PART 13

2.5K 113 3
                                    

Author POV
Hari ini semua berangkat sekolah seperti biasa. Sam dan Rey berangkat lebih dahulu karena alasan mau pulang bentar. Laras dan Andi memaklumi.

Olin turun kebawah dengan seragam sekolahnya yang acakadul. Dia langsung duduk tidak mengucapkan 'pagi' seperti biasanya.

"Olin bawa bekel aja", Olin memasukkan sarapannya kedalam kotak bekal.

"Bang Kev gue naik ojol aja", belum dijawab oleh Kevin. Olin sdh ngacir keluar tanpa salim dg kedua orang tuanya.

Andi dan Laras hanya menggelengkan kepala melihat mood anaknya yg berubah ubah.

Olin berjalan kehalte bus. Kalo naik ojol pasti lebih mahal, dia memutuskan utk naik angkutan umum.

Tin..tin...
Suara klakson motor dari sebelah kanan Olin. Olin seperti penah melihat orang itu. Arkan.

"Bareng?", tanya Arkan dengan menaikkan kedua alisnya.

"Nggak makasih", jawab Olin jutek. Dia sedikit menjauh dari motor Arkan.

"Gue gabakal apa apain lo", kata Arkan. Ntah ada dorongan darimana ia mengangguk. Arkan mengegas motornya namun Olin belum pegangan. Spontan Olin memeluk pinggang Arkan.

"Sorry", Olin melepaskan tangannya dari pinggang Arkan.

"Iya nggapapa", jawa Arkan lembut.

"Gue kangen bisa kayak gini lagi Lin,, tapi fakta membuat semua berubah", batin Arkan sambil menatap Olin dari spion.

Tak lama mereka sampai disekolah, Olin dan Arkan berjalan bersama menuju kelas. Banyak siswa siswi yang mengejek.

"YA ALLAH COCOK BANGET ITU MAH"
"GUE IRI AMPUN"
"KAPAN JADIAN SIH"
"PJ WOY PJ"

Namun Olin hanya acuh dengan itu semua, dia tetap jalan seperti lorong ini sepi. Sampai dikelas sudah ada Nita dan Loli.

"Woy bro,, sekarang?", Nita memberi kode utk bolos.

"Jangan,, 1 minggu lagi,, jangan langsung jadi buronan", bisik Olin ditelinga Nita. Nita mengangguk paham.

"Yah nganggur dong kita", ucap Loli memelas. Olin hanya mengangguk.

"Kemaren Sam nginep dirumah lo ya?", tanya Loli.

"Iya,, dua hari", kata Olin dingin.

"Kantin kuy,, laper gue", ajak Nita. Olin dan Loli mengangguk bersamaan.

Nita dan Loli mengikuti Olin yg jalan duluan menuju kantin.

"Mau pesen apa?", tanya Loli saat sudah sampai dikantin.

"Gue nggak", kata Olin dingin.

"Mi ayam sama capucinno", kata Nita semangat.

"Makanan lo nggak nyambung sama minumnya", protes Olin.

"Biarin", Nita hanya acuh.

"Gue pesen dulu", Loli melenggang pergi. Namun datang Arkan,Roby, dan Dito.

"Boleh gabung nggak?", mereka memang teman sekelas Olin juga.

"Maaf masih banyak meja lain", kata Nita dingin. Dia muak melihat wajah Arkan.

"Tapi gue maunya disini", kata Arkan santai.

"Tapi gue nggak mau", tentang Nita. Olin bingung melihat sahabatnya ini.

"Biarin lah,, lo gabung aja gpp", Olin membela Arkan.

"Jangan Lin,, jangan sampek lo terima Arkan lagi", batin Nita.

"Kenapa lo bisa satu cs lagi sama Roby sama Dito?", tanya Nita geram. Karena Roby dan Dito memiliki sifat yg gak jauh beda dari Arkan.

"Nggak tau", jawab Arkan acuh.

"Makanan dah dat_", Loli terkejut karena ada Arkan disitu.

"Kok lo?", Nita mengangguk. Loli ikut duduk disebelah Olin.

Nita melihat Kevin,Sam dan Rey yang baru memasuki kantin. Dengan tingkat ke percayaan diri yang tinggi Nita memanggil ketiga orang tersebut.

"Kak,, gabung sini!!!", teriak Nita. Sontak ketiga orang itu menengok. Kevin yg melihat keberadaan Arkan disitu mengangguk.

Ketiga orang itu ikut duduk dimeja yg sama. Kevin benci melihat Arkan menampakkan mukanya lagi.

"Lo nggak makan Lin?", tanya Kevin penuh perhatian.

"Nggak bang", jawab Olin sambil cengengesan.

Rey menatap garang Arkan, ingin rasanya membuat muka sombong itu babak belur. Tapi ia masih bisa menguasai diri.

"Bang kenalin Arkan, Roby, sama Dito", Olin memperkenalkan mereka satu persatu. Hanya Olin yg belum mengetahui kisah kelam yg pernah terjadi. Nita dan Loli adalah sahabat kecil Olin yg ikut dilupakan karena amnesia itu.

"Kevin", kata Kevin sambil tersenyum smirk.

Samuel yg baru tau kalo ini yg namanya Arkan langsung terbelalak.

"Lo Rey kok mukanya babak belur begitu?,, kenapa?", tanya Arkan sok perhatian. Padahal ia yg membuat Rey babak belur.

"Kebetulan ada yg punya masalah sama gue dan dengan jiwa pengecutnya,, dia nyewa orang buat gebukin gue", perkataan Rey terdengar menyindir.

Sam dan Kevin kebingungan. Ada masalah apa antara Rey dengan Arkan.

Namun bel masuk lebih dulu berbunyi, Arkan dan csnya pergi tanpa pamit.

"Yaudah bang gue balik kelas dulu", kata Olin sambil menarik kedua temannya yg asik makan.

"Bentar lah", rengek Loli. Olin menggeleng tegas, dia terus menarik tangan sahabatnya. Sampai akhirnya mereka pasrah dan ikut menuju kelas.

"Tuh kan gurunya dah masuk", geram Olin. Nita dan Loli hanya cengengesan.

"Samlekom", ucap Olin santai.

"Walaikumsalam", ucap guru tersebut.

"Dari mana kalian?", tanya guru itu tegas.

"Kantin", Olin masih dengan santai menjawab pertanyaan guru tersebut.

"Jam berapa?,, kok masih dikantin?", guru itu berkata dengan tegas.

"Tadi jam setengah tuju pak saya kesana,, eh tiba tiba aja udah jam lapan", kata Olin sambil cengengesan.

"Saya harus kasih hukuman", ketiga badgirl itu terlonjak kaget.

"Pak kasihani kami pak,, tadi pagi belum makan,, berangkat sekolah terburu buru biar nggak telat,, niat buat nimba ilmu,, tapi sampai sini malah dimarahin", kata Olin memelas. Guru itu nampak tak tega.

"Yaudah kalian saya ampuni", kata guru itu akhirnya.

Badgirl itu berjalan kebangkunya masing masing.

"Masih nggak berubah", batin Arkan sambil tersenyum.

•••

Arkan kembali gaes, bakalan banyak cekcok nih mungkin........

lanjut....

Cool Ketos (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang