My Possesive Husband [Junkai X Renjun] {COMPLETE}

第13集

|My Possesive Husband [Renjun X Karry] 💖|
🔎 Original Story From Aninaji_16 🔍
📝Remake By JisungDevian 📝

Renjun POV

-1 minggu kemudian-

Minggu ini adalah yang terburuk !! . aku belum melihat Junkai hingga hari ini dan aku merindukannya. Suaranya, wajahnya, bibirnya, senyumnya, dan segala sesuatu tentang dirinya.

Aku menggelengkan kepala dan tersenyum, tetapi semua siksaan itu akan berhenti Hari Ini, karena aku akan melihatnya setelah sekolah !! Yayyyy!!

"Jadi, apakah kau siap untuk kencanmu nanti?" Heejin bertanya, memasukkan tiga kentang goreng ke mulutnya. Aku tersenyum dan mengangguk dengan penuh semangat. Dia tertawa kecil.

"Kau benar-benar tidak punya sopan santun," kataku padanya, dia menatapku dan mengangkat alis, "Aku lapar, jadi biarkan aku makan!" Dia main-main mendesis.

Jaemin terkikik, "Aku ingat Saat Kita sekolah Dasar, ketika salah satu dari gadis itu mengambil kentang gorengnya tanpa bertanya, itu adalah hal terlucu yang pernah ada!" Aku terkikik dan Jeno tertawa kecil.

"Ya, Heejin benar-benar meledak dan menuangkan jus hijau bau itu ke kepala gadis itu!" Jaemin terkikik, Heejin menyeringai. "Aku akan melakukan segalanya untuk makananku".

Jingyuan memandang Chengxin, "well Heejin, kau punya kembaranmu di sini", Jingyuan menuding Chengxin yang mendorong kentang goreng ke mulutnya, dia berhenti dan menatap kami dengan mata lebar. "Apa ?" Heejin tersenyum dan berdiri dari tempat duduknya.

Dia mendorong Jingyuan, membuatnya jatuh ke lantai, "Aduh!" Heejin duduk di sebelah Chengxin, "Kami saudara kembar". Chengxin tersenyum. Dan keduanya memakan makanan mereka.

Aku menggelengkan kepala dan tersenyum, "Ngomong-ngomong, apa kalian akan ke rumahku hari ini?" Aku bertanya, mereka menggelengkan kepala.

"Nahh, aku tidak ingin kau terburu-buru berkencan dengan Tunangan mu, hanya untuk pulang dan nongkrong dengan kami", ujar Jingyuan sambil membersihkan debu dari pakaiannya, aku mengangguk.

"Baiklah".

💖Karry X Renjun💖

Begitu Ku lihat dia berdiri di samping mobilnya, aku tersenyum. Aku berlari ke arahnya dan melompat ke tubuhnya, aku mendengar teman-teman ku tertawa. Kulingkarkan lenganku di lehernya dan kakiku di pinggangnya.

Dia terkekeh dan memelukku kembali. "Aku merindukanmu," kataku, dan mendaratkan ciuman di pipinya.

Dia cemberut, "Aku juga merindukanmu, tapi ... kenapa kau tidak menciumku di bibir?", Dia merengek, aku terkikik dan membungkuk sehingga wajah kami terpisah beberapa senti. Dia meletakkan tangannya di bawah bokongku.