Episode 15 = Perjalanan Menuju Jakarta (2)

26 7 0
                                    

Ayahnya prilly terkejut dengan suara teriakan yang berasal dari dalam kamar mandi. Ayahnya prilly langsung bergegas pergi kekamar mandi. Pada saat Ayahnya prilly sampai di dapur, dapur sangat berantakan. Panci berjatuhan dan sendok dimana-mana. Ayahnya prilly menghiraukan dapur yang berantakan itu, Ayahnya prilly lebih memilih mencari tahu siapa yang teriak itu.

"Didalam siapa?" tanya Ayahnya prilly sambil mengedor-gedor pintu. Pintupun terbuka secara perlahan memperlihatkan seorang gadis yang tengah berdiri dihadapannya dengan muka yang pucat.

"Frisca!!!kamu kenapa?!!" tanya Ayahnya prilly sembari berteriak.

"Saya gak papa pak, cuma takut aja sama suara berisik didapur" jawab Frisca.

"Yaudah sekarang kamu balik lagi kekamar terus tidur" suruh Ayahnya prilly. Frisca mengganguk dan pergi meninggalkan Ayahnya prilly seorang. Ayahnya prilly kembali lagi ke dapur untuk membereskan barang-barang yang berserakan dilantai.

09:03 WIB 30 April 2021

Semuanya sudah berada diruang tamu sembari berbincang-bincang.

"Sekarang udah jam 9. Kayaknya matahari terbit diatas kepala kita sekitar jam 11 deh" ucap Bryan.

"Yaudah berarti kita punya waktu tinggal 3 jam" ucap Rizky.

"Bener banget. Kita sekarang harus siap-siap. Kalo mau ada yang mandi yaudah mandi. Terus kita kan udah punya banyak banget makanan, mending gausah masak. Takutnya barang yang kita bawa kebanyakan. Kalo ada yang mau tidur juga boleh tidur" jelas Ayahnya prilly. Semuanya mengganguk. Frisca, Rizky dan Bryan pergi untuk mandi, Edward dan Tannisa pergi untuk tidur, sedangkan Ridwan, Amelia dan Ayahnya prilly menonton televisi. Televisi berisikan berita masalah bencana alam banjir dan gempa di berbagai wilayah dan masalah di luar negeri. Sisanya film sinetron dan kartun.

10:46 WIB

Mereka sudah siap untuk pergi. Ayahnya prilly membuka pintu secara perlahan dan mengintip keadaan luar. Ternyata tidak ada zombie apapun. Hening. Mereka sudah berada diluar dan bergegas memaiki mobil. Yang menaiki mobil pertama yaitu Ayahnya prilly, Tannisa dan Frisca dan yang mengendarai mobil yaitu Bryan. Sedangkan yang menaiki mobil kedua yaitu Rizky, Edward dan Amelia dan yang mengendarai mobilnya yaitu Ridwan. Mereka menggas mobil dengan cepat. Mereka menggas bukan karena takut dikejar zombie, tapi supaya mereka sampai ketujuan yaitu jakarta.

Keadaan mobil pertama.....

"Dek Bryan darimana asalnya?" tanya Ayahnya prilly dengan ramah.

"Dari sini pak. Dari tambun" jawab Bryan dengan tutur kata yang lembut.

"Oh, berarti tau dong daerah sini?" tanya Ayahnya prilly lagi.

"Sedikit doang pak. Soalnya saya jarang keluar" jawab Bryan lagi.

Sedangkan Frisca dan Tannisa sibuk melihat pemandangan alam yang buruk. Mereka sedih, karena tempat kelahiran mereka sudah berubah menjadi pulau mati. Mereka kangen oleh orang tuanya masing-masing. Biasanya dijam seperti ini Frisca selalu disuruh ibunya untuk mengerjakan pekerjaan rumah sedangkan Tannisa kumpul bareng keluarga sembari menonton film di televisi.

Keadaan mobil kedua......

Di mobil kedua sangat riuh. Rizky dan Edward selalu bertengkar.

"Lah lo itu yang kentut bukan gue!" kesal Edward kepada Rizky.

"Lah lo itu, gue mah punya sopan santun. Gue kan anak baik dan sholeh" ucap Rizky dengan gaya sok nya itu.

"Jangan sok lo, dikelas aja sering usil" ucap Edward sembari menonjok sedang perutnya Rizky. Rizky mengaduh kesakitan.

"Sakit woi!!" teriak Rizky membalas tonjokan Edward barusan. Edward mengaduh kesakitan.

"Woi #&$&+@;$;%7#%+'+@€=^℅" itulah yang Ridwan dan Amelia dengar. Mereka tidak memperdulikan teman-temannya dibelakang yang bertengkar.

"Dah ah capek gue" ucap Rizky sembari berhenti memukul Edward.

"Iya cepek juga gue" ucap Edward mengikuti Rizky.

Akhirnya mereka berhenti juga. Ucap Amelia didalam hati.

Berhenti juga tuh dua orang. Sumpah gak abis pikir gue. Badan doang gede sifat kayak anak kecil. Pikir Ridwan.

Bersambung.............

Zombies IslandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang