Eps 28 - Perverted Midget (Taeny)

1K 70 2
                                    


Setelah saling membalas di kolom komentar SNS Jessica, kini Tiffany tampak menahan malu karena ucapan sedikit vulgar dari suami pendeknya itu. Ya meskipun tidak ada yang tahu jika ia sedang menahan malu karena berada di luar ruangan. Ia kini melanjutkan jalannya setelah beristirahat duduk di salah satu bangku yang tersedia di taman. Ia menghampiri sang anak yang sedang bermain di area ayunan bersama beberapa anak kecil yang lainnya. Tapi ia tidak bermain ayunan dan semacamnya, Irene hanya bermain pasir di sana. Ia cukup mengerti dan paham akan dirinya yang masih di bawah umur untuk bermain ayunan, karena ucapan dari sang Ibu sebelum dirinya bermain tadi.

"Irene-ah~ pulang yuk.. kita makan siang" ajak Tiffany pada sang anak yang masih asyik bermain.

"No Mama, Aiyin pey with my new fyens" jawab Irene dengan aksen anak batita. Umurnya masih menginjak 2 tahun. Dan, maksud ucapan Irene yaitu, ia masih ingin bermain dengan teman-teman barunya.

"Tapi ini sudah saatnya makan siang sayang.."

"Aiyin tak lapalr" cemberut Irene.

"Sayang, nanti sore kita bisa main ke sini lagi dengan teman-teman baru Irene. Tuh liat teman Irene juga dipanggil Mamanya untuk makan siang" tunjuk Tiffany pada salah satu pasangan anak dan Ibu yang sedang bersiap meninggalkan area tersebut.

Irene menolehkan kepalanya ke arah di mana tangan Ibunya menunjuk. Lalu ia menatap sedih sang Ibu.

"Otay.. hffttt~" ucap sedih Irene sambil menghela napas panjang. Mukanya tertekuk dengan bibirnya yang mengerucut lucu.

"Good girl.." puji sang Ibu dengan mengusap sayang kepala Irene. Lalu ia berdiri dari jongkoknya sambil mengulurkan tangannya untuk diraih anaknya.

Irene menggelengkan kepalanya saat menatap sang Ibu. Tiffany mengerutkan keningnya bingung. Ada apa lagi ini? Pikirnya.

"Mam...~" panggil manja Irene yang sudah merentangkan kedua tangannya sambil jemari-jemarinya yang ia katup-katupkan, menggemaskan. Ia ingin digendong oleh Ibunya.

Tiffany yang paham langsung tersenyum dan sedikit merunduk untuk meraih tubuh mungil sang anak. Lalu keduanya berjalan meninggalkan area tersebut dan keluar dari taman bermain untuk menuju tempat di mana mobil mereka terparkir.

÷÷÷

Sore menjelang malam, kini Tiffany sedang mengajak sang anak untuk belajar. Tiffany sedang mengenalkan bagaimana cara membaca dan berhitung dengan baik. Mengenalkan pada sang anak huruf dan angka. Agar nanti anaknya tidak kaget saat memasukki hari pertama belajar di sekolah taman kanak-kanak. Sekaligus agar anaknya bisa dengan mudah mencerna pelajaran yang ia terima nantinya.

Sore tadi Tiffany menepati janjinya pada sang anak untuk bermain di taman tadi pagi lagi. Bertemu dan bermain bersama teman-teman baru Irene yang dikenal saat di taman itu. Irene terlihat senang dan itu membuat Tiffany juga senang. Bahagianya sesederhana itu.

Sepulangnya dari taman bermain, Tiffany langsung memandikan Irene dan berakhir dengan Tiffany yang mengajak belajar sang anak. Beruntungnya, Irene tidak rewel saat diajak belajar. Gadis mungil itu malah terlihat antusias. Ia suka membaca sedari kecil, lebih tepatnya mendengarkan bacaan dongeng dari sang Ibu atau Ayahnya.

"Aku pulang~" terdengar suara laki-laki dewasa yang menggema di rumah Taeny. Siapa lagi kalau bukan sang kepala keluarga, Kim Taeyeon.

Irene berhenti sejenak dari aktivitas belajarnya bersama sang Ibu. Ia membelalakkan mata setelah mendengar teriakan dari Ayahnya, lalu ia menatap Ibunya yang berada di sampingnya. Tiffany membalasnya dengan tersenyum, senyum yang membuat matanya melengkung seperti bulan sabit. Ibunya tahu jika anaknya ini sangat senang ketika Ayahnya pulang berkerja.

Kehidupan Pernikahan Yulsic [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang