PART 16

3.9K 126 24
                                    

Gue tiba tiba diajak sama Rey ke taman belakang sekolah. Gue mau berontak tapi tangannya erat banget megang tangan gue.

"Lo jangan deket deket sama Arkan!", ketus Rey.

"Emang kenapa sih?", gue heran bat deh sama ni orang.

"Dia cowok nggak baik", ketusnya. Gue nggeleng nggak percaya.

"Mana mungkin,, lo ada bukti?", dia ngangguk mantap.

"Dan kalo bukti gue bener,, ada hukuman buat lo", katanya sambil menunjukan smirknya. Gue  ngangguk pelan.

Dia narik tangan gue keparkiran. Gue heran, ngapain dia bawa gue kesini.

"Ngapain lo bawa gue kesini?", dia masih diam dan nyuruh gue masuk kemobil. Gue nurut aja, soalnya mukanya ngeri kalo lagi marah. Dia lajuin mobil dengan kecepatan tinggi.

"Gila lo mau bikin gue mati?", dia nggak gubris omongan gue. Nggak lama gue dan dia sampek dirumah sakit jiwa.

"Ngapain lo bawa gue kesini?,, gue masih sehat", kata gue sambil ngikutin dia yg jalan masuk kedalem.

"Buktinya ada disini", katanya pelan. Dia menuju salah satu kamar pasien.

"Itu kakak gue,, dia gila gara gara dihamilin sama Arkan,, dan Arkan nggak mau tanggung jawab", kata Rey. Air matanya bercucuran.

"Kalo lo ada dendam sama Arkan jangan bawa bawa gue,, gausah ngarang cerita", gue masih membela Arkan.

"Ngapain gue bohong,, coba deh lo inget inget lagi siapa Arkan", gue mencoba mengingat ingat. Yang ada kepala gue jadi pusing, nggak lama semuanya jadi hitam.

•••

Gue bangun diruangan yang amat gue kenal, kamar gue. Gue tiba tiba inget sama kejadian dimalam saat hujan. Laki laki yang mau perkosa gue. dan......

"Aaaaaaa", teriak gue. Semua yg ada disitu pada panik.

"Kenapa?", tanya mamah cemas lalu meluk gue.

"Arkan,, aku takut sama Arkan mah hiks hiks... Arkan kakak aku kan mah?", tiba tiba gue inget semua.

"Kamu dah inget sayang?", gue ngangguk masih dengan tangis yg membanjir.

"Tenang aja sayang,, mamah akan slalu jagain kamu", gue ngangguk. Disamping gue ada Rey yang tersenyum manis.

"Mamah sama papah turun dulu ya", gue ngangguk.

"Rey,, makasih ya atas bantuan lo,, ingatan gue udah balik lagi", Rey mengangguk mantap.

Gue langsung meluk dia tanpa permisi. Dia balas pelukan gue.

"Gue minta lo sekarang temuin Arkan dan bilang kalo lo putusin dia,, hubungan lo sama dia masih sampek sekarang", gue ngangguk mantap.

•••

Hari ini keputusan bulat gue mau temuin Arkan ditaman tempat dia nembak gue.

"Arkan!!", panggil gue setelah dia datang.

"Gue mau kita putus!!", tegas gue. Tapi dia nampak baik baik saja.

"Dah seharusnya lo ngomong itu dari dulu dek,, gue minta maaf atas kejadian dulu,, gue khilaf", dia menangis dikaki gue.

Gue ikut terduduk.

"Gue udah maafin lo,, bagaimana pun juga lo kakak gue,, gue nggak bisa marah sama lo", dia tersenyum dan meluk gue.

"Nah kan dah baikan,, sekarang jatah gue", tiba tiba Rey nongol.

"Olin", panggilnya. Gue nengok.

"Apa?", firasat gue mulai enak nih.

"Lo mau nggak jadi penggantinya Jessi", katanya mencoba romantis namun gagal.

"Enggak,, gue nggak mau jadi bitch kayak dia", Rey natap gue dengan tatapan yg sulit diartikan.

"Lo mau nggak jadi pacar gue?", Olin nampak menimbang nimbang.

"Gue nggak mau", Rey kelihatan kecewa banget sama keputusan gue.

"Nggak mau nolak", Rey langsung meluk gue dengan erat. Tiba tiba datang Nita dengan bang Kev. Dan Loli dengan Sam.

"Kalian?", mereka hanya tertawa.

•••

Author POV
Kehidupan mereka berlanjut dengan baik, Arkan menerima kenyataan dan Olin menemukan pengganti Arkan.

Tamat

•••
Maaf kalo gaje masih noob banget
Dan makasih buat pembaca setia
Maaf juga kalo typonya bertebaran

Saya mau buat cerita lagi, semoga lebih berfaedah. Makasih 😘

Cool Ketos (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang