Episode 18 = Teman Baru Amelia

23 3 0
                                    

"Lo mau kemana tan?" tanya Amelia.

"Gue punya rencana. Jadinya gue bakalan lari. Terus lo ngumpet. Jangan bersuara. Pastinya zombie-zombie pada ngejar gue. Nah disitu lo bisa pergi" jelas Tannisa.

"Tapi lo gimana?" tanya Amelia.

"Tenang aja. Nanti gue nyusul ke jakarta" jawab Tannisa sembari tersenyum.

"Yaudah gue pergi ya" ucap Tannisa.

"Hati-hati ya" sedih Amelia. Tannisa tersenyum. Tannisa pun pergi meninggalkan Amelia. Amelia segera tiduran dibawah mobil supaya tidak ketahuan oleh para zombie.

Gggggrrrr......
Gggggrrrr.....
Srakk......
Sssruukkk.....
Gggggrrrr.....

Terdengar suara zombie yang berlari. Amelia ketakutan, dia menutup mulutnya dengan tangan dia sendiri. Dia takut secara tidak sengaja dia berteriak. Hingga akhirnya, suara zombie tidak terdengar menandakan zombie nya sudah tidak ada. Amelia bangkit dan duduk didepan untuk mengendarai mobil.

"Aduh gimana lagi?!" ucap Amelia campur aduk. Ketakutan, panik, marah dan sedih. Amelia sedih karena Tannisa bertaruh nyawa demi dia.

Bbbrrrmmmm......

Mobil sudah dinyalakan. Dia menancap gas secara perlahan. Karena dia sudah bisa, dia menambahkan kecepatan.

Amelia POV

"Aduh kenapa dunia bisa hancur gini sih!!!! Gue udah kehilangan Ridho, Edward terus Tannisa. Rasa-rasanya, gue mau balikin hidup ini kayak dulu. Gue gak suka!!!hhuuaaaa!!!! Tolongin ya tuhan, aku benci hidup seperti ini" ucap gue dengan emosi yang campur aduk. Gue menaikkan kecepatan mobil.

Gue menabrak semua zombie yang menghalangi jalan gue. Gue benci sama zombie!!!

"Untungnya bensin mobil penuh. Jadinya bisa sampai ke jakarta" ucap syukur gue.

22:30 WIB

Sebenarnya gue udah ngantuk. Cuma gue kan lagi ngendarain mobil. Kalo gue tidur dimobil, nanti zombie malahan nyerang gue. Gue harus cari tempat tinggal nih. Malahan senjata, makanan sama obat-obatan ada di mobil waktu itu lagi. Ahhh!! Bisa gila gue kalo gini.

Gue terus ngendarain mobil hingga gue menemukan seseorang yang berada didalam rumah mewah. Gue turun kemobil dengan cepat dan mengetuk-ngetuk pintu rumah itu.

Tokk....
Tookkk....
Tookk.....

Gue terus mengetuk pintu sampai akhirnya ada seorang perempuan paruh baya yang membukakan pintu. Tanpa aba-aba, gue langsung masuk dan menutup pintu. Memang tidak sopan. Tapi apa boleh buat? Para zombie pada ngeliat gue dan datangin gue.

"Maaf bu saya lancang main masuk. Lagian saya dikejar-kejar zombie" ucap gue meminta maaf.

"Iya gak papa kok. Ngomong-ngomong kok kamu bisa disini?" tanya perempuan paruh baya itu.

"Awalnya saya sama teman-teman saya. Tapi karena konflik, jadinya kita berpisah. Dan teman yang saya ikuti udah pada berubah menjadi zombie. Terpaksa saya sendirian" jelas gue.

"Kok bisa berkonflik?" tanya perempuan paruh baya.

"Gara-gara teman saya yang satu ada usul. Terus temen saya gak terima sama usulnya. Gitu deh jadinya" jelas gue lagi. Perempuan paruh baya itu hanya meng"oh" saja.

"Oh iya, saya mau kenalin yang lain. Tunggu ya" ucap perempuan paruh baya itu sembari pergi meninggalkan Amelia seorang di ruang tamu.

Author POV

Perempuan paruh baya itu membuka sebuah kamar yang sangat luas. Disana ada seorang pria paruh baya sedang tertidur.

"Yah bangun yah. Ada tamu tuh" ucap perempuan paruh baya itu sembari menggoyangkan badan pria paruh baya dengan pelan. Pria itu terbangun karena merasa terganggu.

"Iya, iya ayah udah bangun" ucap pria paruh baya itu.

"Yaudah yah, ibu mau bangunin anak-anak dulu" ucap perempuan paruh baya sembari membuka pintu dan pergi kekamar anak mereka. Sesampainya disana ada suara teriakan didalam kamar anak-anak.

Aaarrggghhh.....
Udah udah iya maafin.....
Makanya kamu jangan nakal.....
Iya iya, huaaa huaaa.....
Jangan nangis do---

Bruakk.....

"Ada apaan ini?!" tanya perempuan paruh baya itu sembari berteriak.

"Kakaknya mgeselin" ucap seorang anak kecil perempuan yang umurnya sekitar 8 tahun.

"Kamunya yang bikin kakak emosi!!" teriak kakak laki-laki yang kira-kira berumur 12 tahun.

"Udah udah kalian berdua jangan berantem. Stuart, kamu kan kakak, jangan marahin bella terus!" teriak perempuan paruh baya itu membela anak bungsunya. Ternyata, kakaknya bernama stuart dan adiknya bernama bella.

Bersambung.........

Zombies IslandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang