Part 08

76 42 0
                                    

Setelah sampai di Taman Kota Bima dan Vanya duduk berdua dengan keadaan hening.

"Kamu kok diem? Sakit?" tanya Vanya sambil menepelkan punggung tangannya ke dahi Bima.

"Aku gapapa kok, kamu sendiri? Kamu gapapa kan?" tanya Bima pada Vanya yang membuat Vanya Bingung apa maksud Bima.

"Maksud kamu? Aku gapapa? Aku sehat-sehat aja kok Bim" jawab Vanya sambil tersenyum.

"Sakit ya nyayangin aku?" -Bima

"Apaan sih Bim, ya nggak lah , kalau sakit ngapain juga aku bertahan sejauh ini?" Vanya berusaha menahan air matanya.

"Keluarin aja Nya, jangan dipendam lagi. Bima terlalu banyak ngebuat batin Vanya kesiksa, keluarin Nya. Ada Bima disini, pukul Bima kalo Vanya mau" Bima duduk di sampimg Vanya sambil memperhatikan Vanya, entah sudah berapa kali dia membuat Vanya menangis, kali ini Bima ingin memperbaiki semuanya dan berjanji dalam hatinya untuk tidak akan membuat Vanya menangis lagi

Vanya mulai terisak sambil menunduk, Bima membiarkan Vanya menangis dulu sebelum Bima mengatakan semuanya. Setelah Vanya mulai kembali bisa mengontrol emosinya, Bima kembali berbicara.

"Bima janji mulai sekarang nggak akan bikin Vanya nangis lagi" Kata Bima serius

"Vanya nggak tau Bim mau gimana lagi, Vanya tuh selalu salah dimata kamu tapi kamu nggak mikir dulu sebelum marah. Vanya tau kok Vanya cemburuan, tapi pernah nggak Vanya cemburu sama temem kamu? Nggak kan? Vanya cuman cemburu sama cewek-cewek yang kamu suka aja bim. Salah?" tanya Vanya

"Ya enggak, Bima tau selama ini tuh Vanya gak pernah batasin pergaulan Bima, selalu ngebiarin Bima jadi diri Bima sendiri. Tapi itu malah nyakitin kamu Vanya, kamu nggak bakalan bisa bahagia sama aku kalo kayak gini caranya"

"Ya kan tinggal ngerubah sikap kamu ke cewek-cewek itu aja kan bisa Bim" Vanya mulai tidak tau kemana jalan pikiran Bima.

"Aku bakalan selalu cinta sama mereka Vanya" Bima berkata datar tanpa melihat Vanya, tatapannya lurus dan datar.

"Terus ngapain selama ini pacaran sama Vanya?" tanya Vanya sambil menahan emosi yang mulai muncul.

"Ya makannya itu Bima mau lurusin hari ini juga" ujar Bima yang membuat Vanya bingung.

"Maksud Bima?" tanya Vanya.

Sebelum menjawab Bima berdiri dan memakai tasnya.

"Iya, Bima mau lurusin semuanya. Kayaknya setahun kita ini cuman kesalahan, aku salah mencintai kamu dan aku salah ngejalanin setahun ini sama kamu. Kita putus yah" setelah mengatakan itu Bima langsung pergi dan meninggalkan Vanya menangis.

'Jadi setahun ini cuman kesalahan yah, terus kenapa gak mutusin dari dulu. Kenapa pas gue udah sayang banget sama lo, lo malah kayak gini Bim. Gue pikir kita sama-sama berjuang, ternyata nggak' -Vanya.

Saat Vanya masih menangis, Vanya merasa ada yang duduk di sampingnya. Saat Vanya melihat ke sampingnya ternyata Kak Angga duduk sambil memperhatikan pantai yang ada di Taman Kota ini, tanpa berbicara apapun pada Vanya.

Setelah Vanya mampu menguasai emosinya, dan meredakan tangisnya. Vanya diam sambil menerawang ke depannya, ikut memperhatikan pantai.

"Nih, buat balikin mood" kak angga memberikan sebotol Aqua dan bungkusan yang entah apa isinya. Ketika Vanya membukanya ternyata berisi cokelat, ice cream, lollipop kesukaan Vanya dan permen-permen lainnya.

Cinta Salah [ Complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang