My Possesive Husband [Junkai X Renjun] {COMPLETE}

第22集

|My Possesive Husband [Renjun X Karry] 💖|
🔎 Original Story From Aninaji_16 🔍
📝Remake By JisungDevian 📝

[VaLel Squad]

Renjun's POV.

-1 bulan kemudian -

Ini hari kelulusan ku! Yay! Ha, tidak. Hari ini, Aku akan seperti tomat, karena usia kandunganku sudah tiga bulan dan perutku agak besar, ehhmm agak tidak kecil... Hingga Saat ini Aku masih mengalami morning sicknes jika  mencium sesuatu yang membuat perut ku mual. dan kepalaku berputar.

Aku mendengus ketika mengenakan topi toga ini. Suara ketukan di pintu menarik perhatianku, "Ayolah", Junkai berjalan mengenakan setelan abu-abu yang pas dengan tubuhnya dan celana ketat memeluk kakinya, aku menjilat bibirku. "Siap?" Aku mengalihkan pandanganku dari selangkangannya ke wajahnya, membuatku tersipu.

Dia tersenyum, "Uh, yup", jawabku. Dia mengangguk, "Oke, ayo pergi", aku berjalan ke arahnya dan mencium pipinya, "Kenapa kau memakai celana ketat ini?" Aku bertanya, sedikit cemburu karena  orang-orang akan melihat bokong dan selangkangan suamiku.

Dia menyeringai, "Cemburu? Apa kau takut seorang pria atau wanita akan melihat bokong ini?" Dia menggoda, aku merengut. Dia terkekeh, "Aku memakainya karena celana yang lain ada di pengering", aku mendengus, "Naiklah, jangan biarkan orang-orang menatapmu", dia terkekeh dan mencium bibirku sambil mengusap perutku.

"Ayo pergi, semua orang menunggu di lantai bawah," katanya, aku tersenyum dan mengangguk. Dia mengambil tanganku dan membawa kami keluar dari kamar, menuruni tangga lalu ke ruang tamu tempat semua orang menunggu.

Chengxin menggendong bayinya dan suaminya duduk di sebelahku, dia tersenyum padaku, "Ini dia!" Anggota keluarga dan teman-temanku yang lain menatapku dan tersenyum.

"Apa kau siap?" Heejin bertanya, aku mengangguk, "Kita tidak akan bisa sering bersama lagi setelah ini," kata Jaemin, aku memberinya senyum kecil ketika air mata mengalir di pipiku dan semua pipi teman-temanku. Aku memeluk Jaemin.

"Tidak apa-apa, kita semua dapat berkomunikasi melalui Line, pesan teks, FaceTime dan bla bla bla", kataku, mereka semua terkikik.

Jaemin memelukku, setelah dia melepaskanku, Jeno datang dan memelukku, selanjutnya adalah Heejin, dia menangis tersedu-sedu dan ketika kami saling menarik satu sama lain, aku terkikik karena dandanannya hancur dan dia tertawa bersamaku. Setelah itu, Chengxin memelukku dan mencium pipiku, dan terakhir Jingyuan. Aku terkejut bahwa dia menangis, dia adalah salah satu dari orang-orang yang tetap dapat menjaga emosi tetap tenang. Dia memelukku, "Terima kasih telah menjadi sahabatku", aku balas memeluknya, "Sama-sama, dan aku mencintaimu sahabatku", dia terkekeh, "Aku juga mencintaimu".