PART 11

2.6K 161 1
                                    

Author POV
Olin sudah terbangun, dia berada dikamarnya sekarang. Air matanya kembali menetes mengingat kenyataan tadi.

"Olin,, lo dah bangun,, lo kenapa?", Kevin bertanya panik. Olin masih terus menangis.

"Lo kenapa Lin?", Kevin masih panik melihat adiknya yang terus menangis.

"Abang", kata Olin dengan suara yang bergetar.

"Iya,, apa?", Olin mendudukan tubuhnya ditepi ranjang.

"Kenapa lo nggak pernah bilang ke gue", suara Olin terdengar bergetar dan sangat pilu. Rey dan Sam yang melihatnya ikut tersentuh.

"Bilang apa?", Kevin masih kebingungan. Ia menengok ke Sam dan Rey yang kini menggeleng.

"Lo", tunjuk Olin didepan muka Kevin.

"Bukan", sambung Olin. Suaranya sangat pelan.

"Abang_,, kandung gue", tegas Olin sambil mendongak menatap abangnya.

"Maaf,, maaf banget Lin. Gue nggak tega ngasih tau ke lo", Kevin terduduk dibawah kaki Olin.

"Kenapa nggak langsung kasih tau dari awal,, pasti sakitnya nggak terlalu bang!!", bentak Olin.

Sam datang memapah Kevin untuk berdiri, namun Kevin ogah ogahan.

"Berdiri bang!", bentak Olin.

Rey bingung mau melakukan apa. Dia hanya terdiam dan duduk didekat Olin.

Olin menatap Rey dengan pandangan sendunya. Dia mendekat dan memeluk Rey dengan tangis yang semakin menjadi. Rey sempat terkejut dengan perlakuan Olin.

"Gue sedih,, gue pinjem badan lo buat gue peluk", pinta Olin. Wajahnya disembunyikan di dada bidang milik Rey. Rey perlahan membalas pelukan Olin.

Kevin tersenyum dan berujar 'makasih' tanpa suara. Rey mengangguk dan tersenyum hangat.

"Lo harus kuat dan terima kenyataan. Tuhan ngasih cobaan sesuai batas kemampuan umatnya. Kalo lo tersakiti sekarang, gue percaya lo akan bahagia dimasa yang akan datang. Entah dengan siapa, dengan orang yang ditakdirkan Tuhan buat ada disisi lo. Dan sekarang ini orang itu adalah abang lo", nasehat Rey. Olin mendongak menatap Rey yang juga meneteskan air mata.

Dibalik ketegaran Rey dia juga pernah mengalami masa masa sulit. Dia juga pernah diberi cobaan. Bahkan cobaan itu belum berakhir sampai sekarang.

"Makasih", ucap Olin pelan. Rey mengelus elus lembut rambut Olin.

"Lo belum tau semuanya Lin,, gue harap lo bener bener tegar", batin Kevin sambil menatap Olin sendu. Sam menepuk bahu sahabatnya itu.

"Gue yakin Olin akan tegar,, dia wanita kuat", bisik Sam ditelinga Kevin. Kevin tersenyum.

"Lin?", panggil Rey. Namun tak ada sahutan. Ternyata Olin tertidur dipelukan Rey sambil duduk.

"Waduh,, tidur dia", gumam Rey pelan. Rey melepaskan pelukan Olin dan membaringkan tubuh Olin pelan pelan.

Ia berjalan keluar dengan Kevin dan Sam. Ditutup pintu kamar Olin pelan.

"Thanks ya sob", kata Kevin sambil senyum.

"Iya,, santai aja", Rey tersenyum hangat.

"Wah udah dua kali dicium,, tambah pelukan lagi", sindir Sam.

"Kok_,,lo tau ehmm anu tau dua k_kali di_", kata Rey salting. Sam dan Kevin tertawa terbahak bahak.

"Temen gue lucu ya kalo lagi salting", kata Kevin masih dengan tertawa. Rey menjitak temannya satu persatu.

Cool Ketos (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang