dua

94 11 8
                                    

Kiara berjalan santai di koridor sekolah nya yang bisa dibilang masih sepi. Dia datang terlalu pagi karna ada buku tugas yang tertinggal. Dan itu harus dikumpul hari ini juga

Sesampai nya dikelas kiara langsung memeriksa laci meja nya. Mengeluarkan semua isi nya dan mencari buku nya

"masih sempet gua ngerjain" gumam kiara lalu mulai mengeluarkan kotak pensil dari dalam tas. Dia sudah fokus pada buku didepan nya.

Sangking fokus nya kiara sampai sampai dika masuk pun dia tidak sadar.
Dika melangkah mengendap endap kearah kiara yang masih saja fokus. Dia melangkah dengan hati hati agar tidak menimbulkan suara yang membuat kiara menyadari kehadiran nya.

Darrr

"wih anying" kaget kiara memegang dada nya sepontan. Dika tertawa terbahak bahak melihat ekspresi kiara barusan

"hahaha muka lu jing ngelawak"

"haha lucu" ucap kiara datar lalu kembali mengerjakan tugas nya. Dika duduk lalu menghadap ke arah kiara yang ada di belakang nya

"ngerjain apa lu nyet" tanya dika dengan dagu yang di taru dipunggung kursinya

"kimia" jawab kiara santai tanpa mengalihkan pandangan nya

"bagi boleh lah gua" ucap dika menaik turunkan kedua alisnya. kiara tidak menghiraukan ucapan dika, dia lebih memilih meneruskan tugas nya ketimbang menjawab omongan dika.

dika mendengus kesal "kiara" masih tidak ada sautan

"ya elah nyet pelit amat lu sama gua"

"tau sabar gak sih lu dik" ucap kiara mulai sebel karna dika yang mengganggu konsentrasi nya. dika nyengir polos saat kiara kesal karna ulah nya.

kelas yang awalnya hanya diisi oleh kiara dan dika sekarang sudah mulai banyak dengan teman teman kelas nya.

"annyeong ha seyo" teriak rina yang baru masuk kedalam kelas. rina yang tadi berteriak seketika tersenyum sok manis saat semua orang yang ada di dalam kelas memandangnya dengan tatapan tajam.

"wah pagi pagi dah di liatin kaya gitu aja sama morang. Jadi geer gua nya" ucap rina lalu mulai berjalan menuju tempat duduk nya yang ada di samping kiara.

"pagi kia"ucap rina semangat. kiara mengangkat kepala nya sekilas lalu kembali menunduk

"sibuk amat si ni anak" ucap rina yang diangguki oleh dika yang masih menghadap kebelakang.

"yo yo semua gua dateng" satu pengacau dateng lagi. ya dia yang berteriak barusan adalah alfa teman dekat dari kiara selain rina, dan dika tentu nya. kurang satu lagi pengacau dikelas ini, dan paling sepuluh menit sebelum bel masuk dia akan datang.

"wadidau pagi pagi dah pada kumpul aja morang" ucap alfa setelah sampai di samping dika

"ada tugas dong. makanya dah pada kumpul" ucap kiara yang sudah menyelesaikan tugas nya

"tugas apaan njir" tanya nya dengan panik

"kimia peak" ucap dika yang sudah mulai menyalin tugas kiara ke buku nya. alfa ikutan bergabung dengan dika dan juga rina

"wah bajeng kalian. gua gak di tungguin" teriak alfa saat melihat dika yang udah nulis sampe nomor dua

"siapa yang suruh lama" gumam kiara yang ada di belakang mereka

"hallo kawan semua. gua si mahesa anak dari bapak angkasa baharjaya datang dengan penuh pesona nya" teriak mahesa. si pengacau yang sial nya temen deket nya kiara juga akhir nya datang.

kiara menghela napas panjang sambil menggeleng pelan melihat kelakuan mahesa. dia melihat jam dipergelangan tangan nya ternyata sepuluh menit lagi bel masuk akan berbunyi, pantas saja si mahesa baru datang. dia ini salah satu sahabat kiara yang konsisten, dari dulu kalo datang kesekolah pasti kurang dari sepuluh menit sebelum bel masuk.

Kikan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang