Episode 11 = Barang Berharga

30 9 0
                                    

15:34 WIB

Rizky POV

Gue pergi sama si Amel ke tempat penjara bawah tanah.

Tokk....
Tokkk.....
Tookkk....

Suara Sepatu sekolah Gue sama Amel yang berbunyi seakan membuntuti kita berjalan. Kita terus menyusuri jalan-jalan jeruji itu. Benar saja, pintu jerujinya semua terbuka. Mungkin memang disengaja para polisi mengeluarkan tawanan mereka. Walaupun polisi dan penjahat selalu bertengkar, tetapi kalau sedang masalah seperti ini mereka bekerja sama.

"Ki kita mau kemana nih?" tanya Amelia menyadarkan lamunan gue.

"Jalan-jalan aja dulu" ucap gue santai. Amelia hanya meng"oh" saja. Pada saat kita berjalan, kita menemukan sebuah ruangan yang mau banget gue liat.

"Mel kita kesono dulu yok?gue penasaran"ucap gue sambil menunjuk sebuah ruangan yang bikin gue penasaran.

"Ok" ucap Amelia sambil membuat sebuah huruf O di tangannya. Kita berjalan menuju ruangan itu. Syukurnya, ruangan itu tidak terkunci. Gue membuka pintunya, pada saat gue membuka pintu gue sama Amel terkejut.

"Omaygat!!!" teriak Amelia tepat disamping telinga gue. Gue langsung menarik tubuh Amelia untuk pergi dan menemui yang lain.

Frisca POV

Gue sama Edward pergi ke ruangan polisi. Kenapa sih gue harus dipasangin sama Edward. I HATE YOU Edward. Suasana begitu sepi. Tidak ada pembicaraan antara gue sama Edward, hanya suara sepatu kita.

"Frisca!!!" teriak Edward manggil nama gue. Gue kesal, gue membuang nafas berat.

"Iya ada apa?" tanya gue ramah.

"Gue nemuin ini!!"girang Edward sambil menunjuk ke suatu benda yang ditemukannya.

"What The Hell!!!!" teriak gue tidak percaya apa yang gue liat barusan. Gue langsung menarik tangan Edward dan membawa Edward menuju yang lain.

Ridwan POV

Gue dipasangin untuk pergi bareng Tannisa pergi ke ruangan entah apa namanya. Yang pasti ruangannya sangat luas. Tidak ada yang bicara satupun, hanya suara sepatu gue sama Tannisa.

"Wan" ucap Tannisa manggil nama gue.

"Hhmm...."ucap gue tanpa melihat matanya.

"Lo kok gak pernah ngomong sih. Waktu lo nangis gara-gara prilly jadi zombie, itu aja baru pertama kali gue liat lo nangis"jelas Tannisa sambil menatap gue.

"Gpp"ucap gue simpel. Sebenernya gue mau ngomong kalo misalnya ngobrol sama bercanda bagi gue gak penting. Tapi gue males ngomong. Gue mendengar Tannisa mendengus kesal dengan ucapan gue. Gue sih bodo amat.

Pada saat Tannisa buka pintu ruangan itu, Tannisa ternganga melihat dalam ruangan tersebut. Gue heran sama mimik wajahnya Tannisa, gue pun langsung melihat ke dalam ruangan. Gue terkejut, ternyata isinya hal yang bikin gue takjub. Gue langsung membawa pergi Tannisa untuk memberitahu yang lain

Bryan POV

Kenapa ya gue harus sama bapak-bapak. Gue kan maunya sama yang seumuran gue. Tapi biarin dah. Gue sama pria paruh baya pergi ke ruangan atas.

Tokkk....
Tokkk......
Tookkk......

Suara sepatu gue dan sendal pria paruh baya itu. Kamipun sudah sampai dilantai atas. Isinya jeruji- jeruji besi yang pintunya terbuka lebar, meja dan kursi yang berantakan dan kertas yang berserakan dilantai. Kami berjalan lurus terus dan kami sudah terpojok.

Bruagh.....

Gue terpeleset karena kertas yang berserakan dilantai. Gue juga gak sengaja dudukin tombol kecil. Sangat kecil. Seketika tembok di samping pria paruh baya itu terbuka. Pria paruh baya itu terkejut.

"Apaan nih!!!" teriak pria paruh baya tersebut. Gue bangkit dari duduk gue dan gue ngomong "mungkin karena sayagak sengaja duduki tombol kecil itu lalu terbuka"

Pria paruh baya itu langsung jongkok dan meneliti tombol kecil itu. Setelah meneliti dengan seksama, pria itu bangkit dan masuk ke ruangan rahasia itu. Gue juga ikut masuk. Tiba-tiba pintu rahasia itu tertutup sendiri. Kita melanjutkan berjalan dan menyusuri ruangan itu. Pria itu berhenti seketika. Gue penasaran kenapa berhenti, gue langsung melihat pria itu dan gue terkejut sama apa yang gue liat.

"I,i,ini apaan pa pak?"ucap gue terbata-bata.

"Saya juga gak tau dek"jawabnya masih dengan menatap benda itu. Kita semua melamun hingga kita tersadar. Gue langsung mengajak pergi pria itu dan memberitahu yang lain.

Bersambung..........

Zombies IslandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang