tiga belas

20 4 0
                                    

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" jawab Bunga dari arah dapur. Dia muncul dengan dua gelas jus jeruk di tangan nya. Kemudian dia menghampiri kedua anak nya itu yang berjalan beriringan

"lama amat maen tempat Esa nya?" tanya Bunga sambil memberikan gelas itu kepada kedua nya. Kiara menerima nya dan langsung meminumnya sampai habis. Sedangkan Jovita meminumnya secara perlahan

Bunga memperhatikan kedua putri nya itu yang memang sangat berbeda sifat nya. Dia melihat kearah Kiara yang penampilan dan cara bergaulnya tidak terlihat seperti perempuan feminim pada umum nya. Tapi meski begitu dia memiliki sisi perempuan yang sangat lembut.

Sekarang Bunga beralih menatap putri sulung nya yang pendiam, tidak banyak bergaul, tapi kalo udah urusan belajar paling serius. Jovita memang pendiam tapi dia sangat keras kepala orang nya.

"mam" panggil Jovita yang membuat Bunga berhenti memikirkan kedua putri nya itu. Dia menatap Jovita penuh tanya

"kenapa vita?"

"tadi Vita gak jemput Kia di rumah nya Esa" ucap Jovita sambil melirik adik nya yang sedang menyekah sisa jus di bibir nya.

"terus kemana anak ini pergi nya?!" tanya Bunga menatap Kiara dengan mata memicing. Kiara menatap kakak nya itu dengan kesal. Pasti bakal bilang ke mama soal tadi pikir Kiara

"dia malah ada di rumah nya Arkan si manusia batu nya Kiara" ucap Jovita dengan cengiran nya. Kiara sudah membulatkan mata nya dengan sempurna mendengar penuturan kakak nya itu.

"Arkan si manusia batu?" tanya Bunga yang tak mengenal nama itu. Dia menatap kearah Kiara untuk meminta jawaban. Kiara yang di pandangi oleh mama nya seperti itu malah menggaruk tengkuk nya sendiri sambil nyengir.

"temen Kia di sekolah ma"

"temen apa temen" goda Jovita lagi

"ishh temen kak Vita" ucap Kiara dengan penuh penekanan. Jovita tertawa mendengar nya

"boong mah tadi Vita sempet liat-"

"ENGGAK" teriak Kiara memotong ucapan Jovita dengan jeritan nya.

"kalo enggak kenapa kamu ngejerit" ucap Bunga gemes sendiri dengan anak nya satu ini.

"hahaha" tawa Jovita di samping Kiara. Sedangkan Kiara sudah cemberut melihat kakak nya yang menertawkan nya

"Kia mau ke atas dulu" ucap Kiara yang sudah cemberut. Dia melangkah dengan kaki yang di hentakan nya. Membuat Jovita semakin tertawa di bawah sana

"Kia jangan lupa kenalin ke mama ya" teriak Bunga kepada Kiara yang sudah ada di dalam kamar nya.

"BUAT APA DIA BUKAN SIAPA SIAPA KIA" teriak Kiara yang sudah berbaring terlentang di atas kasur nya. Dia menghela napas panjang nya dari tadi untuk meredakan kekesalan nya akibat kakak nya tadi.

"pusing gua mending tidur" gumam Kiara dan dia benar benar tertidur tanpa mengganti seragam nya terlebih dahulu.

cklek

Suara pintu yang terbuka sama sekali tak mengusik tidur si pemilik kamar. Jovita perlahan masuk kedalam kamar. Dia melihat adik nya itu yang sedang tertidur dengan pulas nya. Dia mendekat kearah Kiara dan menyelimuti nya.

"cape banget tah sampe langsung tidur gitu" gumam Jovita masih terus menatap adik nya itu. Dia tersenyum karna sudah membuat Kiara kesal tadi. Dia merindukan saat saat mereka bersama. Jalan jalan atau hanya sekedar bercanda seperti biasa.

Tapi semua itu sudah tidak bisa lagi mereka rasakan karna Jovita yang harus pergi ke australia untuk menuntut ilmu di negri kangguru itu. Diam diam Jovita mendekat lalu mencium puncak kepala Kiara sebelum keluar dari kamar adik nya itu

Kikan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang