Part 12

33 15 2
                                        

Sudah seminggu lamanya Vanya hanyut dalam kesedihannya, Vanya bahkan menghilangkan kontak dengan orang-orang yang bersangkutan dengan kak Angga termasuk Fitri. Pagi ini Vanya berniat untuk melepaskan penatnya seminggu berdiam diri di rumah, Vanya memilih ke taman kota dan melihat anak-anak yang sedang bermain.

Tiba-tiba Vanya merasakan ada yang duduk di sampingnya dan ternyata itu salah satu teman Pramukanya dulu.

"Vanya ya?" Tanya orang tadi.

"Iya, siapa ya?" Tanya Vanya karena Vanya ragu benar-benar mengenalnya atau tidak sebab wajahnya sangat tidak asing lagi bagi Vanya.

"Ini gue, Raditya" kata laki-laki tersebut.

"Hmmm bentar deh, Ditya? Yang pernah lomba bareng gue kan?" Tanya Vanya memastikan

"Iya, ini gue Ditya"

"Hey, ngapain dsini? Tumben"

"Aneh ya kalo gue kesini?" Tanya Raditya

"Nggak sih cuman ya gue baru kali ini ngeliat Lo disini. Kan gue biasanya suka kesini"

"Bareng kak Bima?" Tanya Ditya yang benar-benar mengejutkan Vanya, karena Vanya tidak menyangka Ditya dekat dengan sosok yang selama ini sudah berhasil Vanya lupakan.

"Dit gue pergi dulu, ada urusan" Vanya segera meraih tasnya dan meninggalkan Ditya, namun belum sempat Vanya melangkah Ditya sudah menahan tangan Vanya.

"Mau sampe kapan kalian semua pengecut kayak gini? Bima tuh sayang banget sama lo Vanya, hanya aja dia sampe sekarang gak bisa melepas sikap dia yang suka maenin cewek" ungkap Ditya

Sontak emosi Vanya tentang Bima kembali terbayang, Vanya sangat membenci perasaan ini. Itulah sebabnya Vanya melupakan Bima.

"Salah gue? Lo tau semuanya kan terus sekarang kenapa? Lo nyalahin gue?"

"Tenang dulu jangan emosi, duduk dulu gue tau semuanya dan gue bakal kasih tau ke Lo sekarang! Tapi Lo tenang dulu, please bisa?"

Vanya hanya mengangguk dan kembali duduk berhadapan dengan Ditya.

"Jadi gini, sebenernya Bima tuh selama ini sayang banget sama lo. Bahkan sewaktu kalian putus Bima sebenernya berantakan banget, dia gabisa liat Lo sedih selama itu. Lo nggak sadar nya kalo Bima mikirin Lo terus dan khawatir sama lo dan kak Angga? Dia sebenernya cuman bantuin Bima ngehibur Lo biar Bima nggak terbebani karena udah nyakitin Lo. Kak Angga nggak beneran hadir buat Lo Vanya. Kak Angga udah tunangan lama sama kak Sindi hubungan mereka kandas karena kak Sindi harus fokus sama pendidikan yang dia jalani dan mereka emang udah komit bakal bareng lagi setelah kak sindi lulus. Sekarang mereka udah bareng lagi, gue tau kak Angga salah dia bahkan ga ada niat buat minta maaf sama lo karena dia ngerasa Lo belum tau. Tapi setelah Lo ngilang selama ini dia sadar semuanya udah kebongkar, dia gak tau harus minta maaf sama lo gimana karena Lo nggak pernah ada kabar lagi. Sekarang gue udah ngasih tau semuanya ke Lo, so gue mohon maafin Bima sama kak Angga"  Ditya menjelaskan semuanya dan meminta Vanya memaafkan Bima dan Angga.

"Gue nggak tau gue yang terlalu bego sampe nggak nyadar, atau emang mereka semua penipu yang gue tau sekarang gue udah benci sama mereka karena gue ngerasa dijadiin boneka tau ga Lo pikir sendiri Dit gimana rasanya ada di posisi gue"

"Gue ngerti nya gue juga capek ngerahasiain semua ini" Ditya terlihat frustasi menjelaskan pada Vanya

"Jadi gue rasa Lo nggak perlu heran kalo gue bakal tetep benci sama mereka" Vanya langsung pergi meninggalkan Ditya sendirian.


Gue belum sempet jujur sama lo kalo selama ini gue perduli sama lo, Lo kuat Nya Lo hebat gue bakal lindungi Lo dari mereka walaupun dari jauh _Raditya_

☁️☁️☁️

Hari mulai berganti, bulan dan tahun pun berganti. Vanya sudah melupakan semua tentang kak Angga maupun Bima dan mulai sibuk dengan kuliahnya yang sudah memasuki semester 3.

Vanya tengah berkutat dengan laptopnya di taman kota. Tiba-tiba ponselnya berdering menandakan bahwa terdapat pesan baru dari nomor yang tidak Vanya kenal dan isi pesannya menanyakan keberadaan Vanya, ketika Vanya ingin mengembalikan handphonenya ke tas SMS baru masuk lagi dari nomor yang sama namun terdapat nama kak Angga. Vanya langsung mematikan ponselnya dan memilih untuk langsung pulang.

Keesokan harinya Vanya baru saja akan keluar kelas menuju ke perpustakaan kampusnya karena sudah janjian dengan senior yang akan mengerjakan tugas jusnalis kampus bersama Vanya. Karena Vanya dan senior tersebut satu devisi maka Vanya mengerjakan tugas jusnalis untuk majalah kampus bersama seniornya. Vanya melewati beberapa teman-temannya tersenyum selama melewati mereka, Vanya memang dikenal ramah oleh teman-teman kampusnya. Sesampainya di perpustakaan Vanya segera menuju ke bangku yang ditempati seniornya.

"Hey kak" sapa Vanya

"Hey, sini duduk kakak udah ngerjain banyak nih kamu tinggal editin aja ya biar rapi" canda seniornya

"Waaah parah peritungan banget ya bahasanya" canda Vanya

"Hahaha nggak kok kakak bercanda"

Saat Vanya tengah serius mengedit, Vanya merasa diperhatikan oleh senior yang dari tadi bersamanya.

"Ck kakak ngapain sih ngeliatin Vanya kayak gitu" risih Vanya

"Gapapa, sengaja biar kamu melting, baper trus kita pacaran deh" canda senior Vanya

"Iiiihh kakak Vanya ga suka ah bercanda kek gituan" kesal Vanya

Tiba-tiba teman senior vanya menghampiri mereka.

"Weyy  Raka, berdua aja nih" sapa kak Dito

"Eh iya nih, dari mana Lo Dito?" Kak Dito dan senior yang bersama Vanya (aka) Raka berbincang ria karena Vanya mengabaikan apa yang mereka bahas.

Setelah berbincang lama, kak Dito pun berpamitan pada kak Raka dan kak Raka membantu Vanya menyelesaikan tugasnya. setelah selesai Vanya dan kak Raka pun keluar dari perpustakaan. Kak Raka mampir ke ruang jusnalis kampus untuk menyimpan file yang akan dibuat majalah kampus, Vanya berencana menunggu kak Raka di depan perpustakaan.

Saat baru keluar dari perpustakaan Vanya dikejutkan dengan keberadaan kak Angga di dekat pintu perpustakaan, Vanya segera beralih arah dan meninggalkan perpustakaan lewat jalur kiri karena jalur depan ada kak Angga. Melihat Vanya yang menghindari dirinya, Angga segera berlari untuk mengejar Vanya. Melihat kak Angga mengejarnya Vanya segera lari dan tiba-tiba tangannya sudah dicekal oleh kak Angga.

"Vanya stop, diem dulu" paksa kak Angga

"Nggak lepasin gak, lepasin" Vanya berusaha melepaskan dirinya

"Kakak cuman mau ngomong sama kamu"

"Nggak, lepasin atau aku teriak"

Raka yang kebetulan akan mengambil motornya di tempat parkir melihat Vanya seperti dipaksa untuk mengikuti seseorang yang tidak dia kenal. Raka menghampiri vanya dan menegur orang yang menarik Vanya.

"Lo siapa? Lepasin Vanya!" Perintah Raka

"Lo nggak ada urusannya sama gue mending Lo pergi, gue cuman butuh ngomong sama Vanya"

"Ngomong? Gini cara Lo ngomong? Lepasin dia!" Tegas Raka.

Kak Angga yang merasa mungkin ini belum waktunya dia berbicara pada Vanya pun melepaskan tangan Vanya. Vanya yang telah dilepaskan langsung berlari ke arah Raka dan berlindung di belakang Raka.

"Lo pergi sekarang, jangan gangguin Vanya lagi" tegas Raka, setelah itu Angga segera pergi meninggalkan Vanya dan Raka.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Yooooo ketemu lagi kita😗
Gimana guys sampe part ini ada saran nggak? Maafkan kalo ada typo dan jangan lupa vote atau koment ya guys😊
Oia jangan lupa follow IG: @Dee2602_
Thankyuuuuu 💖

Cinta Salah [ Complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang