kevin sambil menatap kedua temannya.

"Balik", ucap Rey lalu berjalan pergi meninggalkan Sam dan Kevin.

"Tunggu abaaang!!,, jangan tinggalin eneng sendiriiiii!!", teriak Sam lalu berlari menyusul Rey. Kevin tersenyum dan ikut menyusul Rey dan Sam yang sudah menghilang.

•••

Lanjut aja yaaa,, author sdh tak bisa berkata kata.
wkwkwkwkwwkwk

jangan bosen yaa
author akan membuat kalian terhibur dengan lawakan garingnya.

Cool Ketos (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang