Paragraf 14 ; Promise

2K 305 5
                                    

Sinar matahari menerobos masuk melalui ventilasi kamar, membuat Runa terbangun dari tidur lelapnya. Ia benar-benar bisa tertidur dengan lelap karena ada Saga yang tertidur sambil memeluk dirinya. Apalagi pagi ini ia sudah disuguhi oleh wajah Saga yang terlihat sangat tampan, meskipun lelaki tersebut masih dalam posisi tidur dengan rambut yang acak-acakan.

"Sudah pagi rupanya."

Runa tersenyum sembari mengusap pipi Saga dengan perlahan, karena ia takut membuat Saga terbangun. Runa pun meregangkan tubuhnya sejenak, dan berniat untuk membersihkan diri sebelum mereka pulang kembali ke rumah. Untungnya hari ini masih hari Minggu, sehingga Runa agak sedikit tenang karena jadwalnya memang kosong ketika weekend.

Runa berusaha turun dari ranjang dengan sangat perlahan, lalu ia menarik selimut untuk menutupi badan Saga agar tidak kedinginan. Lelaki itu bahkan terlihat begitu tenang ketika sedang tidur, persis seperti bayi. Pertama kalinya pula Runa melihat senyuman manis yang diperlihatkan Saga ketika tidur, ia sampai tidak menyangka jika Saga ternyata bisa terlihat begitu menggemaskan di matanya. Segera ia bergegas untuk membersihkan diri, sebelum Saga terbangun dari tidurnya.

Hampir dua puluh menit telah berlalu, Runa akhirnya keluar dari kamar mandi dalam kondisi yang prima. Energinya terasa terisi kembali, dan kondisi kakinya pun sudah sedikit membaik. Ia melirik ke arah ranjang, dan ternyata Saga masih tertidur lelap. Sambil menunggu Saga bangun, Runa memilih untuk menghabiskan waktu di balkon sembari menelepon Zanna. Beruntungnya, Zanna ternyata telah meneleponnya lebih dahulu.

Runa berjalan secara mengendap ke arah balkon, lalu mengangkat panggilan video dari sahabatnya itu. Untungnya pintu balkon yang terbuat dari kaca itu sudah ia tutup, jadi ia tidak terlalu memedulikan suara Zanna yang tiba-tiba saja berteriak karena ingin meminta penjelasan Runa tentang insiden di rumah Saga waktu itu.

"Tidak bisakah kamu berbicara dengan pelan? Telingaku sakit mendengarnya."

"Aku tidak memiliki banyak waktu sepertimu, Runa! Cepat ceritakan tentang lelaki itu. Dia siapa? Apa hubungan kalian?"

"Dia, diaㅡ"

"Argh! Tinggal cerita saja susah sekali. Dia siapa, Runa??? Kenapa kamu bisa tidur di rumahnya?"

"Aku tidak sengaja menginap karena kebetulan rumah yang aku tempati itu ternyata adalah rumahnya juga. Jadi dia adalahㅡ"

"Jangan menggantung cerita! Kalau kamu tidak segera memberitahuku siapa dia, fotonya akan aku sebar ke grup angkatan!"

"Foto? Foto siapa? Jangan bercanda, Nana!"

"Waktu itu aku berhasil mengambil tangkapan layar dari pigura foto yang ada di meja. Ini, cek saja fotonya. Itu foto dia, bukan?"

Nana sent a picture.

Nana sent a picture

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PARAGRAFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang