Eps 26 - Keusilan Jessica

859 77 4
                                    


Hari masih petang dan ini masih tengah malam, Yuri tak bisa tidur nyenyak karena Jessica belum menjawab permintaan maafnya. Ia tidak akan tenang kalau belum mendapatkan apa yang ia inginkan, termasuk jawaban masalah semalam. Padahal hanya bilang 'Ya/Tidak', ah tapi Yuri ingin jawaban 'Ya' daripada 'Tidak'. Dan pasti istrinya itu akan memaafkannya, tapi entah kapan Jessica akan mengatakannya.

Yuri segera bergegas untuk keluar kamar mencari keberadaan sang istri. Ia yakin pasti Jessica ada di kamar anak mereka. Perlahan ia membuka knop pintu kamar Jeno, beruntunglah bagi Yuri karena saat itu pintu kamar sang anak tak terkunci. Ia bernapas lega dan lekas masuk ke dalam kamar, menutup pintu kamar dengan perlahan agar tak mengusik tidur nyenyak kedua manusia yang masih bergelut di alam mimpinya. Yuri tersenyum melihat tangan mungil sang anak memegang erat telunjuk sang Ibu di sampingnya. Ia mendekat ke arah Jessica dan Jeno di mana keduanya sedang tidur di tempat tidur yang sudah disediakan di sana. Mengambil tempat di samping sang anak yang masih cukup muat untuknya, lalu dengan gerakan pelan ia masuk ke dalam selimut.

Tersenyum manis saat memandang wajah kedua orang tersayangnya, lalu ia mengangkat kepalanya dan diarahkannya ke arah Jessica bermaksud untuk mengecup kening sang istri. Entah mendapatkan keberanian darimana, mungkin ia hanya mengikuti apa yang hatinya katakan. Mengecup cukup lama untuk menyalurkan betapa sayangnya ia terhadap Jessica.

"I'm really sorry 'bout that.. I love you, Baby and I miss you too.. sweet dreams, babe" bisik Yuri setelah melepaskan kecupan dari kening Jessica. Lalu ia beralih untuk mengecup kening sang jagoan yang tidur dengan pulas.

"Sweet dreams too, Boy. Love you" lanjutnya berbisik pada sang anak.

Jessica bukannya tak tahu, ia sebenarnya sudah merasakan jika ada seseorang yang menghampirinya dan ia tahu pasti kalau itu adalah suaminya, Yuri. Bahkan ia mendengarkan perkataan Yuri tadi setelah ia merasakan kecupan hangat dari bibir sang suami yang mendarat di keningnya.

Sesungguhnya Jessica senang dengan perlakuan manis dari Yuri, ia juga rindu pada suaminya itu tapi ini adalah hukuman bagi Yuri karena telah melanggar ucapannya yang katanya akan selalu izin padanya. Ia menahan untuk tidak tersenyum dan tetap memejamkan matanya erat, lalu melanjutkan tidurnya yang sempat terganggu tadi.

÷÷÷

Jessica benar-benar memainkan perannya dengan sangat baik. Buktinya sampai sekarang pun ia masih mendiamkan Yuri walaupun tak sepenuhnya. Ia masih merespon perkataan sang suami meskipun hanya kata singkat yang keluar dari mulut Jessica.

Yuri selalu mengekor di belakang Jessica, ia benar-benar tak tahu lagi harus bagaimana lagi agar mendapatkan maaf dari sang istri. Sekarang keduanya duduk di sofa ruang santai bersama Jeno yang sedang asyik menonton acara kartun di singgahsananya. Sesekali Jeno tertawa, gemas.

"Baby~" rengek manja Yuri.

"Sica, aku merelakan untuk cuti satu hari ini agar bisa menebus kesalahanku padamu, tapi kau hanya merespon seadanya saja" rajuk Yuri mengerucutkan bibirnya.

"Kau tak ikhlas? Kalau begitu, berangkat kerja saja sana.." ketus Jessica sambil mencoba menahan tawanya karena melihat ekspresi muka suaminya sekarang.

"Huhh.. Kau bahkan belum menjawab pertanyaanku hingga sekarang"

"..."

"Jadi kau ingin apa? Ingin aku melakukan apa? Agar kau memaafkanku? Aku tak tenang kalau kau merajuk seperti ini terus sayang..."

Jessica berpikir sejenak, lalu mengendikkan kedua bahunya pertanda tak tahu apa yang sedang ia inginkan. Mungkin Jessica berharap agar Yuri nya peka sendiri tanpa harus Jessica yang bilang. Dan Jessica akan menerima apapun yang diberikan oleh suaminya.

Kehidupan Pernikahan Yulsic [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang