PART 8

2.8K 128 4
                                    

Author POV
Olin bingung dengan apa yg terjadi padanya. Mengapa ia lupa dengan Arkan padahal ia serasa sudah lama sekali mengenal Arkan.

"Bang kenapa kok gue ngerasa udah lama banget ya kenal sama Arkan?", tanya Olin saat sudah sampai rumah. Sam dan Rey sedang tidur dikasur Kevin.

Gue bakalan biarin lo tau dengan sendirinya,,batin Kevin lalu tersenyum sedih.

"Nggak tau,, jangan terlalu dibawa ke pikiran,, ntar lo pusing lagi", kata Kevin lembut sambil mengusap pelan rambut adiknya.

•••
*Kejadian dimana Olin lupa dengan Arka*
Waktu itu hujan turun dengan derasnya, Olin bergegas pulang kerumah karena hari juga sudah sore. Sampai dirumah sepatu berserakan. Olin sangat mengenal salah satu sepatu itu.

Itu milik Arkan,pacarnya.

Olin segera berjalan masuk dan menyaksikan perdebatan.

"Jadi ini kelakuan ayah,, selingkuh sama perempuan lain,, dan asal ayah tau ibu ini adalah ibu pacar aku yah!", teriak Arkan penuh amarah.

"Ayah sudah bosan sendiri,, ibu kamu meninggal karena melahirkan kamu,, ayah sudah lama menikah dengan ibu ini,, yang kebetulan pada saat itu berstatus janda satu anak,, suaminya meninggal kecelakaan!!", terang Andi (ayah Arkan plus ayah Olin).

"Jadi Olin saudara tiri aku?", tanya Arkan dengan tangis yang bercucuran. Sementara Laras menangis dibelakang Andi.

"Iya!!", jawab Andi tegas. Saat ini Kevin sedang berada dikamarnya dan secara langsung juga menyaksikan pertengkaran itu.

"Aku tidak setuju,, aku cinta mati dengan Olin ayah!!", tentang Arkan.

"Lalu apa yang akan kau perbuat?kau tak akan bisa bersamanya lagi,, status kalian ini adik kakak", ayahnya menjawab penuturan anaknya itu.

"Aku akan melakukan apapun asal Olin tetap menjadi milikku", keukeuh Arkan.

"Kamu akan melakukan apa?", tanya ayahnya khawatir.

Arkan menengok ke Olin yang menangis didepan pintu. Dia berjalan menghampiri Olin dan menariknya pergi. Saat itu juga Kevin mengikuti Arkan dan Olin.

"Lo nggak bisa maksa Arkan!!", ketus Olin.

"Jadi sekarang lo belain ayah bgst kayak dia?ha?jawab!!?", teriak Arkan. Tangis Olin semakin menjadi jadi.

"Nggak Arkan,, lo harus terima semua", tutur Olin lembut.

"Nggak akan!!", bentak Arkan.

Arkan membawa Olin ke tempat sepi. Dia melepas bajunya.

"Arkan lo mau apa?", tanya Olin panik.

"Perkosa lo", Arkan semakin erat menggenggam tangan Olin. Dia mengikat tangan Olin ke pohon dibelakangnya.

"Jangan Arkan", pinta Olin pelan.

"Lo nggak usah banyak bacot!!", bentak Arkan. Ia melepas bajunya kemudian.....

Bukkk...
Arkan tersungkur ke tanah akibat pukulan kayu. Kevinlah yang menyelamatkan Olin dari Arkan yang sudah tidak waras itu.

"Ayo!!", ajak Kevin. Namun.....

Brukk....
Niatan ingin memukul Kevin namun malah dilindungi oleh Olin. Olin pingsan ke tanah, dengan darah segar bercucuran dikepalanya. Sebisa mungkin Kevin menggendong tubuh mungil Olin dan membawanya kerumah sakit.

Arkan sudah lari ntah kemana. Tak lama Andi dan Laras datang dengan muka cemas.

"Gimana keadaan Olin?", tanya Andi. Kevin menatap Andi nanar.

"Gimana adik kamu?",kini Laras yang bertanya. Kevin hanya mengendikkan bahu.

Tak lama dokter keluar dari ruangan pasien.

"Gimana keadaan putri saya dok?", tanya Laras cemas.

"Putri ibu selamat,, untung segera dibawa ke sini,, namun dia mengalami amnesia yang tidak terlalu parah,, dia hanya lupa kejadian beberapa jam terakhir,, yasudah buk pak saya permisi", dokter itu melenggang pergi.

Andi berjalan mendekati Kevin. Ia memegang pundak putra tirinya itu.

"Ayah mohon tolong rahasiakan ini dari Olin,, ayah nggak mau Olin kenapa napa,, ayah mohon sekali sama kamu", kata Andi dengan air mata yang bercucuran.

Hati kecil Kevin tersentuh melihat ayah tirinya menangis memohon padanya.

"Baik yah,, Kevin akan rahasiakan ini dari Olin", kata Kevin pelan sambil memeluk ayahnya.

•••

Kevin melamun meningat kejadian 4 tahun silam. Dia masih kecewa dengan Arkan yang seenaknya mengambil keputusan.

"Bang kenapa malah bengong sih?", Olin mengibas kibaskan tangannya didepan muka Kevin.

"Ha?", tanya Kevin bingung. Olin hanya geleng geleng kepala melihat tingkah abang satu satunya. Dia berjalan menuju kamarnya.

"Semoga lo tegar saat lo tau kenyataan siapa gue dan siapa Arkan", air mata menetes dari mata Kevin.

•••

Ya allah kesian banget ya si Olin, dia yang jadi korban terus.😭

#yangbikinceritadiasendiriyangterharudiasendiri.

Cool Ketos (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang