Eps 08 - Hello Our Little Light

1.1K 90 5
                                    

Anggap saja begini yaa, walaupun ga sepenuhnya bener wkwk

.
.

Waktu seakan begitu cepat hingga tak sadar kalau ini sudah pagi. Jessica sudah bangun dari tidur lelapnya, padahal semalam ia dan Yuri begadang hampir pagi. Sebenarnya Yuri sudah sangat mengantuk, tapi sang istri masih mengajaknya berbicara tak kenal waktu. Alhasil Yuri saat ini masih terlelap, mendengkur cukup keras dengan mulut sedikit terbuka. Jessica yang melihat pose tidur suaminya itu tertawa kecil sambil menggelengkan kepalanya.

Jam dinding Rumah Sakit menunjukkan pukul 09.00 KST. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya dan ternyata itu dokter yang ingin memeriksa kondisi Jessica. Di sela pemeriksaannya, dokter mengatakan jika ia bisa menemui bayinya hari ini dan hal itu membuat Jessica bahagia, sangat bahagia.

"Nyonya Kwon, hari ini anda sudah bisa bertemu dan bersama dengan bayi anda. Nanti akan saya panggilkan suster untuk membawa bayinya ke sini"

"Benarkah dok? Terima kasih"

Dokter itu menjawab dengan menganggukkan kepalanya.

"Sebenarnya sudah diperbolehkan untuk bersama anda, namun mengingat bayinya harus disterilkan terlebih dahulu, maka dari itu si bayi diletakkan di ruangan khusus bayi."

"Tunggu sebentar, saya panggilkan suster agar segera membawa bayi anda untuk diberikan asupan." lanjut dokter itu tersenyum lalu membungkuk pamit untuk keluar kamarnya.

÷÷÷

Yuri mengerjapkan matanya, menyesuaikan cahaya yang ada di ruangan itu. Karena semalam seingatnya kamar ini cukup gelap. Menggeliatkan tubuh guna meregangkan otot-ototnya. Jessica yang melihat pergerakkan di ranjang sebelahnya dari ekor matanya langsung saja menoleh dan mendapati sang suami yang telah bangun dari tidur lelapnya. Muka bantal dan rambutnya yang berantakkan menambah nilai plus tersendiri dari Jessica. Tersenyum melihat saat sang suami sudah terduduk lalu menguap dengan matanya yang masih terpejam. Ia memerhatikan Yuri sampai Yuri menyadari telah ditatap oleh sang istri setelah membuka matanya. Dengan kesadaran yang belum sepenuhnya, ia membalas senyuman Jessica, kemudian menyapa istrinya itu.

"Morning Baby, kau sudah bangun ternyata. Ku kira masih tertidur." ucap Yuri dengan suara beratnya khas orang bangun tidur.

"Enak saja, aku menantikan hari ini asal kau tau. Aku sudah tak sabar bertemu dengan anakku."

"Ah iya, anak kita belum dibawa kemari?" tanya Yuri setelah memeroleh kesadarannya dan beranjak dari kasur untuk menghampiri sang istri. Mengecup sekilas kening Jessica. Sebenarnya ia juga ingin mencium bibir mungil istrinya itu, namun mengingat ia yang baru bangun dan belum gosok gigi, akhirnya niat itu ia urungkan.

"Sebentar lagi dia akan dibawa ke sini oleh suster, begitu yang dokter katakan padaku tadi."

"Dokter? Apakah ada dokter masuk kemari?" tanya dokter dengan wajah sedikit panik, ia malu jika masih ketahuan tertidur padahal sudah menuju siang.

"Iya, seobang.. memang kenapa? Kau malu karena dokter mendengarkan dengkuranmu?" goda Jessica sambil terkekeh kecil. Yuri terlihat salah tingkah sambil mengusap tengkuknya, tersenyum kaku pada Jessica.

"Aku ke kamar mandi dulu."

Yuri kemudian pamit untuk ke kamar mandi, sekedar ingin membasuh muka sekaligus menjalankan kegiatannya di pagi hari.

Tak berselang lama, suster mendatangi kamar mereka sambil mendorong boks bayi dan diletakkan di sebelah ranjang Jessica, bebarengan dengan Yuri yang baru keluar dari kamar mandi. Yulsic melihatnya dengan antusias, terlihat dari mata mereka yang berbinar-binar. Kemudian suster tersebut pamit untuk meninggalkan mereka bertiga di sana. Yuri berlari kecil menuju tempat di mana boks bayinya berada. Senyum mereka merekah ketika melihat bayinya menggeliat kecil, sangat lucu.

Kehidupan Pernikahan Yulsic [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang