Eps 07 - Akhirnya

1.1K 102 7
                                    


Keduanya kini telah berada di ruang operasi, di sana sudah disiapkan segala peralatan untuk persalinan Jessica. Dokter dan suster pun memersiapkan diri membantu proses persalinannya. Sedangkan Yuri dengan setia dan sabarnya menemani Jessica. Tak jarang dia mengelap keringat di dahi sang istri, mengecup tangan yang berpegang erat padanya serta mengelus sayang kepala Jessica. Karena hanya itu yang bisa dilakukannya kepada istri tercintanya.

 Karena hanya itu yang bisa dilakukannya kepada istri tercintanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ilustrasi - pic source : Google)

Dan inilah waktunya. Jessica mengejan sekuat tenaga untuk mengeluarkan bayinya. Pertarungan seorang Ibu antara hidup dan mati. Penantian panjang mereka untuk melihat sang jabang bayi kini sudah di depan mata dan dalam hitungan menit, bayi mereka akan lahir ke dunia. Yuri yang masih memegang erat tangan Jessica tak tega melihat kesakitan yang istrinya rasakan. Dia terus berdoa dalam hati agar kedua orang yang dicintainya ini bisa selamat. Mata Yuri berair, dia hampir menitihkan air matanya namun ia tahan karena harus menguatkan sang istri yang berjuang untuk bayi mereka. Wajah Yuri pun kini tak luput dari cucuran keringat yang tak henti-hentinya keluar dari paras tampannya.

Selang beberapa menit kemudian lahirlah sosok manusia kecil yang kulitnya masih memerah. Yuri menoleh ke sumber suara, suara nyaring khas bayi yang baru lahir. Sejenak, ia menatap anaknya itu dengan tersenyum, lebih tepatnya senyum haru. Lalu ia menolehkan kepalanya ke arah sang istri yang masih terkulai lema. Matanya masih terpejam, napasnya memburu, dan keringat membasahi wajah cantiknya. Kegiatan menatap sang istri itu terhenti tatkala suster menghampirinya untuk memohon izin memandikan bayinya.

"Mohon maaf, Tuan. Bayi Tuan dan Nyonya akan saya bersihkan terlebih dahulu." Yuri menjawabnya dengan senyuman serta anggukkan, kemudian suster tersebut meninggalkan keduanya untuk membersihkan bayi mereka.

"Permisi, Tuan." pamitnya kepada Yuri.

Kembali ke kegiatan awal, Yuri menatap sang istri dengan tatapan haru. Di situlah ia tak dapat lagi untuk menahan air matanya. Tangisnya pecah di depan Jessica. Ia tak tahu lagi harus mengatakan apa selain 'Terima kasih'. Yuri mengecup kening Jessica lama. Menyalurkan rasanya yang tak dapat lagi diungkapkan dengan kata-kata.

"Terima kasih sudah berjuang demi anak kita. Terima kasih kau sudah bertahan untukku. Aku tak tahu harus mengucapkan apalagi untuk menggambarkan rasaku padamu. Terima kasih untuk segalanya, Baby. Kau hebat. I love you, love you so much." bisik Yuri setelah ia melepaskan kecupannya di kening Jessica.

Jessica membalaskan dengan berbisik pelan, bahkan hampir tak bersuara. Dia terlalu lelah untuk saat ini.

"I love you too" senyum itu terlihat di wajah Jessica walau ia merasakan lemas di seluruh tubuhnya. Tangannya terangkat hanya ingin mengelus pipi sang suami.

 Tangannya terangkat hanya ingin mengelus pipi sang suami

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kehidupan Pernikahan Yulsic [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang