Episode 22 = Bahaya Baru Muncul

22 3 0
                                    

Mereka mencari-cari listrik untuk bisa menyalakan carfly. Hingga akhirmya, Ayahnya prilly menemukan colokan listrik dan kabel. Dengan segera, mereka menyalurkan listrik monas ke carfly hingga full.

"Sudah" ucap Ayahnya prilly. Mereka langsung menaiki carfly dan terbang dengan tinggi.

Suasana dicarfly hening. Hanya suara baling-baling carfly. Ayahnya prilly sibuk dengan mengemudinya. Karena baru pertama kali dia mengendarai carfly. Rizky sedang melihat pemandangan yang tidak enak. Dulu, jakarta memiliki gedung yang tinggi-tinggi, bersih dan ramai. Sekarang, tidak ada gedung. Hanya tersisa puing-puing saja dan banyak sekali mayat hidup berkeliaran dan darah. Sedangkan, Amelia sedang memikirkan sesuatu.

Amelia POV

Terima kasih ya buat teman-teman yang rela mati demi gue. Kalian semua bakalan gue ingat seumur hidup.

Ridho. Orang yang bijaksana, pandai menjadi pemimpin dan ganteng.

Edward. Lucu, suka menghibur orang, jail dan ngeselin.

Tannisa. Orang yang paling cantik di sekolah, suara cempreng, suka nyanyi dan baik.

Ridwan. Orang yang cool, baik, perhatian dan ganteng.

Frisca. Orang yang paling baik, dermawan, lucu dan gak pelit.

Bryan. Walaupun baru kenal, tapi lo udah bantuin kita semua. Berwibawa, lumayan ganteng dan jago ngendarain mobil.

Pak putra. Kita juga baru kenal, tapi bapak udah baik banget sama saya. Kebaikan bapak gak bakal saya lupain.

Bu siska. Kitapun juga baru kenal. Tapi, ibu udah baik sama saya, perhatian dan lucu.

Stuart. Kamu anak laki-laki yang paling lucu. Yang suka isengin adeknya dan pecicilan. Dan

Bella. Kamu anak perempuan yang paling cantik, manja, imut, sering kena usil kakaknya.

Pokoknya kalian semua gak bakal Amel lupain. Kalian semua seperti My Family. Tuhan, tolong jaga mereka ya. Tolong lindungi mereka dan selalu berada disisimu tuhan.

10 Bulan Kemudian.......

Udah 10 bulan, kejadian masa lalu masih membekas dipikiran gue. Tapi setidaknya, gue selamat berkat teman-teman seperjuangan gue.

Gue harus bisa menerima kenyataan. Gue tinggal di rumah baru, lingkungan baru, tetangga baru, sekolah baru dan teman baru.

06:13 WIB 05 Februari 2022

Hari ini hari Rabu. Giliran gue yang piket kelas.

"Eh mel!!ini tuh bersihin. Bisa nyapu gak sih?!" teriak teman gue ke gue.

"Bisa. Ini juga lagi dibersihin. Sabar dulu dong tan" ucap gue lemah lembut ke intan. Teman sekelas gue yang bernama intan. Gak tau kenapa dia benci banget sama gue. Bukan cuma dia aja, hampir satu sekolah benci sama gue. Kadang, gue itu dirumah sering nangis karena gue udah gak kuat sama kehidupan baru gue. Gue kepengen sahabat lama gue. Yang baik sama gue. Gue sedih, rasanya, kepengen banget gue nyusul sahabat gue diakhirat.

"Bisa bisa!!!jadi orang gak guna banget sih!!mati aja lo!!" teriak temannya intan. Rani. Dia melesatkan tangan kanan dia ke muka gue. Sebelum dia bisa menampar gue, ada tangan laki-laki yang menahan tamparan rani ke gue.

"Bisa gak jangan main fisik?" tanya pria itu ke Rani.

"Lo jangan ikur campur. Ini masalah kita ama si cupu ini!!" teriak Rani ke pria itu.

"Dia sahabat gue dari dulu. Mau apa lo?" tanya pria itu lagi.

"Awas aja kalo lo nyakitin Amelia lagi. Gue gak segan-segan habisin lo sama sahabat-sahabat tengil lo" ancam pria itu. Rani dan sahabatnya pergi karena kesal.

"Lo gak papa kan Mel?!" tanya pria itu khawatir.

"Iya gue gak papa kok ki" jawab gue sembari tersenyum ke Rizky. Ya pria yang menolong gue adalah Rizky. Sahabat gue satu-satunya. Sebenarnya, Rizky udah punya teman baru. Catat ya TEMAN baru bukan SAHABAT baru. Dia juga sama kayak gue. Kangen sama sahabat dulu kita.

Author POV

Sementara itu..........

Gggggrrrrrrr........
Brugh.....
Bruagh......
Gggggrrrrrr.......
Krakk........
Brukkk..........

Bersambung........

Zombies IslandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang